Musailamah yang
menyaingi Rasulullah dengan mendakwahkan Dirinya
sebagai Nabi. Musailamah Al-Kazzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang
termasuk terakhir dalam memeluk Islam.
Suatu hari ‘Amr bin Ash
bertemu dengan Musailamah Al-Kazaab. Musailamah bertanya, “Surah apa yang turun
kepada sahabatmu di Mekah itu?”
’Amr bin Ash
menjawab, “Turun surah dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan
makna yang begitu luas.”
“Coba bacakan
kepadaku surah itu!” Kemudian Surah al-’Ashr dibacakan oleh ‘Amr bin Ash.
Musailamah merenung sejenak, dia berkata, “Persis kepadaku juga turun surah seperti
itu.”
‘Amr bin Ash
bertanya, “Apa isi surah itu?” Musailamah menjawab: “Hai kelinci, hai
kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada
lubang bekas galian.”
Mendengar
itu, ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak bahak, “Demi Allah, engkau tahu bahwa aku
sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta.”
Nabi Muhammad saw. bersabda:
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: Rasulullah bersabda: “Tempuhlah
kejujuran karena ia akan membimbing ke arah kebaikan, sedang kebaikan akan
membawa ke surga. Sebagian orang ada yang senantiasa menempuh dan memilih
kejujuran sehingga ia dicatat sebagai orang jujur di sisi Allah. Jauhilah
kedustaan karena ia membawa ke jalan kejahatan, sedangkan kejahatan itu akan
membawa ke neraka. Sebagian orang ada yang berdusta dan memilih kedustaan
hingga ia dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.” (H.R. Bukhari)
Musailamah juga
pernah dipermalukan. Ia terbukti gagal menyontek salah satu surah dalam
Al-Qur’an. Surah itu adalah Al-Fil. Oleh karena itu, Musailamah diperangi atas
perintah Abu Bakar Shiddiq.
Musailamah pun
mempunyai sejumlah sahabat. Tak jarang mereka mendengarkan syair Musailamah.
Syair tersebut diakui sebagai wahyu. Namun, perilaku Musailamah jauh dari
perilaku Nabi.
Munculnya gerakan
nabi palsu karena rasa benci yang mendalam terhadap Islam. Pada masa Khalifah
Abu Bakar, para nabi palsu mempunyai paham anti zakat. Menurut mereka, zakat
hanyalah upeti pada Rasulullah. Sehingga setelah Rasulullah wafat, upeti
dihapuskan.
Hal ini ditentang
oleh Abu Bakar. Akhirnya, nabi-nabi palsu mengadakan pemberontakan terhadap
khalifah Abu Bakar. Mereka mengerahkan pasukan sebanyak 40.000 pasukan.
Terjadilah perang
besar antara pasukan muslim dibawah pimpinan panglima Ikrimah bin Amru bin
Hisyam. Selain itu, pasukan cadangan dipimpin oleh panglima Syurahbil bin
Hasanah serta pasukan muslim dipimpin oleh Khalid Bin Walid.
Khalid Bin Walid
mempunyai strategi yang bagus dalam menghadapi pasukan Musailamah. Dengan
segala upaya, akhirnya pasukan Musailamah berhasil dikalahkan di sebuah taman
yang bernama Al-Hadiqah oleh Al-Barrak. Musailamah tewas di tangan Wahsyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar