Senin, 01 Desember 2014

ALIRAN-ALIRAN DALAM ILMU KALAM



A.    Aliran Syiah
Syiah adalah ssalah satu aliran dalam Islam yang meyakini Ali bin Abi Thalib dan keturunannya sebagai pemimpin Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Lhirnya golongan ini adalah setelah gagalnya perundingan antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan saat perang Siffin. Perundingan ini diakhiri dengan tahkim atau arbitrasi. Akibat kegagalan itu, sejumlah pasukan Ali memberontak terhadap kepemimpinannya dan keuar dari pasukan Ali. Mereka ini disebut golongan Khawarij atau orang-orang yang keluar, sedangkan sebagian besar pasukan yang setia kepada Ali disebut Syiah atau pengikut Ali.
Beberapa sekte aliran Syiah, iantaranya adalah sebgai berikut:
1.         Sekte Kaisaniyah
Kaisiniyah adalah sekte Syiah yang memercayai Muhammad bin Hanifah sebagai pemimpin setelah Husein bin Ali wafat. Namun Kaisaniyah diambil dari nama seorang bekas budak Ali yang bernama Kaisan. Mekipun sekte Kaisaniyah telah musnah, tetapi kebesaran dan kehebatan nama Muhammad bin Hanifah masih dapat  dijumpai dalam cerita-cerita rakyat. Misalnya, hikayat Melayu yang terkenal dengan nama Hikayat Muhammad Hanifah. Hikayat ini telah dikenal di Malaka sejak abad ke-15 M.
2.         Sekte Zaidiyah
Sekte ini memercayai kepemimpinn Zaid bin Ali Husein Zainal Abidin sebagai epmimpi setelah Husein bin Ali wafat. Dalam Syiah Zaidiyah, seseorang dapat diangkat sebagai imam apabila memenuhi lima kriteria. Kelima kriteria itu adalah keturunan Fattimah binti Muhammad SAW, berpengetahuan luas tentang agama, hiduppnya hanya untuk beribadah, berjihad di jalan Allah dengan mengangkat senjata, dan berani. Selain itu, sekte ini mengakui kekhalifahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
3.         Sekte Imamiyah
Sekte ini dalah golongan yang meyakinni bahwa Nabi Muhammad SAW, telah menunjuk Ali bin Abi Thalib menjadi pemimpin atau imam sebagai pengganti beliau dengan petunjuk yang jelas dan egas. Oleh karena itu, sekte ini tidak mengakui kepemimpinan bu Bakar, Umar dan Usman. Sekte Imamiyah pecah menjadi beberapa golongan. Yang terbesar adalah golongan Isna Asy’ariyah atau Syiah. Dua belas, Golongan kedua terbesar adalah golongan Ismailiyah.
B.     Aliran Khawarij
Khawarij berarti orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib. Golongan ini menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang keluar dari rumah dan semata-mata untuk berjuang di jalan Allah. Alasan mendasar yang membuat golongan ini keluar dari barisan Ali adalah ketidaksetujuan mereka terhadap arbitrasi atau tahkim yang dijalankan Ali dalam menyelesaikan masalah dengan Mu’awiyah.
Menurut keyakinan golongan Khawarij, semua masalah antara Ali dan Mu’awiyah harus diselesaikan dengan merujuk kepada hukum-hukum Allah yang tertuang dalah Surah al-Ma’idah ayat 44 yang artinya, “Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka merkea itulah orang-orang kafir.” Berdasarkan ayat ini, Ali, Mu’awiyah dan orang-orang yang menyetujui tahkim telah menjadi kafir karena mereka dalam memutuskan perkara tidak merujuk Al-Qur’an.
C.    Aliran Murji’ah
Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda persoalan konflik antara Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abu Sufyan, dan kaum Khawarij pada hari perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang kafir di antara ketiga kelompok yang bertikai itu. Saat itu terjadi perdebatan mengenai hukum orang yang berdosa besar. Kaum Murji’ah berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tidak dapat kafir selama ia tetap mengakui Allah sebagai Tuhannya dan nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Pendapat ini merupakan lawan dari pendapat kaum Khawarij yang menyatakan bahwa orang Islam yang berdosa besar hukumnya kafir.
D.    Aliran Qadariyah
Nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya dan bukan bebrasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Allah. Aliran ini mempunyai mempunyai pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik ataupun jahat, manusia diciptakan Allah mempunyai kebebasan untuk mengatur jalan hidupnya tanpa campur tangan Allah. Oleh karena itu, jika manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di neraka semua itu adalah pilihan mereka sendiri.
E.     Aliran Jabariyah
Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa. Menurut al-Syahrastani jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT. Aliran ini mengajarkan paham bahwa manusia dalam melakukan perbuatannya berada dalam keadaan terpaksa. Manusia dianggap tidak mempunyai kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Semua terikat pada kehendak Allah SWT.
F.     Aliran Muktazilah
Aliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antara aliran Khawarij dan aliran Murji’ah mengenai persoalan orang mukmin yang berdosa besar. Menghadapi dua pendapat ini, Wasil bin Ata yang kala itu murid dari Hasan al-Basri mengeluarkan pendapat bahwa orang mukmin yang berdosa besar menempati posisi antara mukmin dan kafir. Tegasnya orang itu bukan mukmin dan kafir.
G.    Aliran Asy’ariyah
Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham Mu’tazilah yang dianggap menyeleweng dan menyesatkan umat Islam. Dinamakan aliran Asy’ariyah karena dinisbahkan kepada pendirinya yaitu Abu Hasan al-Asy’ari. Setelah keluar dari kelompok Mu’tazilah, al-Asyari merumuskan pokok-pokok ajarannya yang berjumlah tujuh pokok. Berikut ini adalah ketujuh pokok ajaran aliran Asy’ariyah:
1)        Tentang Sifat Allah
Menurut aliran ini, Allah mempunyai sifat seperti al-‘ilm (mengetahui), al-qudrah (kuasa), al-hay-ah (hidup), as-sama’ (mendengar) dan al-basar (melihat).
2)        Tentang Kedudukan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah dan bukan makhluk dalam arti baru dan diciptakan. Dengan demikian Al-Qur’an berssifat qadim (tidak baru).
3)        Tentang Melihat Allah Di Akhirat
Allah dapat dilihat di akhirat dengan mata kepala karena Allah mempunyai wujud.
4)        Tentang Perbuatan Manusia
Perbuatan-perbuatan manusia itu diciptakan oleh Allah.
5)        Tentang Antropomorfisme
Menurut aliran ini Allah memiliki mata, muka dan tangan. Sebagaimana disebutkan dalam Surah al-Qamar ayat 14 dan Q.S ar-Rahman ayat 27. Akan tetapi bagaimana bentuknya tidak dapat diketahui.
6)        Tentang Dosa Besar
Orang mukmin yang berdosa besar tetap dianggap mukmin selama ia masih beriman kepada Allah dan Rasulnya.
7)        Tentang Keadilan Allah
Allah adalah pencipta seluruh alam. Dia memiliki kehendak mutlak atas ciptaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...