1.
Keadaan bangsa Arab
sebelum memeluk agama Islam
Kepada bangsa Arab keturunan kaum Tsamud dan ’Ad telah di
utus oleh Allah para nabi-nabi sebelum Muhammad seperti nabi Shaleh, nabi Musa,
dan Ibrahim untuk megajak kaumnya menyembah Allah Y.M.E tetapi sedikit dari
mereka yang beriman dan seringkali
mereka beriman hanya dalam ucapan
saja dan kembali menyeleweng dari ajaran Tauhid sepeninggalan para nabi. Akibat
sikap dan penyelewengan siksa dan azab sehingga akhirnya mereka binasa. Hal ini
dapat dibaca dalam Al-Quran yaitu : Artinya : “Dan (Kami Telah mengutus) kepada kaum
Tsamud saudara mereka shaleh. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya Telah datang bukti
yang nyata kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah Ini menjadi tanda bagimu,
Maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."
(QS. Al Araaf : 73)
Artinya : “Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di
antara kaumnya Berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang Telah
beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi
rasul) oleh Tuhannya?". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman
kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya; Orang-orang yang
menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak
percaya kepada apa yang kamu imani itu". “78. Karena itu mereka ditimpa gempa, Maka jadilah
mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.” (QS. Al Araaf : 75-76,78)
Dalam hal kemajuan bangsa Ad’ dan Tsamud dapat kita baca
dalam Al Quran yaitu :
”Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat
terhadap kaum ”Ad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang
tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota)seperti itu di negeri-negeri
lain: adan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.
Tetapi karena sikap menentang ajaran Tauhid dan menentang
Rosul dan menyembelih berhala serta tidak memperdulikan peringatan Nabi Allah,
mereka mendapat azab yang menghancurkan.
Dalam uraian terdahulu telah kita lihat bahwa bangsa Arab
sebelum Islam menyembah berhala.
Tiap kabilah mempunyai berhala dan tempat beribadat
sendiri. Berhala–berhala itu
ditempatkan di Ka’bah di kota Makkah. Ada pula yang menyembah binatang, api,
pasir, makanan, matahari, bintang, bulan dan sebagainya. Berhala sebagai
perantara kepada Tuhan.
2.
Keadaan bangsa Arab
sesudah memeluk agama Islam
Kedatangan Islam yang dibawa Rasulullah membawa perubahan
besar dalam kehidupan bangsa Arab khususnya dan dunia pada umumnya. Seluruh segi-segi kehidupan bangsa Arab dan dunia telah
berubah baik segi agama maupun segi-segi sosial politik, ekonomi, bangsa dan
ilmu pengetahuan.
Revolusi Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan hadits
telah membangun suatu kebudayaan baru, kebudayaan Islam di atas puing-puing
kebudayaan Jahiliyah.
Pokok-pokok ajaran Islam yang mempengaruhi kehidupan
bangsa Arab dan dunia pada umumnya ada 3 bagian ialah : Aqidah, amal, dan
akhlak.
Dalam bidang aqidah, bangsa Arab telah dipersatukan
dengan ajaran Tauhid yaitu kepercayaan, tentang Allah Yang Maha Esa. Yang
megatur seluruh alam, menguasai segala sesuatu, tempat berlindung dan minta
pertolongan. Kepercayaan terhadap Allah Yang Maha Esa, kepercayaan adanya
Malaikat, KitabNya, RosulNya, Takdir baik dan buruk serta Hari Pembalasan.
Semua ini dapat kita baca dalam Al Quranul Karim pada
Surat Al Ikhlas, Alfatihah, Surat Al Baqarah 49, 62, dan sebagainya.
Islam telah menetapkan lima rukun Islam yaitu : Syahadat,
shalat, zakat, puasa dan haji. Dalam hal pembinaan akhlak Muhammad adalah
contoh dan suri tauladan bagi umat manusia. Kedatangan Islam telah merubah
akhlak bangsa Arab dan dunia dari kehidupan dan moral yang rendah dan tercela,
menjadi bangsa yang memiliki budi pekerti yang tinggi. Dalam Kitab Suci Al
Quran dapat kita baca yaitu Artinya : “Sesungguhnya Telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al Ahzab
: 21)
Revolusi Islam yang dibawa Muhammad telah menimbulkan
suatu perubahan besar dan cepat. Dalam tempo hanya seperempat abad, seluruh
bangsa Arab telah berubah dari kehidupan dan adat istiadat Jahiliyah dan budi
yang vrendah menjadi bangsa yang berkebudayaan serta memiliki akhlak yang
tinggi. Dari kehidupan yang tidak mengenal politik dan tata kenegaraan menjadi
bangsa yang sangat disegani bangsa lain karena ketinggian ilmu dan sangat
teratur pemerintahannya. Mereka akhirnya menjadi bangsa yang besar dan kuat, kokoh
mental dan fisik.
Islam membawa kesadaran hidup bersama, semuanya tunduk
kepada keadilan agama, mengikuti perintah Allah dan menghindari segala
laranganNya. Keberhasilan Nabi Muhammad dalam melaksanakan tugasnya
menyampaikan Agama Allah disebabkan oleh beberapa faktor yang dimiliki beliau
yaitu antara lain:
a.
Teguh pendirian. Tiga belas tahun Rasulullah menyeru agama islam di
Makkah, dan selama itu pula beliau menderita berbagai siksaan, hinaan dan
cemoohan kaum Quraisy yang bertujuan untuk menggagalkan risalah yang dibawanya.
Namun demikian beliau tetap teguh pada pendirian dan cita-citanya, beliau
berani mengorbankan apapun untuk mencapai cita-citanya. Kepada Abu Thalib yang
selalu membelanya, Muhammad pernah menegaskan bahwa ia belum akan berhenti sebelum
pekerjaan ini berhasil.
b.
Mendengar penegasan itu Abu Thalib berjanji
akan selalu membelanya dari segala gangguan dan ancaman dari manapun datangnya.
c.
Berani menhadapi kesukaran. Dalam peperangan beliau
selalau menunjukkan sikap yang penuh keberanian. Semua kesulitan bagaimanapun
sifatnya beliau hadapi dengan penuh ketabahan.
d.
Keberanian inilah yang telah melemahkan
semangat musuh-musuh Rasulullah, sehingga pada akhirnya Rasulullah maemperoleh
kemenangan yang gemilang.
e.
Ketinggian akhlak. Rasulullah memiliki akhlaq
dan kepribadian yang sangat tinggi. Akhlaq beliau bersumber dari Al Quran dan
beliau selalu memohon kepada Allah SWT untuk memuliakan akhlaknya. Di antara doa-doa beliau :
”Ya Allah, sebagaimana engakau menjadikan badanku baik,
maka jadikanlah pula akhlakku baik, ya Allah jauhkanlah aku dari akhlak yang
munkar. Ya Allah tunjukkanlah aku ahklak yang paling baik karena tiada yang
menunjukkan akhlak yang terbaik kecuali
engkau
Beliau senatiasa mengajak
dan menyeru kaum muslimin agar memiliki sifat-sifat yang terpuji dan menjauhi
sifat-sifat yang hinadan rendah.
Rasulullah menyukai akhlak yang luhur sebagaimana
kegemaran beliau menyampaikan risalahnya serta ketaan dan ketaqwaan beliau
kepada Allah, sehingga beliau adalah menjadi uswatun hasanah, suri tauladan
bagi seluruh umat manusia. Di antara sifat-sifat yang terdeapat pada diri
Rasulullah yaitu :
a.
Asy-syaja’ah =
berani
b.
Al Karam =
pemurah
c.
al’adl =
adil
d.
Al’Iffah =
memelihara
e.
Ash-Shidqu =
benar
f.
Al Amanah =
Menjaga Amanat
g.
Ash Shabaru =
sabar
h.
Al Hilmu =
lapang hati
i.
Al’Afwu =
pemaaf
j.
Ar Rahman =
kasih sayang
k.
Itsarus Salam =
mengutamakan perdamaian
l.
Zuhud =
meninggalkan yang mubah
m.
Al Haya’ =
malu
n.
Yawadhu’ =
merendah diri
o.
Al Wafa’ =
setia
p.
Asy Syura =
musyawarah
q.
Thibul ’Isyarah =
baik pergaulan
r.
Hubbul ’Amal =
cinta bekerja
s.
Al Bisyru wa Fukahah =
gembira dan humor
Sifat-sifat ini menghiasi kepribadian beliau, sebagai pemimpin dan suri tauladan bagi seluruh umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar