Para pakar media pembelajaran telah merumuskan kriteria-kriteria pemilihan
media. Kriteria ini didasarkan pada aspek kesesuaian, mutu media serta
keterampilan guru dalam menggunakan media tersebut. Berikut ini kriteria
pemilihan media yang perlu diperhatikan:
1.
Kesesuaian dengan Tujuan
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan.
Maka pemilihan media hendaknya menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang
dirumuskan tersebut. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua
atau tiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan yang dirumuskan
ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain
merupakan kelengkapan dari kriteria
utama ini.
Perlu diingat, kehadiran media dalam pembelajaran adalah untuk mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Maka media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaranlah yang dapat berfungsi
secara optimal.
2.
Ketepatgunaan
Tepat guna dalam konteks media pembelajaran diartikan pemilihan media telah
didasarkan pada kegunaan. Jika media itu dirasa belum tepat dan belum berguna,
maka tidak perlu dipilih dan digunakan dalam pembelajaran.
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari
benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang
dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video
akan lebih tepat. Wilkinson menyatakan bahwa penggunaan
bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian akademik.
3.
Keadaan Peserta Didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan
peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak.
Sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik, tidak dapat membantu
banyak dalam memahami materi pembelajaran.
Misalnya, jika ada siswa yang tergolong tipe auditif-visual, maka media
yang kita gunakan seharusnya juga media berbasis audio visual. Begitu juga
dengan keadaan siswa yang kinestetik, maka digunakan pula media berbasis
kinestetik.
Oleh karena itu, agar media sesuai dengan bekal awal maka sesuaikanlah
media itu dengan yang dipahami siswa. Agar media yang digunakan sesuai
perkembangan siswa maka pilihlah media yang sesuai dengan jenjang perkembangan
psikologis anak.
4.
Ketersediaan
Menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan
tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan
guru.
Jangan sampai seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak tersedia
disekolahan. Atau jika mampu, guru dapat membuat media pembelajarn sendiri jika
media tidak tersedia di sekolahan.
5.
Biaya Kecil
Faktor biaya seringkali menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan media
pembelajaran. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media
hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
Seorang guru tidak diperkenankan memilih media yang biayanya mahal tetapi
hasil pembelajarannya tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk
memproduksi media tersebut. Dalam bahasa orang ekonomi, akan dikatagorisasikan
orang pailit atau bangkrut jika kita menggunakan modal besar tetapi hasilnya
sedikit. Karena itu, pilihlah media yang murah dan sederhana tetapi hasilnya
banyak dan bagus. Kalaupun harus memilih media yang mahal, maka hasilnya harus
lebih besar dan bagus.
6.
Keterampilan Guru
Aspek keterampilan guru ini seringkali menjadi kendala tersendiri dalam
proses pemilihan media. Banyak guru yang memilih media sederhana dengan alasan
tidak bisa mengoperasikan media yang lebih canggih atau modern. Padahal dari
sisi hasil media yang lebih canggih dan modern bisa menghasilkan pembelajaran
lebih optimal.
Apapun media yang dipilih, guru harus mampu menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya. Jangan sampai guru memilih media yang ia sendiri tidak bis
amengoperasikannya secara baik.
Media, seperti proyektor transparansi (OHP), LCD proyektor, laptop dan
lainnya tidak akan memiliki arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya
dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar.
7.
Mutu Teknis
Kualitas
media jelas mempengaruhi tingkat ketersampaikan pesan atau materi pembelajaran
kepada anak didik. Untuk itu, media yang dipilih dan digunakan hendaknya
memiliki mutu teknis yang bagus.
Misalnya, media visual yang dipilih, baik gambar maupun
fotografi, harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Visual pada slide harus
jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak
boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar