Selasa, 02 Desember 2014

TABDZIR



  1. Pengertian Sikap Tabdzir
Menurut bahasa tabdzir adalah boros, berlebih lebihan. Sedangkan secara istilah boros sebagai perbuatan yang dilakukan dengan cara menghambur hamburkan uang ataupun barang, karena kesenangan ataupun kebiasaan. Perbuatan boros merupakan perbuatan syaithan yang dilarang dalam islam. Seorang muslim dalam membelanjakan uang dan hartanya harus dikalkulasi yang matang menyangkut manfaat dan madharatnya. Seorang muslim dilarang keras membelanjakan harta secara boros dan dengan cara sesuka hatinya yang akan berakibat buruk dan kesengsaraan kehidupan dunia dan akhirat.
Allah memerintahkan kepada kaum muslim untuk menunaikan kewajiban terkait dengan harta yang dikuasainya yaitu memenuhi hak keluarga dekat, orang miskin dan orang dalam perjalanan. Memenuhi kewajiban dengan menyantuni mereka berupa mempererat tali persaudaraan, hubungan tali kasih sayang, bersikap sopan santun dan membantu memenuhi kebutuhan poko yang diperlukan.
  1. Bentuk-Bentuk Sikap Tabdzir
Adalah kecelakaan besar yang menganggap kemewahan dunia sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membahagaikan. Setiap orang selalu berfikir dan berusaha memperolehnya tanpa memperdulikan ketentuan agama. Allah melarang kaum muslimin mencari harta dengan cara batil. Serta membelanjakan harta yang dikuasainya secara boros. Boros merupakan perilaku syaithan yang harus dihindari oleh setiap muslim dalam kondisi dan situasi bagaimana pun. Sikap boros akan menimbulakn kesengsaraan didunia dan akhirat kelak. Rasulullah menegaskan bahwasannya bukan hanya makan minum adanya pemborosan, tetapi dalam beribadah pun juga bisa seperti boros air dalam berwudhu. Ungkapan bahwa orang boros adalah saudara syaithan terdapat pada QS. Al-Isra’: 26-27 yang berbunyi:
Artinya:
26.  Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
27.  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Adapun persamaan syaithan dengan pemboros adalah sama-sama ingkar atas nikmat. Orang yang dilimpahkan nikmat dan mampu menggunakannya dijalan Allah ia termasuk orang yang syukur nikmat. Namun orang yang senantiasa menghambur-hamburkan hartanya akan senantiasa mendapat bisikan syaithan yang menyesatkan seperti orang-orang dimasa jahiliyah. Sama halnya orang musrik yang senang berfoya-foya dan menggunakan hartanya untuk memerangi kaum muslimin dalam menyebarkan agamnya.
  1. Nilai Negative Sikap Tabdzir
Allah tidak melarang makan dan minum yang lezat, berpakaian yang indah dan berhias selama semua itu tidak boros. Allah telah memberikan isyarat dalam Al-Qur’an, bahwa akibat dari kesombongan dan kecongakannya maka Qarun dan harta kekayaanya yang menjadi kebanggan dan keangkuhan dibenamkan Allah kedalam bumi. Sebagaimana firman Allah:
 
Artinya: Maka kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).(Qs. Al-Qashash: 81)
Pamer kekayaan dan berjiwa angkuh akan menyebabkan kehancuran pada diri sendiri, karena tidak mempunyai control pribadi dan social. Jika control tersebut tidak ada, maka dapat menimbulkan sifat boros yang dilarang oleh islam. Sikap orang yang mendambakan kemewahan merupakan tabiat yang harus kita tinggalan. Allah telah memberikan pelajaran dari kisah Qarun diatas.
Allah memberikan segala sesuatu kepada siapapun yang dikehendakinya. Apabila ada orang yang memiliki sikap boros dan berlebihan maka akan mendapat siksaan dari Allah SWT. Setiap muslimharus menyadari bahwa mengingkari nikmat Allah tidak akan memperoleh keuntungan baik didunia maupun akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...