Kehadiran para tokoh modernis itu pada
umumnya untuk membangkitkan kesadaran keagamaan umat Islam.
A. Gerakan
Pembaharuan Wahabi
Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787 M) adalah pendiri gerakan Wahabi
dari Nejed, Saudi Arabia. Faham Wahabi mengajak umat Islam untuk kembali kepada
Al Qur’an dan Sunnah Rasullullah serta mencela orang-orang taklid, keran
terbukanya pintu ijtihad.
Di antara
pokok-pokok ajaran Muhammad bin Abdul Wahab mengambil tema pokok seputar
masalah memurnikan tauhid yang ditekankan pada:
1. Penyembahan kepada selain Tuhan salah, siapa yang berbuat demikian boleh
dibunuh.
2. Orang-orang yang mencari ampunan Tuhan dengan menganggap keramat kuburan
orang saleh termasuk dalam golongan orang musyrikin.
3. Termasuk perbuatan kufur apabila memberikan suatu ilmu yang tidak
didasarkan atas Qur’an dan Sunnah, atau ilmu yang bersumber pada akal pikiran
semata.
4. Termasuk kufur dan ilhad juga mengingkari qadar dalam semua perbuatan dan
penafsiran al-Qur’an dengan jalan ta’wil.
5. Sumber syariat Islam dalam hal halal dan haram hanya al-Qur’an semata-mata
dan sumber lain setelahnya ialah sunnah Rasul. Perkataan ulama mutakallimin dan
fuqoha tentang halal dan haram tidak dapat dijadikan pegangan, selama tidak
didasarkan atas sumber pokok Islam.
6. Pintu ijtihad tetap terbuka dan siapa pun boleh melakukan ijtihad, asalkan
sudah memenuhi syatar dan ketentuan yanglazim berlaku.
B. Gerakan Pembaharuan Jamaludin al Afghani
Jamaludin Al Afghani (1839-1897 M) terkenal dengan gerakan anti
imperialisme dan gerakan Pan Islamisme, yaitu suatu gerakan untuk menentang
kaum penjajah dan gerakan untuk menyatukan umat Islam. Bersama muridnya yang
bernama Muhammad Abduh mendirikan organisasi Islam dan majalah yang diberi nama
Al Urwatul Wusqo yang pusatnya di
kota Mesir. Ide
pemikirannya, antara lain :
1. Ajaran Islam adalah sesuai untuk setiap
perkembangan masa, dan di manapun baik untuk bangsa Arab maupun non-Arab.
2. Kemunduran umat Islam karena mereka
telah meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya, kemudian larut ke dalam ajaran
Islam yang salah. Misalnya dalam soal keimanan terhadap takdir dan pengertian
fana’ dalam tasawuf. Karena salah pengertian menyerah kepada takdir (fatalisme)
dan fana’ diartikan hidup menyendiri agar fana’ kepada Allah. Menurut Al
Afghani, keimanan kepada takdir harus diartikan bahwa segala yang terjadi ini
berjalan menurut hukum sebab dan akibat. Dengan pengertian seperti inilah, maka
sejarah Islam lahir semangat juang
dan keberanian yang membawa ke gerbang kejayaannya. Sedangkan fana’ diartikan
oleh Al Afghani sebagai berbuat dan berjuang di tengah-tengah umat untuk
kepentingan umat, biar dirinya tak terkenal atau hancur karenanya. Oleh sebab
itu, Al Afghani sering mengungkapkan ayat Al Quran : Innallaha la yugayyiruma bi qawmin hatta yugayyiru ma bi anfusihim
(Allah tidak mengubah apa yang ada pada diri suatu kaum, sebelum kaum itu
mengubah sendiri apa yang ada pada dirinya).
3. Kemunduran umat Islam yang lain ialah
karena adanya pemerintahan yang absolut dari raja-raja Islam yang memeras
rakyatnya dan memperoleh pembenaran dari ulama-ulama istana yang mengabdi
kepadanya. Oleh sebab itu rakyat harus dicerdaskan, sehingga belenggu taklid
buta itu terhapuskan.
