Selasa, 02 Desember 2014

ISHRAF



  1. Pengertian Sikap Ishraf
Ishraf berasal dari kata: “Asrafa-yusrifu-israafan” yang artinya bersuka ria hingga melampaui batas. Sedangkan secara istilah melampaui batas dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang diluar kewajaran atau kepatutan. Allah berfirman:
   
Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs Al-A’raf: 31)
Dari ayat Al-Qur’an diatas diatas menjelaskan secara tegas larangan makan minum, berpakaian secara berlebih-lebihan. Diketahui bahwa sesuatu yang dilarang Allah dan Rasulnya didalamnya pasti terdapat madharat bagi manusia. Maka dari itu islam menganjurkan hidup sederhana dan tidak boleh berlaku sombong.
  1. Bentuk-Bentuk Sikap Israf
1.      Isrof dalam Ucapan
Dalam sebuah Hadits diterangkan bahwa Alloh sangat benci pada orang yang berlagak pintar berbicara terutama orang yang suka mempermainkan lidahnya sebagaimana sapi mempermainkan lidahnya. Orang yang senang berbicara berlebih-lebihan, pandai membual seakan serba tahu semua hal, dalam ajaran Islam termasuk kategori akhlak tercela dan harus dijauhi dalam pergaulan.
Sabda Rasululloh : Barang siapa yang banyak bicara, banyak pula salahnya, dan barang siapa yang banyak salahnya, banyak pula dosanya, dan barang siapa yang bayak dosanya, api neraka lebih layak baginya. (HR. Tth-Thabrani).

2.      Isrof dalam Harta
Isrof dalam harta dapat terjadi karena :
·           Menggunakan harta untuk sesuatu yang diharamkan seperti membeli khamr, narkoba, menyuap dll.
·           Membelanjakan harta untuk sesuatu yang tidak diperlukan (QS. Al-Baqoroh {2} : 219)
·           Tidak ada lagi yang tersisa untuk mencukupi diri sendiri.
Menurut Prof. Syekh Yusuf Djawi, sifat royal berasal dari kebiasaan boros yang disebabkan oleh :
·           Pola pikir yang lemah akibat tidak bisa mengatur kebutuhan sehari-hari.
·           Tidak adanya pendidikan agama yang baik untuk diri sendiri dan keluarga.
  
3.      Isrof dalam Makan dan Minum
Berlebih-lebihan dalam makan dan minum dilarang agama karena :
Ø  Menghilangkan rasa takut kepada Alloh dalam hatinya.
Ø  Menghilangkan rasa kasih sayang pada sesame karena menganggap
Ø  Menghambat untuk berbuat taat pada Allah
Ø  Membuat seseorang kurang tanggap mendengar kata-kata hikmah.
Ø  Sulit diberi nasehat karena tidak tersentuh hatinya.
Ø  Menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh.
Sabda Rasululloh : Kebutuhan manusia hanya beberapa suap untuk menguatkan tubuhnya. Apabila memang suatu keharusan, 1/3 perut untuk makan, 1/3 untuk minum, dan 1/3 lainnya untuk udara. (HR. At-Turmudzi) perhatikan juga QS. Al-A’raf {7} : 31.

4.      Isrof dalam Beragama
Isrof dalam beragama bisa menimbulkan kultus individu yang dilarang dalam agama. Firman Alloh QS. An-Nisa’ {4} : 171
Ÿ
Artinya : Wahai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agama kalian, janganlah kamu berkata atas nama Alloh, kecuali yang sebenarnya.
Ayat  ini mengandung teguran kepada umat Nasrani yang berlebih-lebihan karena menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan. Juga sindiran kepada umat Nabi Muhammad yang menyanjung beliau secara ber lebihan. Sebagaimana sabda beliau :“Janganlah kamu sekalian menyanjungku sebagaimana orang Nasrani menyanjung Isa putra Maryam. Sesungguhnya aku ini adalah hamba Alloh, karena itu katakanlah aku hamba Alloh dan utusan-Nya.” (HR. Muslim)

  1. Upaya Menghindari Sifat Israf
Rasulullah melarang umatnya berpuasa terus menerus, dilarang membujang bagi yang mampu menikah, melarang meninggalkan makan daging. Maka orang yang beribadah dan tidak mengetahui akan hal itu, ia dimaafan dan diberi pahala. Adapun orang yang beribadah dan lalu melampauinya maka ia akan tertipu oleh nafsunya. Adapun amal yang disukai Allah adalah amal yang dikerjakan secara terus-menerus menurut syara’ walaupun sedikit. Adapun beberapa upaya untuk menghindari Israf adalah:
Ø  Meluruskan niat sehingga menimbulkan ketaatan hanya pada Alloh (QS. Az-Zumar {39} : 3)
Ø  Menjaga lisan dari ucapan membual dan sombong (QS. Al-Hujurat {49} : 11-12)
Ø  Hemat cermat dalam membelanjakan harta (QS. Al-Isra’ {17} : 29)
Ø  Makanlah makanan yang halal dan baik serta seimbang, agar sehat secara kontinu (QS. Al-Baqoroh {2} : 168)
Gemar mengkaji dan memahami ajaran Islam sehingga pelaksanaan agama tidak tercampur dengan bid’ah dan kemusyrikan. (QS. Luqman {31} : 12-19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...