A. Pengertian Qada dan
Qadar
Arti qada menurut
bahasa adalah memutuskan suatu perkara dengan ucapan atau perbuatan. Sementara
itu, qadar berarti pembatasan Allah pada suatu perkara sejaka zaman azali
menurut pengetahuan dan kehendak-Nya. Qada berarti ketetapan hukum. Allah
berfirman:
Artinya: “Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang
nyata.” (Q.S. al-Ahzab: 36)
Qadar berarti ukuran atau peraturan yang telah
diciptakan oleh Allah untuk menjadi dasar dalam mengatur alam ini, yang di
dalamnya ada hubungan sebab akibat. Ini menjadi undang-undang alam dan manusia
terkait olehnya. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
Artinya: “Dan yang menentukan kadar (masing-masing)
dan memberi petunjuk.” (Q.S. al- A’la:
3)
B. Makna Beriman kepada Qada dan Qadar
Allah
Iman kepada qada dan qadar adalah
meyakini dengan sepenuh hati adanya qada dan qadar Allah yang berlaku bagi
semua makhluk sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Jadi, segala yang
terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Allah berfirman
sebagai berikut:
Artinya: “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (Q.S. al-Hadid: 22)
Dalam Surah an-Nisa ayat 78 dijelaskan sebagai berikut:
Artinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka
memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau
mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi
kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikitpun?” (Q.S. an-Nisa: 78)
Maksud dari dua
ayat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi di alam fana ini dan menimpa
diri kita, semua itu atas kehendak Allah SWT. Hal itu untuk menguji sampai
sejauh mana keteguahan iman kita. Allah adalah Zat Yang Mahakuasa untuk
memberlakukan qada dan qadar-Nya. Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini
semua itu sehingga apapun yang terjadi pada kita, baik berupa kesenangan maupun
kesedihan, kita kembalikan kepada Allah SWT.
Dalam kaitannya
dengan qada, qadar, dan ikhtiar, takdir dibedakan menjadi dua macam, yaitu taqdir
mu’allaq dan taqdir mubram. Taqdir mu’allaq adalah takdir
yang erat hubungannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya, keadaan manusia semula
melarat menjadi kecukupan karena berusaha, semula belum tahu menjadi tahu
karena berusaha belajar, dan sebelumnya sakit menjadi sehat karena berusaha
berobat.
Sedangkan Taqdir
mubram adalah taqdir yang tidak dapat diusahakan oleh manusia. Mislnya
kematian seseorang yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundurkan sesaat
pun. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya: “... Apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (Q.S.
Yunus: 49)
C.
Tingkatan Qada dan Qadar Allah
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah
qada dan qadar lebih populer dengan sebutan takdir. Sebagai orang yang beriman,
kita harus mengerti segala kejadian yang menimpa diri kita. Selain disebabkan
oleh perbuatan yang kita kehendaki, kita
juga memahami bahwa ada peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan kita.
Hal itu adalah semata-mata kekuasaan Allah SWt. Dengan memahaminya, kita akan
bisa berlapang dada menerima segala takdir yang datang dari Allah SWT.
Syekh Muhammad Saleh al-Usaimin
mengemukakan bahwa takdir itu mempunyai empat tingkatan, yaitu: al-‘lmu,
al-kitabah, al-masyi’ah dan al-khalqu.
1.
Al-‘Ilmu atau pengetahuan adalah mengimani dan meyakini bahwa Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang ada di alngit dan di bumi
secara umum atau terperinci, baik itu perbuatn-Nya sendiri maupun perbuatan
makhluk-Nya, tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
2.
Al-Kitabah atau penulisan adalah mengimani bahwa Allah telah menuliskan
segala ketetapan dalam Lauh Mahfuz yang ada di sisi-Nya. Lauh Mahfuz
ialah tempat pencatatan ketetapan Allah atas makhluk-Nya yang terpelihara di
sisi-Nya. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya:
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Q.S.
al-Hadid: 22)
3.
Al-Masyi’ah atau penetapan
adalah kehendak Allah terhadap segala sesuatu yang terjadi atau tidak terjadi,
baik di langit maupun di bumi. Allah telah menetapkan bahwa apa yang
diperbuat-Nya adalah kehendak-Nya serta apa yang diperbuat para hamba-Nyaadalah
dengan kehendak-Nya juga. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya:
“(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu
tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah,
Tuhan semesta alam.” (Q.S. at-Takawir: 28-29)
4.
Al-Khalqu atau
penciptaan adalah mengimani Allah sebagai pencipta segala sesuatu serta
meyakini bahwa semua yang terjadi dari perbuatan Allah adalah ciptaan Allah.
Contohnya adalah langit, bumi, hewan dan segala sifat berupa yang dilakukan
makhluk-Nya.
D.
Hikmah beriman kepada Qada dan Qadar
1)
Beriman
kepada qada dan qadar dapat meningkatkan keteguhan iman dan menyadari bahwa
segala sesuatu yang terjadi telah ditentukan oleh Allah SWt.
2)
Beriman
kepada qada dan qadar dapat menumbuhkan keteguhan hati dan kesabaran karena
musibah yang diderita merupakan qada dan qadar.
3)
Beriman
kepada qada dan qadar menumbuhkan keikhlasan dalam menerima segala ketentuan
Allah SWT.
4)
Beriman
kepada qada dan qadar memperkuat rasa tawakal kepada Allah SWt karena manusia
hanya dapat berusaha, sedangkan yang berhak menentukan hasilnya hanya Allah SWT.
assalamualaikum, izin copy materinya yah, terima kasih :)
BalasHapuswassalamualaikum, silahkan semoga bermanfaat..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaikum izin copy yah materi nya, terimakasih .:)
BalasHapuswassalamualaikum, silahkan semoga bermanfaat..
HapusAssalamualaikum ukhti, izin copy ya materinya!! syukron.....
BalasHapusAssalamualaikum, trimaterima kak
BalasHapus