4. Sebab lain ialah lemahnya persaudaraan
antara sesama umat Islam. Oleh sebab itu. Harus dibangun solidaritas umat Islam
sedunia (Pan-Islamisme) sehingga umat Islam berada dalam pemerintahan yang
demokratis. Dengan cara demikian umat Islam akan memperoleh kemerdekaannya
kembali dari penjajah Barat atas dunia Islam dapat di enyahkan.
C.
Gerakan
Pembaharuan Muhammad Abduh
Gerakan Muhammad Abduh yang terkenal
adalah membebaskan umat Islam dari belenggu taklid yang menyebabkan mereka
jumud. Muhammad Abduh
memasukkan kurikulum filsafat di Universitas Al Azhar Mesir . Hal ini dilakukan
untuk mengubah pola piker mahasiswanya guna menentang kejumudan yang selama ini
melanda umat Islam. Sedangkan karya besar Abduh adalah Risalatut Tauhid.
D.
Gerakan Pembaharuan Muhammad
Rasyid Ridha
Muhammad Rasyid Ridha
(1865-1935 M) bersama Muhammad Abduh menyusun kitab tafsir yang berjudul Tafsir Al Manar yang memiliki tujuan sama dengan “Al-Urwatul Wutsqa”. Di
antaranya adalah pembaharuan dalam bidang agama, sosial, ekonomi, memberantas
khurafat dan bid’ah, menghilangkan faham fatalisme, serta faham-faham yang
dibawa tarekat. Di antara ide-ide pembaharuan Muhammad Rasyid Ridla
adalah :
1.
Mengembangkan
sikap aktif, kreatif dan dinamis di
kalangan umat.
2.
Umat
Islam harus mampu meninggalkan sikap kejumudan dan fatalisme (Jabariyah)
3.
Akal
yang sehatb dapat dipergunakan untuk menginterprestasikan ayat maupun hadits
dengan kaidah-kaidah yang umum
4.
Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi jika ingin
maju
5.
Kemunduran umat Islam karena mereka banak melakukan
bid’ah dan khurafat yang masuk ke dalam ajaran Islam.
6.
Untu mencapai Kebahagiaan di dunia dan di akhirat
diperoleh melalui hukum alam yang ditetapkan Allah.
7.
Umat Islam harus punya kembali sistem pemerintahan
khalifah
8.
Khalifah adalah penguasa umat Islam di seluruh dunia yang
mengatur baik politik maupun Agama.
E. Pemikiran Mustafa Kemal Attaturk
Mustafa Kemal Attaturk merupakan pendiri
Republik Turki. Attaturk berarti bapak Turki.
Pada masa kepresidenanya , Mustafa Kemal Attaturk melakukan sejumlah
perubahan radikal yang mempengaruhi seluruh segi kehidupan rakyat Turki. Ia
merubah Turki lama menjadi modern yang bergaya barat.
F.
Gerakan
Pembaharuan Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah pemikir dan
penyair terkenal dari Pakistan. Ia lahir di Sealkot, Punjab tahun 1873 dan
meninggal 21 April 1938 di Lahore. Iqbal termasuk seorang yang gigih
memperjuangkan lahirnya Negara khusus bagi umat muslim India. Cita-cita
tersebut terlaksana dengan berdirinya Republik Islam Pakistan. Secara ringkas
ide-ide pembaharuan Muhammad Iqbal adalah :
1.
Ijtihad mempunyai kedudukan penting dalam pembaharuan
Islam, dan pintu ijtihad tidak tertutup
2.
Kemunduran umat Islam disebabkan oleh kebekuan dalam
berpikir
3.
Perhatian yang berlebihan terhadap zuhud membuat
masyarakat tidak/kurang memperhatikan masalah-masalah dunia dan kemasyarakatan.
4.
Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi yang
dimiliki Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar