Rabu, 30 April 2014

Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual dalam Pelajaran Tarekh



Pemanfaatan Media Pembelajaran Visual dalam Pelajaran Tarekh



Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Drs. H. Rohmat, M.Pd, Ph.D


Disusun Oleh:
Fidia Astuti
(123 111 163)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2014
A.    PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya (Azhar Arsyad, 2013).
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya(Sardiman, A. M, 2007). Belajar  juga diartikan “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar (Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, 2006). Selain itu belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan (Wina sanjaya, 2011 ).
Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber pesan ke penerima pesan. Kedudukan media pembelajaran dalam KSI memiliki kedudukan yang tidak berbeda. Semuanya satu dengan yang lainnya berkaitan bersifat sistemik dan memberikan konstribusi kepada pencapaian kompetensi (Rohmat, 2014).
Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh proses pembelajaran. “Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pendidik dan belajar dilakukan oleh peserta didik” (Syaiful Sagala, 2005). Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (Azhar Arsyad, 2013).
Pengetahuan akan semakin abstrak jika disampaikan melalui bahasa verbal, dan memungkinkan terjadi. Hal seperti ini akan menimbulkan kesalahan persepsi pada siswa. Dan dapat menyebabkan siswa kurang gairah untuk menangkap pesan yang disampaikan karena siswa kurang diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan, padahal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik fisik maupun psikis. Oleh sebab itu diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkrit, pesan yang disampaikan benar-benar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai, dan dilakukan melalui kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi yang sebenarnya (Rohmat, 2014).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Revolusi industri sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengetahuan sejak akhir abad ke-19 turut mempengaruhi pendidikan dengan menghasilkan alat-alat yang dapat dipakai untuk pendidikan. Sangat untung bahwa sejak awal mula pendidikan senantiasa bersikap terbuka terhadap penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi (Rohmat, 2011).
Sedang definisi media sendiri adalah bentuk dan saluran yang dapat di gunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Definisi medium sebagai sesuatu yang membaca informasi anatar sumber (source) dan penerima (receiver) informasi (Rohmat, 2011). Dan definisi lain media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah, 1995).
Teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu, baik dari segi jumlah,tingkatan kerumitannya,maupun dari segi kemampuannya. Media pendidikan sebagia produk dari teknologi pun bervariasi, mulai dari teknologi yang sederhana hingga teknologi yang canggih. Apapun teknologi media yang di pergunakan, hal yang terpenting adalah adanya interaksi dua arah atau lebih antara peserta didik dan pendidik. Di harapkan dari teknologi ini dapat memberikan pengaruh bagi peningkatan sektor pendidikan dalam berbagai bentuk dan manifestasinya (Mukhtar, 2003).
Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik. Dan juga merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar (Rusman, dkk, 2011).

B.     PERMASALAHAN
Bagaimana mengetahui penerapan media pembelajaran visual dalam pelajaran tarekh?

C.    TUJUAN
Untuk mengetahui penerapan media pembelajaran visual dalam pelajaran tarekh.

D.    PEMBAHASAN
1.      Pengertian media pembelajaran visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Syahyerman, 2011).
Media Pembalajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar mengajar (R. Ibrahim, Nana Syaodih S, 2004).
Media cukup banyak ragamnya, ada media yang hanya dapat dimanfaatkan bila ada alat untuk menampilkannya, ada pula yang penggunaannya tergantung pada hadirnya seorang guru. Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pembelajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar dapat juga ditinjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual, media audio-visual, dan media serba neka (Rusman, dkk, 2011).
Menurut Gagne Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne membuat 7 macam pengelompokan media yaitu: Benda untuk didemonstrasikan, Komunikasi lisan, Media cetak, Gambar diam, Gambar gerak, Film bersuara dan Mesin belajar (Arif S. Sadiman, dkk, 1996).
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. media visual ada berbagai jenisnya meliputi modul, poster, buku, gambar, grafik dan lain sebagainya. kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata (Erik Khoirun Nisak, 2013)
Menurut Rusman Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar bergerak (Rusman, dkk, 2012). Gambar merupakan media grafis paling umum di gunakan dalam pembelajaran karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah di pahami oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual dan konkrit sehingga menghindarkan dari kemonotonan verbakistik (Rohmat, 2011).
Jenis-jenis media visual (Rusman, dkk, 2012), yaitu:
1.      Gambar mati/diam
Gambar-gambar yang disajikan secara fotografik. Misalnya tentang gambar sesuatu tetapi tidak ada kaitannya dengan kompetensi yang akan dibentuk pada siswa atau materi pelajaran yang akan dipelajari siswa, seperti gambar atau foto tubuh manusia.
2.      Media grafis
Di dalamnya termasuk grafik, bagan, diagram, poster, dan kartun. Media grafis adalah media pandang dua dimensi yang dirancang secara khusus untuk mengomunikasikan pembelajaran (bukan fotografik).
3.      Model dan realita
Yaitu alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung. Realita merupakan model objek nyata dari suatu benda. Siswa belajar secara langsung dari objek yang sedang dipelajari. Proses belajar yang dikembangkan dapat mengakomodasi tentang pembelajaran berbasis pengalaman.

2.      Urgensi media pembelajaran visual
Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya pesan informasi (Azhar Arsyad, 2013).
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut (Asnawir, 2002):
a.       Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa.
b.      Media dapat mengatasi persoalan ruang kelas.
c.       Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya.
d.      Media menghasilkan keseragaman pengamayan.
e.       Media dapat menanamkan konsep dasar, konkret, dan realitas.
f.       Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
g.      Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
h.      Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkret sampai kepada yang abstrak.

3.      Kelemahan dan Kelebihan media visual
a.      Kelemahan
·         Dalam ketahanan media visual yang terbuat dari kertas lebih mudah rusak.
·         Penyimpanan media ketika tidak digunakan bisa menjadi sebuah masalah.
·         Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grup (Sharon E. Smaldino, dkk, 2011).
·         Lambat dan kurang praktis
·         Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
·         Media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita (Sakinah, 2013).
b.      Kelebihan
·         Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
·         Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik.
·         Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya.
·         Dapat menanamkan konsep yang benar.
·         Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
·         Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa (Widiani, 2013).
·         Tersedia dengan mudah dan melimpah.
·         Harga tidak mahal.
·         Tidak membutuhkan perlengkapan.
·         Mudah dalam penggunaan.
·         Tersedia bagi seluruh tingkat pengajaran dari berbagai usia.
·         Penyerdehanaan gagasan yang rumit (Sharon E. Smaldino, dkk, 2011).

4.      Tokoh-tokoh Ilmuwan Islam yang paling berpengaruh di Dunia
Di awal era pertumbuhan islam, dunia pengetahuan mengalami zaman keemasan dengan bermunculannya ilmuwan-ilmuwan muslim, yang hingga sekarang penemuannya masih sangat bermanfaat dan digunakan. Karena kurangnya publisitas dan banyaknya peristiwa sejarah, menjadikan nama-nama meraka kurang dikenal. Bahkan dikalangan umat muslim itu sendiri (Muhammad Ihsan Madani, 2013). Berikut ini 7 Ilmuwan Islam paling berpengaruh di dunia:
a.       Al Khawarizmi


Ilmuwan islam yang paling berpengaruh pertama adalah Al Khawarizmi.Seorang ahli matematika, astronomi, astrologi dan geografi yang berasal dari persia. Hampir sepanjang hidupnya ia bekerja sebagai dosen di sekolah kehormatan di Baghdad. Buku pertamanya adalah Al Jabar. Buku pertama yang membahas solusi sistematik dan linear, dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Al Jabar.
Selain itu juga banyak lagi ilmu pengetahuan yang dipelajarinya dalam bidang matematika. Serta menghasilkan konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
b.      Ibnu Sina

Abu Ali Hussein bin Abdillah bin Hassan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Avicenna. Menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantik dan matematika dengan berbagai cabangnya, merupakan Ilmuwan Islam yang paling berpengaruh selanjutnya. Semasa hidupnya Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab, diantara buku buku dari salah yang ditulis, Kitab Al Syifa dalam filsafah dan Al qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang masa. Yang membahasa ilmu filsafah, mantik, matematika, ilmu alam dan ilahi hayat. Mantik Al Syifa saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantik islami.
Sementara kitab Al qanun saat ini menjadi rujukan utama dan paling otentik dalam ilmu kedokteran. Selain itu Ibnu Sina juga mengembangkan ilmu Karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan pengertian masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia (Muhammad Ihsan Madani, 2013).
 Buku The Canon of Medicine
c.       Jabir Ibnu Hayyan

Seorang tokoh besar yang dikenal sebagai The Father of Modern Chemistry atau Bapak Kimia. Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut (Azzein, 2011).
d.      Al Biruni

Sosok dan peran ilmuwan bernama lengkap Abu Rayhan Muhammad Ibnu Ahmad Al Biruni ini sangat spektakuler. Ia mampu memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan humaniora secara konprehensif dan integral. Tak hanya menguasai beragam ilmu seperti fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran serta filsafat. Al Biruni juga turut memberikan kontribusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu.
Dan selain menguasai berbagai ilmu pengetahuan, Al Biruni juga fasih sederet bahasa, di antaranya bahasa arab, turki, persia, sansekerta, yahudi dan suriah.
e.       Abu Al Zahrawi

ilmuwan Abu Al Zahrawi. Abu Al Zahrawi adalah seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuwan yang berasal dari Andalusia, Spanyol. Dia juga merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips. Selain itu salah satu karya fenomenalnya merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab yang berisi penyiapan aneka obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi, yang kini telah diterjemahakan ke beberapa bahasa. Kitabnya mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah tersebut menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai universitas di seluruh dunia. Dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya telah masuk kedalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
f.       Ibnu Haitham

Sejarah optik mencatat, ibnu haitham sebagai bapak ilmu optik yang mengurai bagaimana kerja mata ‘mencerna’ penampakan suatu obyek. Nama lengkap ilmuwan ini adalah Abu Ali Muhammad Al-Hassan ibnu Al-Haitham. Ia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
Beberapa buah bukunya mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris. Di antaranya adalah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana. Dalam kajiannya beliau juga berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
g.      Ar-Razi

Dan ilmuwan islam yang paling berpengaruh yang terakhir adalah Ar-Razi atau dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar sains Iran yang telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam islam.
Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di baghdad, Ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Ia juga menemukan Alergi asma, dan ia pun merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri (Muhammad Ihsan Madani, 2013).

5.      Pemanfaatan media pembelajaran visual dalam pelajaran tarekh
Pembelajaran yang menyenangkan dan menarik lebih mempengaruhi siswa. Pembelajaran yang berorientasi pada student centered (berpusat pada siswa) inilah yang membuat pembelajaran berjalan sukses karena siswa diajarkan untuk mengalami, berbuat, dan menyaksikan. Untuk membuat pembelajaran yang menarik ini maka strategi pembelajaran haruslah digunakan dengan sebaik-baiknya termasuk metode, sarana prasarana, materi, media dan sebagainya agar siswa difasilitasi (dipermudah) dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan (Aec galis, 2010).
Sebelum guru menggunakan media pembelajaran, sebaiknya guru memperhatikan langkah-lagkah pemilihan media pembelajaran. Di dalam pemilihan media pembelajaran ada beberapa kriteria yang perlu di perhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut (Asnawir dan M Basyirudin Usman, 2004):
a.       Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b.      Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Karena kesesuaian materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
c.       Kondisi audien(siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
d.      Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan, merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
e.       Media yang akan dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, sehingga tujuan yang akan ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f.       Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
Untuk efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran, guru perlu melakukan pemilihan gambar/foto yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran. Syarat-syarat pemilihan media gambat/foto yang baik (Helmi Hasan, dkk, 2003) yaitu:
a.        autentik, artinya gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya
b.      sederhana, artinya jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar
c.       ukuran relatif, dapat memperkecil dan memperbesar objek/benda sebenarnya
d.      gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan
e.      gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, walaupun dari segi mutu kurang gambar/foto karya siswa sendiri lebih baik
f.        tidak setiap gambar/foto yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar/foto hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Pemanfaatan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru. Secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah (Oemar Hamalik, 2001) :
a.       Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
b.      Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
c.       Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja maksimal.
d.      Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan.
e.       Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.














PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Tarekh (tokoh-tokoh ilmuwan islam) yaitu media visual. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Dengan adanya media tersebut, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih efisien dan efektif sehingga tujuan pembelajaran tokoh-tokoh ilmuwan islam dapat tercapai.

B.     IMPLIKASI
Tidak adanya peranan guru maka proses penyampaian pembelajaran dengan media akan tidak efektif, dengan Media pembelajaran merupakan salah satu peranan penting dalam proses kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media, maka peranan guru sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing untuk membantu proses perubahan pengetahuan bagi peserta didik.
Media pembelajaran memberi sumbangan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C.    REKOMENDASI
Dalam pembelajaran hendaknya media pembelajaran visual digunakan sesuai kebutuhan karena media pembelajaran visual mampu memberi dampak efektifitas dalam proses pembelajaran. Dan dalam penggunaan media visual hendaknya dikemas semenarik mungkin, sehingga peserta didik lebih terangsang dan lebih mudah memahami dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ibrohimy. 2010. Teknologi dalam Pembelajaran. http://aec-galis.blogspot.com/2010/07/tekhnologi-dalam-pembelajaran.html
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Asnawir. M Basyirudin Usman. 2002.  Media Pembelajaran. Jakarta:Ciputat Pers.
Azzein. 2011. Biografi Jabir Ibn Hayyan (Penemu Ilmu Kimia). http://azzein.wordpress.com/2011/10/19/biografi-jabir-ibn-hayyan-penemu-ilmu-kimia/
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Media Pengajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Hasan, Helmi, dkk. 2003, Buku Ajar Strategi Belajar Mengajar. Padang: UNP.
Ibrahim, Nana Syaodih S. 2004. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Ismail, Muhammad. 2013. Inilah 5 Tokoh Ilmuwan Muslim yang Paling Berpengaruh di Dunia. http://zilzaal.blogspot.com/2013/11/inilah-5-tokoh-ilmuwan-muslim-yang.html#.U1yM9KJcIiw
Madani, Muhammad Ichsan. 2013. 7 Tokoh Ilmuwan Islam Paling Berpengaruh di Dunia. http://muhammadichsanmadani.blogspot.com/2013/05/7-tokoh-ilmuwan-islam-paling.html
Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Islam. Jakarta: CV Misaka Galiza.
Nisak, Erik Khoirun. 2013. Media Pembelajaran Grafis, Visual, Audio dan Audio Visual. http://erliknisak.blogspot.com/2013/02/media-pembelajaran-grafis-visual-audio.html
Rohmat. 2011. Terapan Teori Media Instruksional dalam Pembelajaran Agama Islam. Yogyakarta: Logung Pustaka.
Rohmat. 2014. Manajemen Pengembangan Media Pembelajaran Aplikasi dalam Pelajaran Agama Islam. Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara.
Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arif S, dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sakinah. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual, Audio, AudioVisual, Realia, Multimedia. http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html
Sanaky, Hujair AH. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, James D. Russell. 2011. Intruksional Technology and Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Terjemah Arif Rahman. Jakarta: Kencana.
Widiani. 2013. Jenis-Jenis Media Kekurangan dan Kelebihannya. http://dianidewi.blogspot.com/2013/06/jenis-jenis-media-kekurangan-dan.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...