Kompetensi : Mahasiswa
mampu mengklasifikasikan media pembelajaran dari segi bentuk ciri fisik,
pengalaman yang diperoleh, alat indra dan jumlah pebelajar.
Pembelajar
memanfaatkan media pembelajaran disesuaikan dengan klasifikasinya. Berikut ini
klasifikasi media pembelajaran:
1.
Klasifikasi
berdasarkan bentuk ciri fisik: (a) Media dua dimensi tanpa proyeksi: memiliki
sisi panjang dan lebar. Hanya dapat diamati dari satu arah panjang saja.
Contoh: lukisan dan papan tulis. (b) Media tiga dimensi tanpa proyeksi:
memiliki tiga sudut pandang (panjang, lebar dan tebal) dan dapat diamati dari
berbagai arah. Contoh: almari sebagai contoh bentuk balok, boneka dalam
pembelajaran mengkafani jenazah. (c) Media proyeksi diam: penampilannya
memerlukan alat proyeksi dan tidak bergerak. Contoh: lukisan atau materi di
kertas tembus cahaya melalui OHP. (d) Media proyeksi gerak: memerlukan proyeksi
dan dapat bergerak. Contoh: film dan slide.
2.
Klasifikasi
berdasarkan tingkat pengalaman yang diperoleh: (a) pengalaman langsung,
pengalaman yang dilakukan siswa melalui keterlibatan langsung dalam sebuah
peristiwa. (b) pengalaman tiruan, pengganti pengalaman sebenarnya, baik tiruan
obyek maupun tiruan situasi. (c) pengalaman melalui kata-kata, yang hanya
diperoleh dari kata-kata yang diucapkan maupun yang dicetak dalam suatu media.
3.
Klasifikasi
berdasarkan alat indra yang digunakan: terdapat beberapa media, yaitu media
pandang (contoh: papan tulis, bagan), media dengar, media raba, media kecap,
media cium, serta gabungan media tersebut. Contoh media pandang dengar (audio
visual) misalnya film, TV, VCD.
4.
klasifikasi
berdasarkan banyak peserta didik: dari sisi banyaknya pebelajar yang menerima
pesan lewat media pembelajaran terdapat dua jenis media, yaitu: (a) media pembelajaran
individual, misal: alat-alat di laboratorium IPA, bahasa dan IPS. (b) media
pembelajaran kelompok, misal: film, TV dan radio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar