- Pengertian Sikap Tabdzir
Menurut bahasa tabdzir adalah boros, berlebih lebihan.
Sedangkan secara istilah boros sebagai perbuatan yang dilakukan dengan cara
menghambur hamburkan uang ataupun barang, karena kesenangan ataupun kebiasaan.
Perbuatan boros merupakan perbuatan syaithan yang dilarang dalam islam. Seorang
muslim dalam membelanjakan uang dan hartanya harus dikalkulasi yang matang
menyangkut manfaat dan madharatnya. Seorang muslim dilarang keras membelanjakan
harta secara boros dan dengan cara sesuka hatinya yang akan berakibat buruk dan
kesengsaraan kehidupan dunia dan akhirat.
Allah memerintahkan kepada kaum muslim untuk
menunaikan kewajiban terkait dengan harta yang dikuasainya yaitu memenuhi hak
keluarga dekat, orang miskin dan orang dalam perjalanan. Memenuhi kewajiban
dengan menyantuni mereka berupa mempererat tali persaudaraan, hubungan tali
kasih sayang, bersikap sopan santun dan membantu memenuhi kebutuhan poko yang
diperlukan.
- Bentuk-Bentuk Sikap Tabdzir
Adalah kecelakaan besar yang menganggap kemewahan
dunia sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membahagaikan. Setiap orang selalu
berfikir dan berusaha memperolehnya tanpa memperdulikan ketentuan agama. Allah
melarang kaum muslimin mencari harta dengan cara batil. Serta membelanjakan
harta yang dikuasainya secara boros. Boros merupakan perilaku syaithan yang
harus dihindari oleh setiap muslim dalam kondisi dan situasi bagaimana pun.
Sikap boros akan menimbulakn kesengsaraan didunia dan akhirat kelak. Rasulullah
menegaskan bahwasannya bukan hanya makan minum adanya pemborosan, tetapi dalam
beribadah pun juga bisa seperti boros air dalam berwudhu. Ungkapan bahwa orang
boros adalah saudara syaithan terdapat pada QS. Al-Isra’: 26-27 yang berbunyi:
Artinya:
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang
dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Adapun persamaan syaithan dengan pemboros adalah
sama-sama ingkar atas nikmat. Orang yang dilimpahkan nikmat dan mampu
menggunakannya dijalan Allah ia termasuk orang yang syukur nikmat. Namun orang
yang senantiasa menghambur-hamburkan hartanya akan senantiasa mendapat bisikan
syaithan yang menyesatkan seperti orang-orang dimasa jahiliyah. Sama halnya
orang musrik yang senang berfoya-foya dan menggunakan hartanya untuk memerangi
kaum muslimin dalam menyebarkan agamnya.
- Nilai Negative Sikap Tabdzir
Allah tidak melarang makan dan minum yang lezat,
berpakaian yang indah dan berhias selama semua itu tidak boros. Allah telah
memberikan isyarat dalam Al-Qur’an, bahwa akibat dari kesombongan dan
kecongakannya maka Qarun dan harta kekayaanya yang menjadi kebanggan dan
keangkuhan dibenamkan Allah kedalam bumi. Sebagaimana firman Allah:
Artinya: Maka kami
benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu
golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk
orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).(Qs. Al-Qashash: 81)
Pamer kekayaan dan berjiwa angkuh akan menyebabkan
kehancuran pada diri sendiri, karena tidak mempunyai control pribadi dan
social. Jika control tersebut tidak ada, maka dapat menimbulkan sifat boros
yang dilarang oleh islam. Sikap orang yang mendambakan kemewahan merupakan
tabiat yang harus kita tinggalan. Allah telah memberikan pelajaran dari kisah
Qarun diatas.
Allah memberikan segala sesuatu kepada siapapun yang
dikehendakinya. Apabila ada orang yang memiliki sikap boros dan berlebihan maka
akan mendapat siksaan dari Allah SWT. Setiap muslimharus menyadari bahwa
mengingkari nikmat Allah tidak akan memperoleh keuntungan baik didunia maupun
akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar