1. Pengertian Asmaul Husna
Ditinjau
dari sudut bahasa kata Asmaul Husna terditi Asma’ jama’ dari ismun artinya nama-nama
dan Al-Husna yang terbaik atau yang agung, sehingga makna Asmaul Husna
nama-nama yang agg beriman dalam mengemban misinya sebagai hamba dan
kholifahtullah fil ardli. Oleh sebab itu yang menetapkan asmaul Husna ini
adalah Allah sendiri maka barang siapa yang memahami dan jeneladaninya akan
mendapatkan manfaat yang besar di dunia ataupun diakhirat.
2. Menguraikan 10 Asmaul Husna
1)
Al Muqsith (Yang Maha Seimbang)
Secara bahasa berasal dari kata
aqsata-yuqsitu “mengadili”. Secara istilah dapat dimaknai bahwa Allah sebagi
dzat yang paling berhak mengadili segala urusan baik didunia ataupun diakhirat.
Allah
tidak pernah memberatkan satu pihak dengan pihak yang lain, dan Allah tidak
meringankan satu pihak dengan pihak yang lain, kaya dan miskin, kedudukan raja
dan budak, semuanya di Anggap sama.
Allah
swt. Berfirman: surat ali imran ayat 18
Artinya
: “ Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para
malaikat dan orang-orang yang berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu).
tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.”
2)
An Naafi’u (Yang Maha Memberi
Manfaat)
Secara bahasa An-Naafi’u berarti
“Maha Memberi Manfaat”. Dikatakan
bahwa Dialah yang memberi Manfaat, Allah menciptakan apa-apa yang ada di bumi
ini untuk memberikan manfaat kepada mahluknya
Al
furqan : 55
Artinya : “Dan
mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan
tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. adalah orang-orang kafir itu
penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.”
3)
Al Waarits (Yang Maha Pewaris)
Artinya kekal setelah binasanya
makhul dan pihak yang menerima kepemilikan dan mewarisi setelah kematian makhluk.
Dalam
kehidupan manusia Allah tidak hanya mewarisi harta, tanah/daerah (QS, Al-Ahzab
33.27) tapi juga Al-Qur’an (Qs. Al-Fatir 35.32) bahkan atas izin-Nya seseorang
dapat mewarisi ilmu (An-Naml 27.16) yang penting adalah mewarisi syurga (Qs.
Maryam 19.19)
Al
hijr/15:23 .
Artinya
: “Dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah
yang menghidupkan dan mematikan dan kami (pulalah) yang mewarisi.”
4)
Ar Raafi` (Yang Maha Meninggikan
makhluknya)
Secara ba’hasa “Ar Raafi` ”
berarti meninggikan. Berasal dari kata rafa’a-yarfa’u yang artinya meninggikan
ayau mengangkat. Walaupun kita sudah jatuh, Ia dapat
membangkitkan kita kembali, walaupun sudah mencapai titik rendah, Ia bisa
meninggikan kembali. Karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk dapat
melakukannya.
Al-waqiah/56:1-3
Artinya
:
1.
Apabila terjadi hari kiamat,
2.
Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
3.
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan
yang lain),
5)
Al Baasith (Yang Maha
Melapangkan makhluknya).
Secara bahasa berasal dari kata
basata-yabsutu berarti melapangkan. Istilah Allah sebagai dzat yang berkuasa
untuk mencukupi segala kebutuhan hidup dan menentukan segala urusan yang
dihadapi makhluk-Nya Ketika kita dihadapkan dengan
permasalahan hidup seakan-akan hari-hari yang kita hadapi cukup lama, ketika
kita mendapatkan musibah seakan-akan kita pesimis untuk dapat melaluinya dan
enngan mengikhlaskannya. Tapi ketika kita sadar, Dialah (Allah) yang maha
melapangkan segala-galanya, Dalah yang melapangkan jiwa kita, yang membesarkan
hati kita dan meningkatkan kesadaran kita. Karena Allah Maha Pengasih lagi
penyayang hamba-Nya.
Al
isra’/17:30
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada
siapa yang dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya dia Maha mengetahui
lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.
6)
Al Hafizh (Yang Maha Memelihara)
Al Hafizh berasal dari kata
hafidha-yahfadhu berarti menjaga sesuatu agar tidak berubah.
Begitu
besar-Nya ia, sehingga segala sesuatu dapat dipelihara-Nya, tanpa pilih
kasih, manusia yang kecil, yang sempit wawasannya tidak bisa mengasihi setiap
orang. Manusia juga tidak bisa disebut sang pemelihara. Paling banter, kita
hanya memelihara keluarga kita sendiri dan itupun karena kehendak-Nya. Tanpa
rahmat-Nya kita tidak dapat melakukan apapun. Sebagai pemelihara dan
melestarikan sifat-sifat bijak kita. Ia memberikan kepada fisik kita, ia pula
yang memenuhi kebutuhan rohani kita. Pada saat melemah Ia lah sumber kekuatan,
karena Ia adalah yang memberi kekuatan (al-Muqit).
Al
hijr:9
7)
Al Waduud (Yang Maha Mengasihi)
Salah satu al-asmaul husna yang enak
didengar dan menyejukkan hati adalah al Waduud. Terambil dari kata
wadda-yawaddu yang artinya mengasihi. Secara istilah berarti memilki sifat
pengasih terhadap semmua makhluknya tanda pilih kasih terhadap siapapun sesuai
ketentuan hokum yang telah ditetapkanNya.
Imam
Al-Ghazali berkata, bahwasanya kata Wadud itu lebih mendekati makna rahmat,
tetapi rahmat menyandarkan kebaikan kepada orang yang
dikasihani, sedangkan orang yang dikasihani ialah orang yang membutuhkan dan
orang yang kesulitan. Perbuatan Ar-Rahim itu mensyaratkan orang yang
dikasihani itu lemah, sedangkan perbuatan Al-Wadud itu tidak demikian.
Sebab, rahmat yang diberikan Allah kepada siapa yang dikehenndaki-Nya, termasuk
di dalamnya orang mukmin, orang durhaka, orang kuat dan orang lemah. Tetapi kasih
sayang-Nya khusus bagi orang-orang mukmin, sebab mereka adalah orang-orang
yang dikasihi oleh Allah dan merekalah orang-orang yang khusus mendapatkan
kasih saayang-Nya sebagai tambahan dari rahmat yang telah mereka peroleh.
Al buruj/85:13-14
8)
Al Walii ( Allah Yang Maha
Melindungi)
Secara bahasa al waliy berarti “Yang
Maha Melindungi”. Secara istilah al-walii berarti Allah akan senantiasa
melindungi semua makhluk ciptaannya dari segala gangguan yang mengancam
kehidupannya, Allah memberikan keamanan dan keberlangsungan hidup
makhluk-makhluk-Nya.
Sahabat-sahabat
kita di dunia ini tidaklah bisa melindungi kita, hari ini melindungi besok
tidak, hari ini sahabat, bisa jadi besok berubah menjadi musuh, bahkan ketika
ada suatu bencana pun mereka tak mampu menolong kita, Mereka bukanlah sahabat
sejati kita, mereka hanyalah teman bagi kita, karena hanya Allah lah yang bisa
melindungi kita kapan pun dan dimanapun, karena erlindungan-Nya tak terbatas
oleh ruang dan waktu.
Al
baqarah/2:107
9)
Al Mu`izz (Yang Maha Memuliakan
makhluk-Nya).
Al Mu`izz Berasal dari kata a’azza-yu’izzu yang artinya
memuliakan. Secara istilah Al Mu`izz berarti segala kemuliaan milik Allah dan
akan diberikan kepada siapapun yang dikehendaki. Dikatakan
bahwa Al-Mu’izz itu adalah Dzat yang memberikan kemuliaan kepada
hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, sedangkan Al-Mudzill itu ialah Dzat yang
menundukkan orang yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya. Namun
jangan lupa di balik penarikannya kembali itupun terdapat kemurahan Allah, Ia
ingin meningkatkan kesadaran kita dan merendahkan derajat kita itu
merupakan sarana untuk mencapai apa yang di inginkan-Nya. Hanya kesadarn yang
bisa menyelamatkan kita, dan Ia ingin kita selamat, makadari itu janagn pernah
meragukan kebijakan-Nya, apapun di lakukan oleh-Nya untuk membuat kita sadar.
Karena Ia maha Memuliakan (mahluk-Nya).
Ali-imran:26
10)
Al- Afuww (Yang Maha Pemaaf)
Al- Afuww berasal dari kata
‘afa-ya’fuu yang artinya memaafkan. Al Afuww ialah Dzat yang
menghapuskan segala kejahatan dan memaafkan orang-orang yang telah berbuat
maksiat. Kata al-Afuww ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi ia lebih sempurna. Sebab, Al-Ghafur itu adalah as-sitr
(merahasiakan), sedangkan Al-Afuww itu adalah al-mahwu (menghapuskan).
Dikatakan
bahwa para malaikat yang ditugasi untuk mencatat amal perbuatan manusia
menghaturkan catatan amal-amalnya pada hari kiamat, lalu mereka lihat sebagian
besar lembaran amal itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui apa isinya.
Maka sadarlah mereka bahwa Allah telah menghendaki kebaikan buat orang itu.
Firman Allah: “Dan Dialah yang menerinza tobat dari hamba-hamba-Nya dan
memaafkan kesalahan-kesalahan…” (QS. Asy-Syura: 25).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar