Model ini paling
tidak mencakup empat pengaruh penting atas perilaku dan motivasi
karyawan/individu dalam suatu organisasi, yaitu:
1.
Karakteristik
individu (Individual Characteristics)
Kita ketahui bahwa prestasi
organisasi tergantung dari prestasi kelompok dan prestasi kelompok tergantung
dari prestasi individu. Maka dari itu karakteristik individu seperti sikap,
prestasi, kepribadian, nilai-nilai lainnya akan menentukan seberapa besar
prestasi individu itu tercapai. Prestasi individu yang tinggi cenderung akan
mengarahkan individu pada perilaku yang positif dan sebaliknya.
2.
Motivasi
individu (Individual Motivation)
Presatasi kerja merupakan hasil
penjumlahan antara besarnya motivasi dan besarnya kemampuan yang dimiliki. Mengenai
motivasi memang merupakan hal yang cukup rumit sehingga sering kesulitan
mencari satu teori yang mencakup keseluruhan permasalahan. Akan tetapi manajer
harus tetap mencoba memahaminya terhadap motivasi ini karena mereka harus
mempertahankan prestasi.
3.
Imbalan
(Rewards)
Prestasi kerja dipengaruhi beberapa
faktor, faktor yang paling kuat mempengaruhi adalah imbalan. Manajer dapat
menggunakan imbalan dan hukuman untuk meningkatkan prestasi kerja dan juga bisa
untuk menarik karyawan/individu untuk bergabung dengan organisasi. Gaji dan
kenaikan gaji serta bonus merupakan aspek penting dalam sistem imbalan, tetapi
bukan satu-satunya aspek.
4.
Ketegangan
Mental (Stress)
Stress merupakan hasil dari
interaksi antara seseorang individu dengan sejumlah pekerjaan yang dibebankan,
yang berakhir dengan ketidakseimbangan atau ketidaksiapan. Gejala yang sering
nampak tak bisa tenang, tak bisa tidur, sifat lekas marah dan sebagainya. Beberapa
individu menganggapi dengan hal yang positif dengan peningkatan motivasi dan
tanggung jawab. Akan tetapi banyak individu lain menanggapi dengan hal yang
negatif seperti alkoholik dan sebagainya.
Sumber:
Indriyono dan Agus mulyono. 1996. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar