Senin, 01 Desember 2014

ALANGKAH BAHAGIANYA JIKA KITA BERSYUKUR, QANA’AH, RIDLA DAN SABAR



1. Syukur
a. Pengertian
Syukur berarti berterima kasih kepada kepada Allah Swt. sedangkan dalam Kamus Bahasa Indonesiaberarti ucapan dari perasaan senang, bahagia, melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik. Secara istilah, Syukur merupakan suatu tindakan, ucapan, perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang telah dirasakan, didapatkan, dari Allah Swt.Banyak nikmat yang telah kita terima dari Allah Swt. yang apabila kita mencoba menghitungnya pasti tidak bisa mengetahui jumlahnya. Hal tersebut telah ditegaskan dalam firman-Nya.
  
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat  Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya   Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nahl : 18)
Allah telah memerintahkan syukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan.
b. Bentuk-Bentuk Syukur
Mengacu kepada pengertian iman, yaitu membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikan dengan amal perbuatan, maka bentuk syukur juga ada tiga, yaitu:
1) Bersyukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyadari dengan sepenuh bahwa segala nikmat yang diperoleh berasal dari Allah Swt.
2) Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimat hamdalah.
3) Bersyukur dengan amal perbuatan, yaitu menggunakan nikmat yang telah Allah berikan.
Sementara itu Imam Al-Ghazali menegaskan bahawa mensyukuri anggota tubuh yang diberikan Allah Swt. meliputi 7 anggota badan yang penting
a)  Mata, mensyukuri nikmat ini dengan tidak mempergunakannya untuk melihat hal-hal yang maksiat;
b) Telinga, digunakan hanya untuk mendengarkan hal-hal yang baik.
c) Lidah, dengan banyak mengucapkan zikir, mengucapkan pujipujian kepada Allah Swt. dan mengungkapkan nikmat-nikmat yang diberikan.
d) Tangan, digunakan untuk melakukan kebaikan-kebaikan.
e)  Perut, dipakai hanya untuk memakan makanan yang halal/baik dan tidak berlebih-lebihan (mubazir).
f) Kemaluan, dijaga kehormatan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah.
g)  Kaki, digunakan untuk berjalan ke tempat-tempat yang baik.
c.  Hikmah dan Manfaat Syukur
a.  Membuat seseorang bahagia karena apa yang ia dapatkan akan membawa manfaat bagi ia dan orang-orang sekitarnya.
b.  Allah akan menambah nikmat yang ia peroleh sesuai dengan janji Allah Swt. dan akan terhindar dari siksa yang amat pedih.
 c.  Orang yang pandai bersyukur akan disukai oleh banyak orang, karena ia adalah orang yang pandai berterima kasih terhadap sesama. 

2. Qona’ah
a.  Pengertian
Qona’ah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Qana’ah berfungsi sebagai dinamisator yang mendorong manusia untuk giat bekerja dalam mencapai kesejahteraan hidup. Orang yang bersikap qana’ah akan tetap bekerja keras, namun hasil kerjanya akan diterima dengan rasa syukur dan rasa lega.
b. Qona’ah dalam Kehidupan
Qona’ah dalam kehidupan pribadi seorang muslim juga berfungsi sebagai:
1.  Stabilisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah, maka ia akan selalu berhati tenteram, berlapang dada, merasa puas dengan apa yang dimilikinya, merasa kaya dan terhindar dari sifat rakus, serakah dan tamak.
2.  Dinamisator, maksudnya apabila seorang muslim telah memiliki sifat qana’ah maka ia akan mempunyai kekuatan batin yang selalu mendorong untuk mencapai kemajuan hidup berdasarkan keadaan dan kekuatan yang dimilikinya dengan tetap bergantung kepada kehendak dan karunia Allah.
c.  Keutamaan Qona’ah
Dengan mempunyai sikap qana’ah, jiwa seseorang akan stabil karena ia mampu :
a.  Bersyukur apabila berhasil dalam usahanya dan jauh dari sifat sombong;
b.  Bersabar dan berlapang dada apabila gagal dan jauh dari sifat frustasi;
c.  Memiliki hati yang tenteram dan damai;

3.  Ridha dan Sabar
1. Pengertian
Sabar adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang hati. Orang yang ridha menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah Swt.
2.  Bentuk-bentuk sabar
Sabar juga diterapkan dalam tiga hal:
1. Sabar dalam melaksankan ibadah. Untuk melaksankan ibadah membutuhkan kesabaran, sabar untuk memulai dan sabar untuk melaksankannya, banyak di antara kita yang kurang sabar dalam melaksankan ibadah wajib maupun ibadah sunnah.
2. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Untuk menghindari perbuatan perbuatan maksiat tersebut sungguh sangat membutuhkan kesabaran. Demikian pula dengan seseorang yang telah terbiasa melaksanakan perbuatan maksiat untuk berhenti, insyaf dan bertobat dari perbuatan-perbuatan terlarang tersebut sungguh merupakan perjuangan yang berat dan membutuhkan kesabaran.
3. Sabar dalam manghadapi musibah. Musibah mesti dihadapi dengan sabar, tabah dan senantiasa meminta pertolongan kepada Allah agar diberi jalan keluar atau kekuatan untuk menjalaninya.
3. Keutamaan
a.  Orang yang sabar akan berhasil dalam meraih cita-citanya, ia akan memiliki jiwa yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan hidup. Dan yang pasti Allah akan bersamanya.
b.  Orang yang sabar akan dicintai Allah dan sebaliknya orang yang tidak sabar tidak dicintai Allah bahkan justru diperintahkan mencari Tuhan selain Allah.
c.   Orang yang sabar akan tenang, karena sesungguhnya sikap sabar dan ridha adalah mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.

4 komentar:

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...