Kamis, 21 Juli 2016

TEORI ORGANISMIK



Menurut Wheeler, teori adalah suatu prinsip yang menerangkan sejumlah hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan hasil-hasil baru berdasarkan fakta-fakta tersebut. Teori belajar adalah prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta atau temuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
Teori organismik mengacu pada pengertian bahwa keseluruhan lebih bermakna dari pada bagian-bagian, kesuluruhan bukan kumpulan dari pada bagian-bagian. Mausia dianggap sebagai makhluk organisme yang melakukan hubungan timbal balik dengan lingkungan secara keseluruhan, hubungan ini dijalin oleh stimulus dan respon.
Teori ini banyak mempengaruhi praktek pengajaran di sekolah karena memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.      Belajar berdasarkan keseluruhan
Dalam belajar siswa mempelajari bahan pelajaran secara keseluruhan, bahan-bahan dirinci kedalam bagian-bagian itu kemudian  dipelajari secara keseluruhan, dihubungkan satu dengan yang lain secara terpadu.
2.      Belajar adalah pembentukan kepribadian
Anak dipandang sebagai makhluk keseluruhan, anak dibimbing untuk memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan secara berimbang. Ia dibina untuk menjadi manusia seutuhnya yaitu manusia yang memiliki keseimbangan lahir dan batin antara pengetahuan dengan sikapnya dan antara sikap dengan keterampilannya.
3.      Belajar berdasarkan pengalaman
Belajar itu adalah pengalaman. Proses belajar itu adalah bekerja, mereaksi, memahami, dan mengalami. Dalam belajar itu siswa aktif. Siswa mengolah bahan pelajaran melalui diskusi, Tanya jawab, kerja kelompok, domonstrasi, survey lapangan, karyawisata atau belajar membaca di perpustakaan. Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna kehidupan setiap perilaku individu. Belajar adalah melakukan reorganisasi pengalaman-pengalaman masa lalu yang secara terus menerus disempurnakan. Proses membelajarkan adalah proses memberikan pengalaman-pengalaman yang bermakna untuk kehidupan anak.
4.      Belajar adalah suatu proses perkembangan
Ada tiga teori yang harus diketahui oleh guru, yaitu perkembangan anak merupakan hasil dari pembawaan, perkembangan anak merupakan hasil lingkungan, dan perkembangan anak merupakan hasil keduanya.
5.      Belajar adalah proses berkelanjutan
Belajar itu adalah proses kegiatan interaksi antara dirinya dengan lingkungannya yang dilakukan dari sejak lahir sampai meninggal, karena itu belajar merupakan proses kesinambungan.
Ciri-ciri utama teori organismik menyangkut psikologi tentang pripadi adalah :
1.      Teori organismik menekankan kesatuan, integritas, konsistensi, dan koherensi pada kepribadian yang normal. Organisasi adalah keadaan organisme yang normal, disorganisai adalah patologis dan biasanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang bersifat opresif atau mengancam atau oleh kelainan-kelainan dalam organ-organ tertentu.
2.      Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang terorganisasi, baru kemudian dilanjutkan dengan analisis mengenai bagian yang membentuk keseluruhan itu. Setiap bagian tidak pernah dipisahkan dari keseluruhannya dan dipelajari sebagai kesatuanyang terpisah, tetapi selalu dilihat sebagai anggota dalam organisme secara keseluruhan. Para ahli teori organismik yakin bahwa tidak mungkin memahami keseluruhan dengan mempelajari secara langsung bagian-bagian dan potongan yang terrpisah karena keseluruhan berfungsi menurut hokum-hukum yang tidak terdapat  dalam bagian-bagian.
3.      Teori organismik berasumsi bahwa individu dimotivasikan hanya oleh satu dorongan utama, bukan oleh banyak dorongan, Goldstein menamakan motif utama ini aktualisasi-diri atau realisasi diri, yang berarti manusia terus menerus berusaha merealisasikan potensi-potensi yang ada pada diri dalam setiap kesempatan yang terbuka bagiannya. Tujuan satu-satunya ini memberikan arah dan kesatuan pada kehidupan seseorang.
4.      Meskipun teori organismik tidak memandang individu sebagai sitem tertutup, namun teori tersebut cenderung meminimasikan pentingnya dan sifat menentukannya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan normal, sebaliknya menekankan potensi-potensi inheren pada organisme untuk tumbuh. Organisme memilih segi-segi lingkungan yang akan direaksinya dan kecuali dalam situasi-situasi langkah dan tak normal lingkungan tidak dapat memaksa individu untuk bertingkah laku dengan cara yang asing baginya.
5.      Teori organismik seringkali menggunakan prinsip-prinsip gestalt, tetapi menilai bahwa keasyikan para ahli Gestalt pada fungsi-fungsi khusus organisme seperti persepsi dan belajar, memberi dasar terlalu sempit untuk memahami seluruh organisme. Teori organismik memperluas dasar itu dengan memasukkan ke dalam jangkauannya segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan oleh organisme. Meskipun banyak hal dalam teori organismik mirip dengan teori Lewin, namun topologi Lewin semata-mata bercorak psikologis dan tidak mencakup organisme biologis secara keseluruhan.
6.      Teori organismik berpendapat bahwa lebih banyak pelajaran akan diperoleh banyak dengan meyelidiki seorang pribadi secara komperhensif daripada menyelidiki secara ekstensif fungsi psikologis yang diabstraksikan dari banyak individu. Atas dasar ini teori organismik cenderung lebih popular dikalangan para psikolog klinis yang perhatiannya tertuju pada sang pribadi secara keseluruhan katimbang dikalangan sang psikolog eksperimental yang terutama tertarik pada proses-proses atau fungsi khusus, seperti persepsi dan belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...