Menurut Wheeler, teori adalah suatu
prinsip yang menerangkan sejumlah hubungan antara berbagai fakta dan meramalkan
hasil-hasil baru berdasarkan fakta-fakta tersebut. Teori belajar adalah prinsip
umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan
atas sejumlah fakta atau temuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar.
Teori organismik mengacu pada
pengertian bahwa keseluruhan lebih bermakna dari pada bagian-bagian,
kesuluruhan bukan kumpulan dari pada bagian-bagian. Mausia dianggap sebagai
makhluk organisme yang melakukan hubungan timbal balik dengan lingkungan secara
keseluruhan, hubungan ini dijalin oleh stimulus dan respon.
Teori ini banyak mempengaruhi
praktek pengajaran di sekolah karena memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
Belajar berdasarkan keseluruhan
Dalam belajar siswa mempelajari bahan pelajaran secara keseluruhan,
bahan-bahan dirinci kedalam bagian-bagian itu kemudian dipelajari secara keseluruhan, dihubungkan
satu dengan yang lain secara terpadu.
2.
Belajar adalah pembentukan kepribadian
Anak dipandang sebagai makhluk keseluruhan, anak dibimbing untuk
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan secara berimbang. Ia dibina
untuk menjadi manusia seutuhnya yaitu manusia yang memiliki keseimbangan lahir
dan batin antara pengetahuan dengan sikapnya dan antara sikap dengan
keterampilannya.
3.
Belajar berdasarkan pengalaman
Belajar itu adalah pengalaman. Proses belajar itu adalah bekerja,
mereaksi, memahami, dan mengalami. Dalam belajar itu siswa aktif. Siswa
mengolah bahan pelajaran melalui diskusi, Tanya jawab, kerja kelompok,
domonstrasi, survey lapangan, karyawisata atau belajar membaca di perpustakaan.
Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna kehidupan
setiap perilaku individu. Belajar adalah melakukan reorganisasi
pengalaman-pengalaman masa lalu yang secara terus menerus disempurnakan. Proses
membelajarkan adalah proses memberikan pengalaman-pengalaman yang bermakna
untuk kehidupan anak.
4.
Belajar adalah suatu proses perkembangan
Ada tiga teori yang harus diketahui oleh guru, yaitu perkembangan
anak merupakan hasil dari pembawaan, perkembangan anak merupakan hasil
lingkungan, dan perkembangan anak merupakan hasil keduanya.
5.
Belajar adalah proses berkelanjutan
Belajar itu adalah proses kegiatan interaksi antara dirinya dengan
lingkungannya yang dilakukan dari sejak lahir sampai meninggal, karena itu
belajar merupakan proses kesinambungan.
Ciri-ciri utama teori organismik menyangkut psikologi tentang
pripadi adalah :
1.
Teori organismik menekankan kesatuan, integritas, konsistensi, dan
koherensi pada kepribadian yang normal. Organisasi adalah keadaan organisme
yang normal, disorganisai adalah patologis dan biasanya disebabkan oleh
pengaruh lingkungan yang bersifat opresif atau mengancam atau oleh
kelainan-kelainan dalam organ-organ tertentu.
2.
Teori organismik bertolak dari organisme sebagai sistem yang
terorganisasi, baru kemudian dilanjutkan dengan analisis mengenai bagian yang
membentuk keseluruhan itu. Setiap bagian tidak pernah dipisahkan dari
keseluruhannya dan dipelajari sebagai kesatuanyang terpisah, tetapi selalu
dilihat sebagai anggota dalam organisme secara keseluruhan. Para ahli teori
organismik yakin bahwa tidak mungkin memahami keseluruhan dengan mempelajari
secara langsung bagian-bagian dan potongan yang terrpisah karena keseluruhan
berfungsi menurut hokum-hukum yang tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3.
Teori organismik berasumsi bahwa individu dimotivasikan hanya oleh
satu dorongan utama, bukan oleh banyak dorongan, Goldstein menamakan motif
utama ini aktualisasi-diri atau realisasi diri, yang berarti manusia terus
menerus berusaha merealisasikan potensi-potensi yang ada pada diri dalam setiap
kesempatan yang terbuka bagiannya. Tujuan satu-satunya ini memberikan arah dan
kesatuan pada kehidupan seseorang.
4.
Meskipun teori organismik tidak memandang individu sebagai sitem
tertutup, namun teori tersebut cenderung meminimasikan pentingnya dan sifat
menentukannya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan normal, sebaliknya
menekankan potensi-potensi inheren pada organisme untuk tumbuh. Organisme
memilih segi-segi lingkungan yang akan direaksinya dan kecuali dalam
situasi-situasi langkah dan tak normal lingkungan tidak dapat memaksa individu
untuk bertingkah laku dengan cara yang asing baginya.
5.
Teori organismik seringkali menggunakan prinsip-prinsip gestalt,
tetapi menilai bahwa keasyikan para ahli Gestalt pada fungsi-fungsi khusus
organisme seperti persepsi dan belajar, memberi dasar terlalu sempit untuk
memahami seluruh organisme. Teori organismik memperluas dasar itu dengan
memasukkan ke dalam jangkauannya segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan
oleh organisme. Meskipun banyak hal dalam teori organismik mirip dengan teori
Lewin, namun topologi Lewin semata-mata bercorak psikologis dan tidak mencakup
organisme biologis secara keseluruhan.
6.
Teori organismik berpendapat bahwa lebih banyak pelajaran akan
diperoleh banyak dengan meyelidiki seorang pribadi secara komperhensif daripada
menyelidiki secara ekstensif fungsi psikologis yang diabstraksikan dari banyak
individu. Atas dasar ini teori organismik cenderung lebih popular dikalangan
para psikolog klinis yang perhatiannya tertuju pada sang pribadi secara
keseluruhan katimbang dikalangan sang psikolog eksperimental yang terutama
tertarik pada proses-proses atau fungsi khusus, seperti persepsi dan belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar