A.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan
merupakan proses pengambilan keputusan dan cara-cara yang akan dilaksanakan
dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan
dan penilaian dari hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. (Agus Wibowo. 2013: 43). Dari
definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang
ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4)
menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. (Husaiani
Usman. 2011:66)
B.
Tujuan Perencanaan
Perencanaan
bertujuan untuk: (1) Mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya, (2)
mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya kegiatan, (3) mengetahui siapa saja
yang terlibat, (4) mendapatkan kegiatan yang sistematis, (5) meminimalkan
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu,
(6) memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan, (7) menyerasikan
dan memadukan beberapa sub kegiatan, (8) mendeteksi hambatan yang akan ditemui,
dan (9) Mengarahkan pada pencapaian tujuan. (Husaiani
Usman. 2011:66)
C.
Manfaat Perencanaan
Perencanaan
bermanfaat sebagai: (1) standar pelaksanaan dan pengawasan, (2) pemilihan
berbagai alternatif terbaik, (3) menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
(4) alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti, dan (5) alat memudahkan dalam
berkoordinasi dengan pihak terkait. (Husaiani Usman.
2011:66)
D.
Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang lingkup
perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan teknis
perencanaan. Ketiga dimensi ini saling berinteraksi. Masing-masing dimensi
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Perencanaa
dari Dimensi Waktu
a.
Perencanaan
Jangka Panjang
Perencanaan
ini meliputi jangka waktu 10 tahun keatas. Perencanaan ini belum ditampilkan
sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif.
b.
Perencanaan
Jangka Menengah
Perencanaan
ini sekitar lima tahun dan masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan
sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.
c.
Perencanaan
Jangka Pendek
Jangka
waktunya kurang maksimal satu tahun. Perencanaan ini sering disebut juga
perencanaan oprasional tahunan.
2.
Perencanan
dari Dimensi Spasial
a.
Perencanaan
Nasional
Yaitu
proses penyusunan perencanaan berskala nasional misalnya propenas dan
perencanaan pendidikan di Indonesia.
b.
Perencanaan
Regional
Perencanaan
ini disebut juga perencanaan daerah atau wilayah misalnya Propeda dan
perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.
c.
Perencanaan
Tata Ruang
Yaitu
perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu dan
mengembangkan secara seimbang. Contoh: perencanaan tata kota, perencanaan
pemukiman, perencanaan daerah transmigrasi, dll.
3.
Perencanaan
dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a.
Perencanaan
Makro
Yaitu
perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang
ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan pada tingkatan nasional. (Agus Wibowo. 2013: 47). Contohnya perencanaan
pendidikan nasional.
b.
Perencanaan
Mikro
Perencanaan
mikro pendidikan adalah perencanaan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi
otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan mikro disebut juga pemetaan
pendidikan. Pemetaan ini menggambarkan berbagai data/informasi/faktor-faktor
yang dapat memengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif,
kuantitatif, kebutuhan guru, gedung dll. (Husaiani
Usman. 2011:71)
c.
Perncanaan
Sektoral
Yaitu
kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan
tujuan yang menekankan pada sektor tertentu, namun berhubungan dengan sektor
lain, misalnya kaitannya dengan sektor ekonomi dengan nonekonomi. Contohnya
perencanaan pendidikan lokal/kota/kabupaten/provinsi. (Husaiani
Usman. 2011:72)
d.
Perencanaan
Kawasan
Perencanaan
yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Contoh: perencanaan
pendidikan kawasan Indonesia Timur.
e.
Perencanaan
Proyek
Yaitu
perencanaanoprasional yang menyangkut oprasionalisasi kebijakan dan pembangunan
dalam rangka mencapai sasaran sektor dan tujuan pembangunan. Contoh:
Perencanaan Proyek Unit Sekolah Baru SMK.
E.
Macam Pendekatan Perencanaan Pendidikan
1.
Pendekatan
Kebutuhan Sosial
Yaitu
pendekatan yang didasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan
ini menitikberatkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan
untuk mendapatkan pendidikan Wajib Balajar Sekolah Dasar.
2.
Pendekatan
Ketenagakerjaan
Yaitu
pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
3.
Pendekatan
Keefektifan Biaya
Pendekatan
ini menitikberatkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapatkan hasil
pendidikan yang optimal, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Contoh:
pembukaan sekolah-sekolah Magister Manajemen, Magister bisnis Administrasi, dan
kursus-kursus.
4.
Pendekatan
Terpadu
G.
Model Perncanaan Pendidikan
1.
Model
Komprehensif
Model
ini digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan
secara menyeluruh. Selain itu, berfungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan
rencana-rencana yang lebih khusus ke arah tujuan yang lebih luas.
2.
Model
Pembiayaan dan Keefektifan Biaya
Model
ini digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan
efektivitas. Dengan model ini dapat diketahui proyek mana yang paling layak
atau lebih terbaik dibandingkan dengan proyek lainnya. Model ini mirip dengan
pendekatan untung rugi.
3.
Model
PPBS
Planning,
Programming, Budgeting System (PPBS)
atau Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran banyak digunakan di
pendidikan tinggi negeri. PPBS bertujuan untuk mengembangkan program-program
untuk dicapai dengan menggunakan anggaran seefisien dan seefektif mungkin, dan
mampu menggambarkan kegiatan program jangka panjang.
4.
Model
Target Setting
Model
ini digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksi tingkat perkembangan dalam
kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya diperlukan model untuk analisis
demografis dan proyeksi penduduk, model untuk memproyeksikan jumlah peserta
didik di sekolah, dan model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.
I.
Proses Perencanaan
Proses
perencanaan menurut Banghart & Trull melalui tahapan sebagai berikut:
1.
Pendahuluan
2.
Mengidentifikasi
permasalahan pendidikan
3.
Analisis
area masalah perencanaan
4.
Penyusunan
konsep dan rencana
5.
Mengevaluasi
rencana
6.
Penerapan
rencana
7.
Rencana
umpan balik.
J.
Karakteristik Perencanaan Pendidikan
1.
Mengutamakan
nilai-nilai manusiawi.
2.
Memberikan
kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik secara optimal.
3.
Memberikan
kesempatan pendidikan yang sama bagi semua peserta didik.
4.
Harus
komperhensif dan sistematis.
5.
Harus
berorientasi pada pembangunan.
6.
Memperhatikan
keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan.
7.
Menggunakan
sumber daya yang secermat mungkin.
8.
Berorientasi
pada masa yang akan datang.
9.
Harus
responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat secara dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini.
2011. MANAJEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Wibowo, Agus.
2013. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsep dan Praktik
Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar