Kamis, 21 Juli 2016

Lingkungan Lembaga Pendidikan



Menurut Edgar Dalle, Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan dan pembelajaran yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya. Tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan kemampuan yang bermanfaat dalam kepentingan hidup. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), dan teknik penilaiannya yang sesuai. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (formal dan non formal).
Jadi lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.

A.  Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan diartikan dengan segala sesuatu yang berada di luar individu anak didik yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan pendidikannya. Sebelumnya, dalam sistem pendidikan islam hanya ikenal tiga lingkungan pendidikan, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Dalam pembaharuan sistem pendidikan modern terdapat pengembangan lingkungan pendidikan yaitu lingkungan individu dan Negara. Jadi lingkungan yang terdapat dalam sistem pendidikan islam terdiri dari lima komponen yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan individu, serta lingkungan Negara.
1.    Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dialami anak didik. Bloom (1984) menyatakan bahwa lingkungan keluarga adalah suatu kondisi kekuatan respon-respon eksternal dalam keluarga yang mempengaruhi individu. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan eksistensi dan peranannya dalam proses pembentukan dan perkembangan kepribadian anak.
Di lingkungan keluarga, pemeliharaan dan pembiasaan sangat memegang peranan penting. Kasih sayang dari orangtua mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kelancaran proses pendidikan yang hasilnya dapat diamati dari kemampuan anak didik untuk berdiri sendiri, berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan masyarakat.
Pendidikan Keluarga memberikan dasar-dasar pendidikan bagi seluruh aspek pendidikan, baik pendidikan fisik, pendidikan psikis (pikir, perasaan, kemauan, keagamaan), memberikan latihan dan kebiasaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan ketrampilan, keyakinan keagamaan, moral, dan etika.
2.    Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan dan merupakan kelanjutan dari pendidikan yang diterima di lingkungan keluarga. Pendidikan di sekolah diarahkan untuk melatih perkembangan daya intelektual anak didik dengan memberikan materi yang sesuai dengan tingkat usia dan kematangan anak.
Lingkungan sekolah merupakan bentuk masyarakat kecil dan dapat dipandang sebagai sistem organisasi sosial karena di dalamnya tercakup tujuan dan nilai, sub sistem struktural, dan sub sistem kultural. Di lingkungan lembaga pendidikan terdapat jaringan kerja dari sejumlah komponen yang saling terkait, seperti guru atau dosen, siswa atau mahasiswa, kepala sekolah atau pengelola, administrator, dan supervisor.
3.    Lingkungan Masyarakat
Lingkungan ini juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Perkumpulan dan persekutuan hidup mayarakat yang menghargai ajaran islam akan menjadikan anak cinta dan rajin untuk mengamalkan ajaran islam, demikian sebaliknya. Lingkungan masyarakat sangat membantu usaha-usaha pendidikan dalam bidang pembiasaan, pemberian ilmu-ilmu pengetahuan, dan kesusilaan, juga dalam pembentukan wawasan keagamaan.
Lembaga Pendidikan Masyarakat memberikan bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan dan keahlian, terutama bagi siswa yang tidak sempat melanjutkan studi di jalur sekolah.
4.    Lingkungan Individu
Lingkungan individu merupakan lingkungan diri sendiri. Unsur yang terdapat pada individu terdiri dari tiga aspek, yaitu:
a)      Aspek Jasmaniah
Meliputi tingkah laku luar yang tampak dan terlihat dari luar, misalnya cara berbuat, cara berbicara dan lain-lain.
b)      Aspek Rohaniah
Meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan.
c)      Aspek Kejiwaan
Meliputi aspek-aspek yang tidak dapat dilihat dari luar, misalnya cara berfikir, sikap dan minat.
5.    Lingkungan Negara
Lingkungan Negara termsuk lingkungan nasional maupun internasional. Pendidikan diarahkan untuk membentuk warga Negara yang baik.
Hery Noer Aly mengatakan bahwa lingkungan pendidikan menunjuk kepada situasi dan kondisi yang mengelilingi dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadi.

B.  Dimensi Lingkungan Pendidikan
Dimensi lingkungan atau tempat berguna untuk menunjang suatu kegiatan, termasuk kegiatan pendidikan, karena tidak ada satu pun kegiatan yang tidak memerlukan tempat di mana kegiatan itu diadakan. Pada perkembangannya institusi lembaga pendidikan itu disederhanakan menjadi lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah (keluarga dan masyarakat).
Lingkungan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro dalam bukunya Abdul Mujib, ada tiga yaitu:
1.    Lingkungan keluarga yang membentuk lembaga pendidikan keluarga (lembaga informal)
Menurut Ki Hajar Dewantara motivasi pengabdian keluarga (orang tua) itu semata-mata demi cinta kasih yang kodrati. Keluaraga bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat melindungi, mendidik serta member rasa aman dan kasih saying paa anak-anaknya, agar anak mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Keluarga memiliki fungsi sebagai :
a.       Sebagai pengalaman pertama ketika sang anak lahir ke dunia
b.      Menjamin kehidupan emosional
c.       Menanamkan dasar penididikan moral
d.      Memberikan dasar pendidikan sosial
e.       Melakukan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak
f.       Sumber pemberi rasa kasih sayang
g.      Pengasuh dan peelihara
Adapun isi pendidikan dalam keluarga biasanya, meliputi nilai agama, nilai budaya, nilai moral, dan keteramplilan. Sesuai dengan sifatnya (informal) keluarga tidak memiliki kurikulum formal atau kurikulum tertulis. Berbagai faktor yang ada dan terjadi di dalam keluarga akan turut menetukan kualitas hasil pendidikan anak. Jenis keluarga, gaya kepemimpinan orang tua, kedudukan anak dalam urutan keanggotaan keluarga, fasilitas yang ada dalam keluarga, hubungan keluarga dengan dunia luar, status sosial ekonomi orang tua, dan sebagainya akan turut mempengaruhi situasi pendidikan dalam keluarga yang pada akhirnya akan turut pula mempengaruhi pribadi anak
Karakteristik pendidikan informal (keluarga) :
a.       Tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan karakter
b.      Peserta didiknya bersifat heterogen
c.       Isi pendidikan tidak terprogram secara formal/tidak ada kurikulum tertulis
d.      Tidak berjenjang
e.       Waktu pendidikan tidak terjadwal secara ketat, relatif lama
f.       Cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar
g.      Evaluasi pendidikan tidak sistematis
2.    Lingkungan perguruan yang membentuk lembaga pendidikan sekolah (lembaga formal).
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak.
Sekolah merupakan ingkungan pendidikan kedua sesudah keluarga yang mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan keluarga, guru sebagai orang tua kedua ketika di sekolah yang harus ditaati. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam ilmu pengethuan dan berbagai keterampilan. Oleh karena itu anak dikirim ke sekolah. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepada pihak sekolah.
Fungsi sekolah adalah sebagai berikut :
a.       Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiassaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik
b.      Sekolah memberikan penidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah
c.       Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu pengetahuan lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan serta keterampilan anak
d.      Memberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, sehingga seorang anak tahu mana yang benar dan mana yang salah
Berkenaan dengan sumbangan sekolah terhadap pendidikan itulah, maka sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : (1) Tumbuh sesudah keluarga. (2) lembaga sesudah keluarga. (3) Lembaga pendidikan yang bersifat kodrati.
Lingkungan pendidikan sekolah tergolong jalur pendidikan formal yang karakteristiknya antara lain :
a.    Secara factual tujuan pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan intelektual
