Jumat, 16 September 2016

Sifat-SIfat Bagi Allah (Sifat Wajib, Mustahil dan Jaiz bagi Allah)



1.      Sifat Wajib  Bagi Allah adalah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah dan wajib ada pada Allah.
2.      Sifat Mustahil Bagi Allah adalah sifat-sifat yang pasti tidak dimiliki oleh Allah dan wajib tidak ada pada Allah.
3.      Sifat Jaiz Bagi Allah adalah sifat yang mungkin boleh dimiliki dan boleh tidak dimiliki oleh Allah SWT.
Sifat Wajib Bagi Allah
Sifat Mustahil Bagi Allah
Sifat Jaiz Bagi Allah
  1. Wujud artinya ada
  2. Qidam berarti Terdahulu
  3. Baqa' artinya Kekal
  4. Mukhalafu lil hawãditsi, artinya Berbeda Dengan Mahluk-Nya (ciptaan-Nya).
  5. Qiyãmuhu binafsihi artinya Berdiri Sendiri
  6. Wahdãniyah artinya Esa
  7. Qudrat artinya Mahakuasa
  8. Irãdat artinya Berkehendak
  9. 'Ilmu artinya Mengetahui
  10. Hayat artinya Hidup
  11. Sama' artinya Mendengar
  12. Basar artinya Melihat
  13. Kalãm artinya Maha Berfirman.
  14. Qadiran artinya Maha kuasa
  15. Muridan artinya Maha Berkehendak
  16. Aliman artinya Maha Mengetahui
  17. Hayyan artinya Maha hidup
  18. Sami’an artinya Maha Mendengar
  19. Bashiran artinya Maha Melihat
  20. Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata.
  1. Adãm artinya Tidak ada
  2. Hudus artinya baru
  3. Fana artinya Rusak
  4. Mumãtsalatsu lil hawãditsi, artinya Sama dengan makhluk yang lain atau hal yang baru.
  5. Ihtiyãjun ilã gairihi artinya Membutuhkan makhluk lain.
  6. Ta'addud artinya berjumlah
  7. 'Ajzun artinya Lemah
  8. Karãhah artinya Terpaksa
  9. Jahlun artinya Bodoh
  10. Mautun artinya Mati
  11. Summun artinya Tuli
  12. 'Umyun artinya Buta
  13. Bukmun artinya Bisu
  14. ‘Ajizan artinya Maha lemah
  15. Mukrahan artinya Maha terpaksa
  16. Jahilan artinya Maha bodoh
  17. Mayyitan artinya Maha mati
  18. Ashamma artinya Maha tuli
  19. A’ma artinya Maha buta
  20. Abkama artinya Maha Bisu
1.      Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya  Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.

Nama-Nama 10 Malaikat dan Tugasnya

  1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
  2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
  3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
  4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
  5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
  6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
  7. Malaikat Raqib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
  8. Malaikat Atid yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.
  9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
  10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.

Model Internalisasi Pendidikan Karakter



1.      Model Tadzkirah
Sebuah model untuk mengantarkan murid agar senantiasa memupuk, memelihara dan menumbuhkan rasa keimanan yang telah diilhamkan oleh Allah. Adapun makna Tadzkirah ialah:
a.       Tnjukkan teladan
b.      Arahkan
c.       Dorongan
d.      Zakiyah
e.       Kontinuitas
f.       Ingatan
g.      Repetisi (pengulangan)
h.      Organisasikan
i.        Heart (sentuhlah hatinya)
2.      Tunjukan Teladan
Keteladanan dan kecintaan yang kita pancarkan kepada anak, serta model kedekatan yang kita bina dengannya, akan membawa mereka mempercayai pada kebenaran perilaku, sikap dan tindakan kita. Maka dengan menabung kedekatan dan cinta kasih dengan anak, akan memudahkan kita nantinya membawa mereka pada kebaik-baikkan.
3.      Arahan (berikan bimbingan)
Bimbingan dan latihan dilakukan secara bertahap dengan melihat kemampuan yang dimiliki anak untuk kemudian di tingkatkan perlahan-lahan. Bimbingan akan tepat apabila disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan minat. Bimbingan dengan memberikan nasihat perlu memperhatikan cara-cara sebagai berikut:
a.   Cara memberikan nasihat lebih penting dibandingkan isi atau pesan nasihat yang akan disampaikan.
b.      Memelihara hubungan baik antara orang tua dengan anak, guru dengan murid, karena nasihat akan mudah diterima bila hubungannya baik.
c.       Memberikan nasihat seperlunya dan jangan berlebihan.
d.      Berikan dorongan agar anak bertanggung jawab dan dapat menjalankan isi nasihat.
4.      Dorongan
Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan. Dorongan harus senantiasa diberikan kepada anak yang ada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan agar tidak lekas merasa bersalah, rendah diri bahkan frustasi ketika menuai  hambatan dan kegagalan.
5.      Zakiyah (murni, suci dan bersih)
Orang Islam mengukur keutamaan, makna atau keabsahan gagasan dan tindakan dari sejauhmana keduanya memproses  penyucian diri. Dalam hal ini gurur agama Islam yang mempunyai fungsi dan peran cukup  signifikasn, dituntut untuk senantiasa memasukkan nilai-nilai batiniyah kepada anak dalam proses pembelajaran.
6.      Kontinuitas (sebuah proses pembiasaan dalam belajar, bersikap dan berbuat)
Al-Qur’an menjadikan kebiasaan itu sebagai salah satu teknik atau metode pendidikan. Lalu mengubah seluruh sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan tenaga dan tanpa menemukan banyak kesulitan. Dengan demikian, kebiasaan yang dipergunakan oleh Al-Qur’an tidak terbatas hanya kebiasaan yang baik dalam bentuk perbuatan melainkan juga dalam bentuk perasaan dan pikiran.
Mengajarkan sikap lebih pada soalmemberikan teladan, bukan pada tataran teoritis. Memang untuk mengajarkan anak bersikap seorang guru perlu memberikan pengetahuan sebagai landasan. Akan tetapi, proses pemberian pengetahuan ini harus di tindaklanjuti dengan contoh.
7.      Ingatkan
Kegiatan mengingat memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Ketika kita ingat sesuatu, maka ia akan mengingatkan pula pada rangkaian-rangkaian yang terkait dengannya. Ingatan bisa muncul karena kita mempunyai keinginan, kepentingan, harapan, dan kerinduan terhadap apa yang kita ingat. Kegiatan mengingat juga bisa memicu ide-ide dan kreativitas baru.
8.      Repetition (pengulangan)
Pendidikan yang efektif dilakukan dengan berulangkali sehingga anak menjadi mengerti. Pelajaran atau nasihat apapun perlu dilakukan secara berulang, sehingga mudah dipahami oleh anak. Fungsi utama dari pengulangan adalah untuk memastikan bahwa siswa memahami persyaratan-persyaratan kemampuan untuk suatu mata pelajaran. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengulangan, diantaranya:
a.   Pengulangan harus mengikuti pemahaman apa yang ingin dicapai dan dapat mempertinggi pencapaian pemahaman tersebut.
b.      Pengulangan akan lebih efektif jika siswa mempunyai keinginan untuk belajar tentang apa yang akan dilatihkan.
c.    Pengulangan harus individual. Latihan harus diorganisasikan sehingga siswa dapat bekerja secara independen pada tingkatannya sendiri berdasarkan kemampuannya masing-masing dalam belajar.
d.      Pengulangan harus sistematis dan spesifik.
e.       Latihan dan pengulangan harus mengandung latihan-latihan untuk beberapa kemampuan.
f.      Pengulangan harus diorganisasikan, sehingga guru dan siswa dapat memperoleh umpan baik dengan cepat.
9.      Organisasikan
Guru harus mampu mengorganisasikan pengetahuan dan pengalaman yang sudah diperoleh siswa di luar sekolah dengan pengalaman belajar yang berikutnya.pengorganisasian yang sistematis dapat membantu guru untuk menyampaikan informasi dan mendapatkan informasi secara tepat. Informasi tersebut kemudian dijadikan sebagai umpan balik untuk kegiatan belajar yang sedang dilaksanakan.
Dalam program perancangan dan pelaksanaan pembelajaran diikuti langkah-langkah strategis sesuai dengan prinsip didaktik, antara lain, dari mudah ke sulit, dari sederhana ke kompleks, dari kongkrit ke abstrak.
10.  Heart (hati)
Kekuatan spiritual terletak pada kelurusan dan kebersihan hati nurani, roh, pikiran, jiwa, dan emosi. Bahan bakar motif yang paling kuat adalah nilai-nilai, doktrin dan ideologi. Dengan demikian, maka guru harus mampu mendidik murid dengan menyertakan nilai-nilai spiritual. Guru harus mampu membangkitkan dan membimbing kekuatan spiritual yang sudah ada pada muridnya, sehingga hatinya akan tetap bening.

Metode Pembinaan Karakter Siswa di Sekolah



Marzuki (2015:112-113) menjelakan tentang metode yang bisa diterapkan dalam rangka pembinaan karakter siswa di sekolah, yaitu:
1.      Metode langsung dan tidak langsung
Metode langsung berarti penyampaian pendidikan secara langsung dengan memberikan materi-materi akhlak dari sumbernya. Sedangkan metode tidak langsung, adalah penanaman karakter melalui kisah-kisah yang mengandung nilai-nilai karakter.
2.      Melalui mata pelajaran tersendiri dan terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran
Melalui mata pelajaran tersendiri, seperti Pendidikan Agama dan PendidikanKewarganegaraan (Pkn). Terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran artinya melalui semua mata pelajaran nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan dalam materi ajar.
3.      Melaui kegiatan-kegiatan di luar mata pelajaran
Pembinaan karakter siswa melalui semua kegiatan di luar pembelajaran yaitu di dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berbentuk pembiasaan nilai-nilai akhlak seperti melakui kegiatan IMTAQ, tadarus Al-Qur’an, dan pramuka.
4.      Melalui metode keteladanan (uswah hasanah)
Keteladanan diperankan oleh kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah. Keteladanan di rumah diperankan oleh kedua orangtua siswa dan orang-orang disekitarnya yang usianya lebih tua. Sedangkan di masyarakat, keteladanan diperankan oleh para pemimpin masyarakat dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
5.      Melalui nasihat-nasihat dan memberi perhatian
Para guru dan orangtua selalui memberikan nasihat dan perhatian pada anak mereka dalam rangka pembinaan karakter. Cara ini sangat membantu dalam memotivasi siswa untuk memiiki komitmen dengan nilai-nilai akhlak yang harus diterapkan.
6.      Metode reword dan punishment
Metode reword adalah pemberian hadiah supaya anak termotivasi berbuat baik, sedangkan metode punishment adalah pemberian sanksi sebagai efek jera bagi anak supaya tidak melanggar aturan yang berlaku. 
Metode-metode tersebut dapat diterapkan disekolah dalam pembianaan karakter peserta didik. Supaya memberikan hasil yang optimal dalam pembinaan karakter, memerlukan dukungan oleh pihak-pihak yang terkait.

Sumber: Marzuki. 2015. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta: Amzah.

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...