Selasa, 28 Oktober 2014

mampu melakukan kapitaselekta dengan berkemampuan mengumpulkan produk akhir



Kompetensi     : Mahasiswa mampu melakukan kapitaselekta dengan berkemampuan mengumpulkan produk akhir

            Media pembelajaran merupakan suatu cara penunjang pencapaian pesan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran, maka proses penyampaian pesan lebih mudah dan efektif. Dalam penggunaan media pembelajaran tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan pembelajaran yang hendak disampaikan.
            Misalnya media audio visual yang berupa vidio dengan materi praktek wudhu. Dalam pembuatan vidio harus memperhatikan tentang daya tarik dari vidio tersebut, dan suara harus jelas dalam penyampain pesan. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dan kemudian media proyeksi, yakni dengan penggunaan LCD. Pembelajar harus mampu mengoprasikan media tersebut, dalam pembuatan materi yang hendak disajikan, pembelajar harus memperhatikan dari segi tulisan, tampilan dan materi, dan tetap berorientasi pada tercapainya tujuan pembelajaran.
            Kemudian media audio visual aid, tampilan slide dan video dalam materi wudhu dan tayamum juga efektif digunakan dalam pembelajaran sehingga memudahkan siswa dalam penerimaan pesan. Dalam pembuatan slide dan video juga harus mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan pencapaian proses pembelajaran. Kemudian media tiga dimensi tanpa proyeksi, yaitu penggunaan media boneka dalam penyampaian materi pengurusan jenazah. Media ini efektif dalam penyampaian pesan dan memudahkan pemahaman dari pebelajar. Namun dalam penyampaian pesan, pembelajar harus trampil dalam penyampaian pesan, dan dilakukan seperti pengurusan yang sebenarnya.

mengetahui aplikasi media pembelajaran dalam PAI



Kompetensi: Mahasiswa mampu mengetahui aplikasi media pembelajaran dalam PAI.

            Dalam pembelajaran pembelajar tentu menggunakan media pembelajaran sebagai penunjang proses penyampaian pesan. Langkah awal setelah pembelajar menentukan media yang akan digunakan, pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. Dan segala sesuatu yang tersedia di sekitar/lingkungan kita merupakan media.
            Dalam pengaplikasian media dalam pelajaran tata urutan gerakan shalat pada pelajaran Fikih maka pembelajar dapat menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Tentunya gambar yang digunakan harus disesuaikan sesuai dengan kebutuhan supaya efektif dalam penyampaian pesan, seperti: gambar gerakan shalat harus besar dan jelas sehingga pebelajar lebih mudah memahami dari maksud gambar yang disajikan, sehingga media yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dan dalam pembuatan media gambar tentunya pembelajar dituntut untuk kreatif dalam pembuatan media gambar.
Kemudian pengaplikasian media dalam pelajaran Qur’an Hadis dapat menggunakan media audio. Media audio dalam pembelajaran Qur’an Hadits tentang hokum bacaan nun sukun juga efektif dalam penyampaian pesan terhadap pebelajar. Dalam media audio, salah satunya adalah rekaman. Dalam rekaman ini memuat megenai hukum bacaan nun sukun beserta contohnya. Dengan adanya media ini maka akan memudahkan pembelajar dalam penyampaian pesan dan proses pembelajaran akan lebih efektif dalam pemcapaian tujuan.
Dalam pengaplikasian media pembelajaran tentunya pembelajar memilih media sesuai dengan apa yang dibutuhkan, jadi tidak hanya sekedar menyukai salah satu dari media yang ada. Karena pemilihan media akan mempengaruhi ketercapaian tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran.

menganalisa sistem multimedia pembelajaran



Kompetensi     : Mahasiswa mampu menganalisa sistem multimedia pembelajaran.

Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik jika pebelajar berinteraksi dengan semua alat inderanya, pebelajar diharapkan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Tahapan pengembangan multimedia pembelajaran: tahapan analisis à tahapan desain à tahapan produksi à tahaan implementasi.
Jenis-jenis dan sistem multimedia: multimedia kits, hypermedia, media interaktif, virtual reality, dan expert system.
4 komponen multimedia: komputer, links, navigational tools, dan cara untuk berbagi, memproses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide pemakai. Pentingnya multimedia karena merupakan pemicu pembaca memperoleh sesuatu yang lebih dibandingkan topik yang dipelajari, dan sangat efektif dalam penyampaian informasi.
Contoh masalah: dalam pembelajaran pembelajar menggunakan Power Point untuk menunjang proses pendidikan, namun dalam pembuatan desain power point tidak seimbang antara background dengan warna tulisan yang digunakan, sehingga terdapat kerancauan dalam pengindraan dan penggunaan animasi yang kurang tepat sehingga pebelajar tidak terfokus dengan apa yang disajikan pembelajar namun lebih terfokus terhadap animasi yang disajikan.
Solusi: dalam pembuatan desain power point seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat kesesuaian antara background dengan tulisan dan dalam pemakaian animasi. Sehingga pembelajar tidak hanya mementingkan diri sendiri karena kesukaannya terhadap animasi atau warna font yang digunakan, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembuatan power point.

simulasi dan permainan dalam pembelajaran



Kompetensi     : Mahasiswa dapat menjelaskan simulasi dan permainan dalam pembelajaran.

Tujuan simulasi dan permainan dalam pembelajaran adalah melatih ketrampilan yang bersifat praktis bagi kehidupan sehari-hari, membantu mengembangkan sikap percaya diri dari peserta didik, melatih memecahkan masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber yang dapat digunakan yntuk memecahan masalah, meningkatkan pemahaman tentang konsep dan prinsip yang dipelajari, dan meningkatkan keaktifan belajar.
Prinsip simulasi dan permainan dalam pembelajaran: dilakukan oleh kelompok pebelajar, semua peserta didik perlu dilibatkan sesuai peranannya, penentuan topik dibicarakan bersama antara peserta didik dengan pembelajar, petunjuk simulasi terlebih dahulu disiapkan secara terperinci, dalam simulasi hendaknya mencakup (aspek kognitif, afektif dan psikomotorik), simulasi untuk latihan ketrampilan agar dapat menghadapi kenyataan baik,simulasi perlu menggambarkan situasi yang lengkap,
Tahap simulasi dan permaian dalam pembelajaran: Orientasi à partisipasi dalam latihan à pelaksanaan simulasi à tanya jawab
Bentuk simulasi: Pre-Teaching, Sosiodrama, Psikodrama, Simulasi Game, Role Playing.
Kekurangan metode simulasi: terlalu mahal, dalam simulasi sering tidak diikutkan elemen-elemen penting, sering mendatangkan kritik dari orang tua.
Kelebihan metode simulasi: aktivitasnya menyenangkan peserta didik, eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya, mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak, melatih berfikir kritis, menimbulkan respon yang positif dari pebelajar .

Mengklasifikasikan media pembelajaran dari segi bentuk ciri fisik, pengalaman yang diperoleh, alat indra dan jumlah pebelajar



Kompetensi     : Mahasiswa mampu mengklasifikasikan media pembelajaran dari segi bentuk ciri fisik, pengalaman yang diperoleh, alat indra dan jumlah pebelajar.

            Pembelajar memanfaatkan media pembelajaran disesuaikan dengan klasifikasinya. Berikut ini klasifikasi media pembelajaran:
1.      Klasifikasi berdasarkan bentuk ciri fisik: (a) Media dua dimensi tanpa proyeksi: memiliki sisi panjang dan lebar. Hanya dapat diamati dari satu arah panjang saja. Contoh: lukisan dan papan tulis. (b) Media tiga dimensi tanpa proyeksi: memiliki tiga sudut pandang (panjang, lebar dan tebal) dan dapat diamati dari berbagai arah. Contoh: almari sebagai contoh bentuk balok, boneka dalam pembelajaran mengkafani jenazah. (c) Media proyeksi diam: penampilannya memerlukan alat proyeksi dan tidak bergerak. Contoh: lukisan atau materi di kertas tembus cahaya melalui OHP. (d) Media proyeksi gerak: memerlukan proyeksi dan dapat bergerak. Contoh: film dan slide.

2.      Klasifikasi berdasarkan tingkat pengalaman yang diperoleh: (a) pengalaman langsung, pengalaman yang dilakukan siswa melalui keterlibatan langsung dalam sebuah peristiwa. (b) pengalaman tiruan, pengganti pengalaman sebenarnya, baik tiruan obyek maupun tiruan situasi. (c) pengalaman melalui kata-kata, yang hanya diperoleh dari kata-kata yang diucapkan maupun yang dicetak dalam suatu media.

3.      Klasifikasi berdasarkan alat indra yang digunakan: terdapat beberapa media, yaitu media pandang (contoh: papan tulis, bagan), media dengar, media raba, media kecap, media cium, serta gabungan media tersebut. Contoh media pandang dengar (audio visual) misalnya film, TV, VCD.

4.      klasifikasi berdasarkan banyak peserta didik: dari sisi banyaknya pebelajar yang menerima pesan lewat media pembelajaran terdapat dua jenis media, yaitu: (a) media pembelajaran individual, misal: alat-alat di laboratorium IPA, bahasa dan IPS. (b) media pembelajaran kelompok, misal: film, TV dan radio.

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...