kategori media pembelajaran

Kompetensi     : mahasiswa dapat mengategorikan media pembelajaran

Media pembelajaran dapat dikategorisasikan mencakup:

a.       Media tanpa proyeksi dua dimensi : Ciri-cirinya mempunyai panjang dan lebar. Contohnya gambar, foto, papan tulis. Kelebihannya tersedia dengan mudah, tidak mahal, tidak membutuhkan proyektor, mudah digunakan, dapat digunakan berbagai usia, dan penyerdehanaan gagasan yang rumit. Kekurangannya dalam hal ketahanan, penyimpanan dan penyajian.

b.      Media tanpa proyeksi tiga dimensi : Misalnya balok, kubus, boneka dll.  Kelebihannya memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara konkrit dan dapat memperlihatkan struktur secara jelas. Kelemahannya dalam membuat alat peraga membutuhkan biaya yang besar.

c.       Media pembelajaran audio : Seperti program siaran radio pendidikan. Kelebihannya tidak mahal, mampu mengatasi ruang dan waktu, mampu memusatkan perhatian pebelajar pada penggunaan kata-kata, bunyi dan arti dari kata, merangsang dan mudah diulang. Kelemahannya sifat komunikasinya hanya satu arah, pengembangan program audio yang baik akan menyita banya waktu, kesulitan dalam penentuan kecepatan, urutan yang kaku dan kesulitan dalam menempatkan segmen.

d.      Media pembelajaran proyeksi : Menggunakan proyektor contohnya OHP, LCD proyektor. Kelebihannya gambar yang diproyeksikan lebih jelas, tidak memerlukan proyeksionis khusus, lebih sehat dibandingkan dengan papan tulis. Kelemahannya harganya mahal, keterbatasan fasilitas, perlu tersedianya listrik, menyebabkan pelajaran pasif dan menyusahkan dibawa kemana-mana.

e.       Media pembelajaran audio visual : Misalnya siaran televisi pendidikan. Kelebihannya dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat disaksikan berulang-ulang. Kelemahannya memerlukan biaya yang mahal.

f.       Media pembelajaran multi audio visual aid : Program pendidikan yang ditayangkan memanfaatkan tidak hanya satu media pembelajaran melainkan juga menggunakan keterkaitan media pembelajaran satu dengan yang lain. Contoh : program pembelajaran jenazah.