b.    Peserta didiknya bersifat homogeny
c.    Isi pendidikannya terprogram secara formal/kurikulumnya tertulis
d.   Tersetuktur, berjenjang dan berkesinambungan
e.    Waktu pendidikan terjadwal secara ketat dan relatif lama
f.     Cara pelaksanaan pendidikan dilaksanakan bersifat formal
g.    Evaluasi pendidikan dilakukan secara sistematis
3.    Alam pemuda yang membentuk lembaga pendidikan masyarakat (lembaga non formal)
Mayarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, dalam masyarakat kita mempelajari keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta jenis-jenis budaya. Dengan demikian pengaruh pendidikan tersebut lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang berintegrasi secara terorganisasi, menempati daerah tertentu, dan mengikuti suatu cara hidup atau budaya tertentu. Masyarakat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Secara umum mayarakat memiliki kesamaan, namun secara khusus tiap masyarakat akan mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini mungkin berkenaan dengan hubungan sosialnya, karakteristik daerah tempat tinggalnya, nilai-nilai budayanya.
a.    Masyarakat sebagai lingkungan pendidikan non formal
Di dalam lingkungan masyarakat, setiap orang akan memperoleh pengalaman tentang berbagai hal, misalnya tentang lingkungan alam, tentang hubungan sosial, politik, kebudayaan, dan sebagainya.  Di dalam lingkungan masyarakat, setiap orang akan memperoleh pengaruh yang sifatnya mendidik dari orang-orang yang ada disekitarnya, baik dari teman sebaya maupun orang dewasa melalui interaksi sosial secara langsung atau tatap muka. Pengaruh pendidikan tersebut dapat pula diperoleh melalui interaksi sosial secara tidak langsung.
Contohnya, melalui siaran televisi, buku-buku, Koran, cerita. Selain itu di msayarakat terdapat berbagai lembaga seperti kursus, majlis taklim, pendidikan keterampilan, pendidikan kesetaraan, bimbingan tes yang turut berpartisimpasi dalam melaksanakan pendidikan
b.    Bentuk lingkungan pendidikan non formal
Pendidikan non formal dapat terselenggara secara terstuktur dan berjenjang. Contoh penyelenggaraan pendidikan di dalam lingkungan pendidikan non formal yang terstuktur dan berjenjang antara lain kelompok belajar paket A, kelompok belajar paket B, kursus computer dan bahasa inggris. Di lembaga kursus tertentu juga ada yang terstuktur dan berjenjang. Adapun contoh penyelenggaraan pendidikan yang tidak terstuktur dan tidak berjenjang adalah ceramah keagamaan, yang ditayangkan televisi, penyampaian informasi melalui Koran.
c.    Tanggungjawab dan Fungsi Lingkungan Pendidikan Non formal
Pendidikan non formal selain menjadi tanggung jawab pemerintah juga menjadi tanggung jawab bersama orang dewasa (masyarakat) yang ada di lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, penambah, dan mungkin juga pengembang pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah.
d.   Karakteristik lingkungan pendidikan formal
Lingkungan pendidikan masyarakat seperti, kursus, kelompok belejar, majlis taklim, bimbingan tes tergolong jalur pendidikan non formal, adapun karakteristiknya antara lain :
1)      Bertujuan untuk menekankan pada pengembangan keterampilan praktis
2)      Peserta didiknya bersifat heterogen
3)      Isi pendidikannya ada yang terprogram secara tertulis, ada pula yang tidak terprogram secara tertulis
4)      Dapat terstuktur, berjenjang dan tidak bersinambungan
5)      Waktu pendidikan terjadwal secara ketat atau tidak terjadwal, lama pendidikan relatif singkat
6)      Evaluasi pendidikan dilakukan secara sistematis
 
 Daftar Pustaka

Khoiriyah. 2014. Menggagas Sosiologi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras
Suprapti. 2013. Pengantar Pendidikan Untuk Perguruan Tinggi Islam. Sukoharjo: Fataba Press
Wahyuni, Endang Tri. 2011. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lembaga Pendidikan Dan Teman  Pergaulan. Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...