1.
Pengertian
Menurut
Al-Imam Abu Hamid al-Ghazali an-Namimah adalah membeberkan sesuatu yang
dibenci untuk dibeberkan, baik dibenci oleh pihak yang dibeberkan rahasianya
ataupun pihak yang diberi pembeberan rahasia yang disebut orang ketiga, baik
pembeberan tersebut dengan perkataan, tulisan, isyarat, sandi, ataupun yang
lainnya, baik sesuatu yang dibeberkan itu berupa perkataan ataupun perbuatan,
dan baik berupa aib ataupun yang lainnya. Maka hakikat an-Namimah adalah
menyebarkan rahasia dan menyingkap hal yang tertutup tentang sesuatu yang
dibenci penyebarluasannya.
Sering kita sebut
dengan provokasi adalah usaha untuk
mendengarkan sesuatu,yang kemudian hasilnya yang tidak atau belum jelas itu
disampaikan kepada orang lain dengan maksud untuk memfitnah,mengkhianati,atau
menimbulkan kerusakan yang lain. Contohnya: Ketika si A berkata kepada si B tentang si C ,bahwa si C
itu orangnya tamak,rakus.Lalu si B menyampaikan kepada si C perkataan si A
dengan tujuan agar si C marah dan benci kepada si A.Yang demikian si B dapat
dikatakan sebagai orang yang berbuat namiah yaitu sebgai penyebar
fitnah.Namimah menimbulkan fitnah,menanamkan benih-benih kebencian,memutuskan
tali persaudaraan,membuat kawan menjadi lawan.
Kehancuran yang
diakibatkan naminah sangat banyak sehingga tidak mustahil dapat mengganggu
ketertiban umum dan merusak kemashalatan bersama.Oleh karena itu Islam melarang
orang yang berbuat namiiah dan juga orang yang mengikuti namimah.Sebagaimana
firman-Nya surat QS Al Qalam,68:10-12
2.
Cara
Menjauhkan diri dari namimah
Sebagai
seorang Muslim berhati-hati dan waspada serta menjauhkan diri dari sifat
tercela ini,caranya yaitu;
a.
Murnikan ibadah hanya untuk Allah SWT,orang
yang ikhlas dalam beribadah sulit tergoyahkan dan mempunyai pendirian,sehingga
ia berpikir seribu kali sebelum berbuat.
b.
Mengenal hakikat namimah .Semua ini tentu
dengan belajar,hadir di majelis-majelis ilmu akan membuat hatinya bersih dan
hilangnya penyakit hati.
c.
Berteman dengan orang-orang yang saleh.Teman
akan memengaruhi watak seseorang,karena apabila ingin tahu seseorang lihat
siapa yang menjadi teman akrabnya.
d.
Selalu muraqabah(mendekatkan diri kepada
Allah),maka akan merasakan dirinya diawasi oleh Allah,tidak satupun yang luput
dari pengetahuannya.
3.
Cara
mengatasi ketika berhadapan dengan orang yang berbuat namimah
a.
Jangan membenarkan perkataan orang yang
berbuat namimah karena dengan membenarkanya maka jelas akan terjadi
kerusakan,kebencian,permusuhan dan berbagai macam fitnah lainnya.
b. Melarangnya
berbuat namimah. Dengan cara menasihatinya,tentunya dengan sikap dan perkataan
yang halus.Dengan bersikap seperti itu berarti kita telah mencegahnya dari
berbuat kerusakan dan beramal makruf nahi mungkar.
c.
Tidak boleh langsung berburuk sangka kepada
saudaranya yang tidak ada di hadapannya,karena buruk sangka akan menajadi
pemicu bagi seseorang berbuat naminah dan menyebarkan fitnah.
d. Tidak
boleh mencari-cari kesalahnnya,karena mencari-cari kesalahan juga menjadi
pemicu munculnya berbagai macam fitnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar