Minggu, 07 Desember 2014

Materi Fitnah




    Fitnah
Perkataan fitnah berasal dari bahasa arab, yang artinya kekacauan, berencana, cobaan, dan penyesatan. Namun dalam pengertian sehari-hari, fitnah ini dimaksudkan sebagai berita bohong atau tuduhan yang diada-adakan untuk menyudutkan seseorang yang tidak sesuai dengan kenyataan atau kebenaran sesungguhnya.
Hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah antara lain:
1.       Dorongan perasaan iri hati atau dengki terhadap orang lain, ditambah lemahnya iman dan kurang memahami larangan dan kemurkaan Allah, jiwa kotor, berat untuk menerima kebenaran. Firman Allah SWT:
 
Artinya:
“dan Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, Maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam Keadaan kafir.” (Q.S. At-Taubah: 125)
2.       Hasrat untuk mendapatkan kekuasaan, pengaruh serta kepercayaan dari orang lain, bahkan ingin menunjukkan dirinya seorang yang lebih baik daripada orang lain. Karena begitu bahayanya dampak fitnah, Allah memperingatkan kita dalam firman-Nya:
Artinya:
“dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.” (Q.S. Al-Baqarah: 191)

kenapa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan? Karena kerusakan yang diakibatkan fitnah jauh lebih buruk. Jika membunuh, hanya korban itulah yang mendapatkan dan merasakan akibatnya, tetapi fitnah akan berdampak luas pada tatanan masyarakat dan bahkan semua kehidupan manusia.
Banyak hadis Rasulullah yang menjelaskan tentang fitnah dan menganjurkan agar umat Islam menjauhinya karena akan menimbulkan kekacauan dan kesengsaraan. Bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan peperangan dan pertumpahan darah.
Rasulullah SAW selalu memperingatkan umatnya agar untuk menjaga lidahnya (ucapannya). Rasulullah setiap memulai pembicaraan, selalu memohon perlindungan kepada Allah dari akibat buruknya fitnah.
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan dari Imam Nawawi, Rasulullah pernah berpesan kepada sang istri, Aisyah: “Wahai ‘Uwaisy (panggilan sayang untuk Aisyah), ucapkanlah ‘ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan dari dalam hatiku, dan selamatkanlah aku dari segala (bahaya) kesesatan berbagai bentuk fitnah.’”
Begitulah Rasulullah memberikan teladan kepada kita agar selalu menjaga diri dari bahaya fitnah. Begitu juga dengan kita sebagai Muslim, sudah seharusnya menjaga diri dan bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat dan ucapkan. Karena semua itu akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT kelak. Sebagaimana dalam firman-Nya:
Ÿ
Artinya:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. Al-Isra: 36)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...