1.
Pengertian dan Dasar Hukum Hadiah
Shadaqah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada
orang lain tanpa adanya imbalan dengan harapan mendapat ridla Allah Swt.
Shadaqah itu tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk tindakan
seperti senyum kepada orang lain termasuk shadaqah. Hal ini sesuai dengan Sabda
Rasulullahsaw. :
Artinya:“Tersenyum dihadapan temanmu itu adalah bagian dari
shadaqah” (HR. Bukhari)
Hadiah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang
lain tanpa adanya imbalan sebagai penghormatan atas suatu prestasi. memberikan sesuatu secara cuma-cuma dengan maksud untuk memuliakan
seseorang karena suatu kebaikan yang telah diperbuat. memberikan
hadiah dpt dalam rangka menyambung silaturrahim, kasih sayang dan rasa cinta. Rosululloh
saw bersabda:
Hendaklah kalian saling berjabat tangan niscaya perasaan tidak
senang hilang dari kalian dan hendaklah kalian saling memberi hadiah niscaya
kalian saling mencintai.
2.
Hukum Hadiah
a. Hukum shadaqah adalah sunah.
b. Hadiah adalah mubah (boleh saja dilakukan dan boleh
ditinggalkan)
1)
Hukum Menerima Hadiah : wajib menerimanya karena sesungguhnya itu adalah rezeki yang Allah
kirimkan kepadanya.
2)
Menerima
hadiah dari orang kafir pada hari raya mereka tidak mengapa.
·
Tujuan
menerima hadiah adalah untuk melunakkan hatinya
·
Hadiah
tersebut tidak untuk perkara yang menyerupai mereka pada hari raya mereka
3)
Dibolehkan
bagi seorang muslim untuk memberi hadiah bagi orang kafir dan musyrik dengan
maksud untuk melunakkah hatinya dan menarik minatnya masuk Islam, khususnya
jika dia merupakan kerabat atau tetangga.
4)
Membalas
Pemberian Hadiah
Disunnahkan membalas pemberian hadiah. apabila dia tidak mampu, hendaknya
dia menyanjung sang pemberi hadiah dan mendoakan kebaikan untuknya dengan
ucapan, “Jazaakallahu khairan”
5)
Hukum
Mengungkit-ungkit Hadiah (yang telah diberikan) termasuk dari dosa-dosa besar.
3.
Etika Interaksi Sosial Terkait Pertukaran Hadiah
a. tidak boleh mengambil kembali hadiah yang telah diberikan kepada
orang lain
b.
hendaknya
yang lebih diutamakan di dalam memberi hadiah adalah keluarga terdekat
4.
Hadiah yang paling bagus adalah :
·
Hadiah dari seorang
suami kepada isterinya
·
Hadiah dari seorang
isteri kepada suami
·
Hadiah dari orang tua
kepada anak
·
Hadiah dari anak kepada
orang tua
·
Hadiah kepada kerabat
5.
Hadiah yang dilarang adalah :
·
Hadiah sebagai kedok
adanya penyuapan
·
Hadiah yang diberikan
kepada orang kafir yang sekiranya punya potensi memperkuat dia untuk menyerang
kita
·
Hadiah itu adalah hasil
curian atau sesuatu yang diharamkan
·
Hadiah itu kedudukannya
seperti hutang
6.
Rukun Hadiah
a. Pemberi hadiah.
b. Penerima hadiah.
c. Ijab dan Qabul
d. Barang atau Benda (yang dihadiahkan).
7.
Syarat-syarat Shadaqah dan Hadiah
a. Orang yang memberikan shadaqah atau hadiah sehat
akalnya dan tidak dibawah perwalian orang lain. Orang gila, anak-anak dan orang
yang kurang sehat jiwanya (seperti pemboros) tidak sah shadaqah dan hadiahnya.
b. Penerima haruslah orang yang benar-benar memerlukan
karena keadaannya yang terlantar.
c. Penerima shadaqah atau hadiah haruslah orang yang
berhak memiliki, jadi shadaqah atau hadiah kepada anak yang masih dalam
kandungan tidak sah.
d. Barang yang dishadaqahkan atau dihadiahkan harus
bermanfaat bagi penerimanya.
8.
Perbedaan antara Shadaqah dan Hadiah
a. Shadaqah ditujukan kepada orang terlantar, sedangkan
hadiah ditujukan kepada orang yang berprestasi.
b. Shadaqah untuk membantu orang-orang terlantar
memenuhi kebutuhan pokoknya, sedangkan hadiah adalah sebagai kenang-kenangan
dan penghargaan kepada orang yang dihormati.
c. Shadaqah adalah wajib dikeluarkan jika keadaan
menghendaki sedangkan hadiah hukumnya mubah (boleh).
9.
Hikmah Shadaqah dan Hadiah
a. Hikmah Shadaqah
1) Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah
2) Dapat menghindarkan dari berbagai bencana
3) Akan dicintai Allah Swt.
b. Hikmah Hadiah
1) Menjadi unsur bagi suburnya kasih sayang
2) Menghilangkan tipu daya dan sifat kedengkian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar