1.
Induk-Induk
Akhlak Terpuji
Seorang
muslim seharusnya menghiasi diri dengan akhlak terpuji (mahmudah). Adapun
akhlak terpuji yang harus dimiiliki oleh seorang muslim antara lain:
a. Berani dalam segala hal yang positif.
b. Adil dan bijaksana dalam menghadapi dan
memutuskan sesuatu;
c. Mendahulukan kepentingan orang lain dari pada
kepentingan diri sendiri;
2. Menggali
Hikmah Kehidupan
a. Pengertian Hikmah dan Ruang Lingkupnya
Secara
bahasa al-hikmah berarti: kebijaksanaan,
pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan,
peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur'an. Menurut Al-Maraghi dalam kitab
Tafsirnya, menjelaskan al-Hikmahsebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang
diikuti dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran. Sedangkan menurut
Toha Jahja Omar; hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada
tempatnya, dan kitalah yang harus berpikir, berusaha, menyusun, mengatur cara-cara
dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan
hal-hal yang dilarang oleh Allah sebagaimana dalam ketentuan hukum-Nya.
Dalam
kata al-hikmah terdapat makna pencegahan, dan ini meliputi beberapa makna,
yaitu:
1) Adil akan mencegah pelakunya dari terjerumus
ke dalam kezaliman.
2) Hilmakan mencegah pelakunya dari terjerumus
ke dalam kemarahan.
3) Ilmuakan mencegah pelakunya dari terjerumus
ke dalam kejahilan.
4) Nubuwwah, seorang Nabi tidak lain diutus
untuk mencegah manusia dari menyembah selain Allah, dan dari terjerumus kedalam
kemaksiatan serta perbuatan dosa. al-Qur’an dan seluruh kitab samawiyyah
diturunkan oleh Allah agar manusia terhindar dari syirik, mungkar, dan
perbuatan buruk.
b. Anjuran Memiliki Hikmah
Hikmah
itu adalah Setiap perkataan yang benar dan menyebabkan perbuatan yang benar.
Hikmah ialah: ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh, kebenaran dalam perbuatan
dan perkataan, mengetahui kebenaran dan mengamalkanya. Hikmah juga mencakup
pemahaman yang mendalam tentang berbagai perkara berikut hukum-hukumnya,
sehingga dapat menempatkan seluruh perkara tersebut pada tempatnya, yaitu
1) Dapat menempatkan perkataan yang
bijak, pengajaran, serta pendidikan sesuai dengan tempatnya. Berkata dan
berbuat secara tepat dan benar 2) Dapat
memberi nasihat pada tempatnya 3) Dapat menempatkan mujadalah (dialog) yang
baik pada tempatnya.4) Dapat menempatkan
sikap tegas 5) Memberikan hak setiap sesuatu, tidak berkurang dan tidak
berlebih, tidak lebih cepat ataupun lebih lambat dari waktu yang dibutuhkannya.
c.
Keutamaan Hikmah
1) memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam
melaksanakan dan membela kebenaran ataupun keadilan,
2) menjadikan
ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus dikembangkan,
3) mampu
berkomunikasi denga orang lain dengan beragam pendekatan dan bahasan,
4) memiliki semangat juang yang tinggi untuk
mensyiarkan kebenaran dengan beramar makruf nahi munkar
3.
Membiasakan Sikap Iffah
a. Pengertian ‘Iffah
Secara
etimologis, ‘iffah adalah bentukmasdardari affa-ya’iffu-‘iffah yangberarti
menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti kesucian
tubuh. Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala
hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya. Iffah(al-iffah) juga
dapat dimaknai sebagai usaha untuk memelihara kesucian diri (al-iffah) adalah
menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan memelihara kehormatan.
b. Iffah dalam
Kehidupan
iffah
hendaklah dilakukan setiap waktu agar tetap berada dalam keadaan kesucian. Hal
ini dapat dilakukan dimulai memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana
dan angan-angan yang buruk. Sedangkan kesucian diri terbagi ke dalam beberapa
bagian:
a) Kesucian Panca Indra; (QS. An-Nur: 33)
b) Kesucian Jasad; (QS. Al-Ahzab: 59)
c)
Kesucian dari Memakan Harta Orang Lain; (QS. An-Nisa: 6)
d). Kesucian Lisan
c. Keutamaan Iffah
Agar
seorang mukmin memiliki sikap iffah, maka harus melakukan usaha-usaha untuk
membimbing jiwanya dengan melakukan dua hal berikut: 1) Memalingkan jiwanya dari ketergantungan
kepada makhluk dengan menjaga kehormatan diri dan tidak meminta kepada makhluk.
2) Merasa cukup dengan Allah, percaya
dengan pencukupan-Nya..
’Iffah
merupakan akhlak paling tinggi dan dicintai Allah Swt. Oleh sebab itulah sifat
ini perlu dilatih sejak anak-anak masih keci. Dari sifat ’iffahakan lahir
sifat-sifat mulia seperti: sabar, qana’ah, jujur, santun, dan akhlak terpuji
lainnya.Ketika sifat ’iffahini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa
pengaruh buruk dalam diri seseorang.
4.
Mengembangkan Sikap Syaja’ah
a. Pengertian Syaja’ah
Secara
etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya dari kata al-jabnyang
berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan
perang. Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk
melakukan pekerjaan berat dan mengandung resiko dalam rangka membela
kehormatannya. Tetapi sikap ini bila tidak digunakan sebagaimana mestinya
menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.
b.
Penerapan Syaja’ah dalam Kehidupan
Sumber
keberanian yang dimiliki seseorang diantaranya yaitu;
1)
Rasa takut kepada Allah Swt.
2)
Lebih mencintai akhirat daripada dunia,
3)
Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang
Jadi
berani adalah: “Sikap dewasadalam menghadapi kesulitan atau bahaya ketika
mengancam. Orang yang melihat kejahatan, dan khawatir terkena dampaknya,
kemudian menentang maka itulah pemberani. Orang yang berbuat maksimal sesuai
statusnya itulah pemberani (al-syujja’). Al-syajja’ah(berani) bukan sinonim
‘adam al-khauf(tidak takut sama sekali)”
Berdasarkan
pengertian yang ada di atas, dipahami bahwa berani terhadap sesuatu bukan
berarti hilangnya rasa takut menghadapinya.Keberanian dinilai dari tindakan
yang berorientasi kepada aspek maslahat dan tanggung jawab dan berdasarkan
pertimbangan maslahat.
Syaja’ahdapat dibagi menjadi dua macam:
1) Syaja’ah harbiyah, yaitu keberanian yang
kelihatan atau tampak, misalnya keberanian dalam medan tempur di waktu perang.
2) Syaja’ah nafsiyah,yaitu keberanian menghadapi
bahaya atau penderitaan dan menegakkan kebenaran.
Munculnya
sikap syaja’ahtidak terlepas dari keadaan-keadaan sebagai berikut:
1)
Berani membenarkan yang benar dan berani mengingatkan yang salah.
2)
Berani membela hak milik, jiwa dan raga, dalam kebenaran.
3)
Berani membela kesucian agama dan kehormatan bangsa.
Dari
dua macam syaja’ah(keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ahdapat dituangkan
dalam beberapa bentuk, yakni:
a) Memiliki daya
tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja
bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.
b) Berterus terang dalam kebenaran dan berkata
benar di hadapan penguasa yang zalim.
c) Mampu
menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan. Kemampuan
merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu menyimpan rahasia
adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab.
c. Hikmah syaja’ah
Dalam
ajaran agama Islam sifat perwira ini sangat di anjurkan untuk di miliki setiap
muslim, sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat mendatangkan berbagai
kebaikan bagi kehidupan beragama berbangsa dan bernegara. Syaja’ah(perwira)
akan menimbulkan hikmah dalam bentuk sifat mulia, cepat, tanggap, perkasa,
memaafkan, tangguh, menahan amarah, tenang, mencintai. Akan tetapi apabila
seorang terlalu dominan keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan
kecerdasan dan keikhlasan akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur,
meremehkan orang lain, unggul-unggulan, ujub. Sebaliknya jika seorang mukmin
kurang syaja’ah, maka akan dapat memunculkan sifat rendah diri, cemas, kecewa,
kecil hati dan sebagainya.
5. Menegakkan
Sikap’Adalah
1. Pengertian
Pengertian
adil menurut bahasa adalah sebagai berikut Meletakkan sesuatu pada tempatnya
Adil juga berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu
dengan yang lain.Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara
seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak mana pun. Sebagaimana firman
di bawah ini: Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat,
dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran. (QS. an-Nahl
: 90)
2. Bentuk-Bentuk Adil
a. Adil terhadap Allah, artinya menempatkan
Allah pada tempatnya yang benar, yakni sebagai makhluk Allah dengan teguh
melaksanakan apa yang diwajibkan kepada kita, Sehingga benar-benar Allah
sebagai Tuhan kita.
b. Adil terhadap diri sendiri, yaitu menempatkan
diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh
menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan
keselamatan. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohani serta menghindari segala perbuatan yang dapat mencelakakan
diri.
c. Adil terhadap orang lain, yakni menempatkan
orang lain pada tempatnya yang sesuai, layak, dan benar. Kita harus memberikan
hak orang lain dengan jujur dan benar tidak mengurangi sedikitpun hak yang
harus diterimanya.
3. Kedudukan
dan Keutamaan adil
a. Terciptanya rasa aman dan tentram karena
semua telah merasa diperlakukan dengan adil.
b. Membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban
dengan baik
c. Menciptakan kerukunan dan kedamaian
izin copy artikelnya untuk tugas insya Allah. Jazakallah.
BalasHapusiya terimakasih. semoga bermanfaat.
HapusTerimakasih Sangat Bermanfaat 😊
BalasHapusSama2.Terimakasih atas kunjungannya
HapusNama:bojes x tbsm 3
BalasHapusNo absen: 11
-Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain.
a. Berani dalam segala hal yang positif.
BalasHapusb. Adil dan bijaksana dalam menghadapi dan memutuskan sesuatu;
c. Mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri;
Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
BalasHapus1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain
NAMA:EDO EKA PRASETYO
KLS:XTBSM 1
NAMA:VANDRA FABYANSYAH
HapusKELAS:10 TBSM 4
-Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain
Nama:Reno Yulio Hidayatulloh
BalasHapusKelas:x TBSM 3
Absen:26
Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain
Nama : Ahmad Wahyudin Zakaria
BalasHapusKelas : X TBSM 3
Absen : 6
-Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain.
Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
BalasHapus1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain nama: kevin
Kelas : x tbsm 1
Nama:Faisal fadhlurrahman
BalasHapusKelas:x TBSM 2
Absen:12
Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain
Beberapa contoh akhlak terpuji, antara lain :
BalasHapus1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.
-Beberapa contoh akhlak tercela, antara lain :
1. Berdusta atau berbohong terhadap orang lain.
2. Bersikap sewenang-wenang tanpa memperdulikan orang lain.
3. Tidak menjalankan amanah yang telah dibebankan terhadapnya.
4. Berteman tidak menggunakan moral, sopan santun, dan tata krama.
5. Bersikap sombong terhadap orang lain.
Nama: salam Dwi Saputra
Kls: X TBSM 3
Nama: Rizky setiawan
BalasHapusNo absen:29
Kelas:x tbsm3
1. Berkata jujur walaupun dikeadaan yang menyakitkan hati.
2. Bersikap saling mengasihi terhadap sesama makhluk hidup.
3. Menjalankan amanah dengan sebaik mungkin.
4. Berperilaku sopan santun terhadap siapapun.
5. Bersikap rendah hati walaupun memiliki kelebihan.