Sabtu, 27 Februari 2016

Fungsi Manajemen : Planning/Perencanaan



A.  Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaian dari hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. (Agus Wibowo. 2013: 43). Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. (Husaiani Usman. 2011:66)
B.  Tujuan Perencanaan
Perencanaan bertujuan untuk: (1) Mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya, (2) mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya kegiatan, (3) mengetahui siapa saja yang terlibat, (4) mendapatkan kegiatan yang sistematis, (5) meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu, (6) memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan, (7) menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan, (8) mendeteksi hambatan yang akan ditemui, dan (9) Mengarahkan pada pencapaian tujuan. (Husaiani Usman. 2011:66)
C.  Manfaat Perencanaan
Perencanaan bermanfaat sebagai: (1) standar pelaksanaan dan pengawasan, (2) pemilihan berbagai alternatif terbaik, (3) menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi, (4) alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti, dan (5) alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. (Husaiani Usman. 2011:66)
D.  Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan teknis perencanaan. Ketiga dimensi ini saling berinteraksi. Masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Perencanaa dari Dimensi Waktu
a.       Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun keatas. Perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif.
b.      Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan ini sekitar lima tahun dan masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.
c.       Perencanaan Jangka Pendek
Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun. Perencanaan ini sering disebut juga perencanaan oprasional tahunan.
2.    Perencanan dari Dimensi Spasial
a.       Perencanaan Nasional
Yaitu proses penyusunan perencanaan berskala nasional misalnya propenas dan perencanaan pendidikan di Indonesia.
b.      Perencanaan Regional
Perencanaan ini disebut juga perencanaan daerah atau wilayah misalnya Propeda dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.
c.       Perencanaan Tata Ruang
Yaitu perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu dan mengembangkan secara seimbang. Contoh: perencanaan tata kota, perencanaan pemukiman, perencanaan daerah transmigrasi, dll.
3.    Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a.       Perencanaan Makro
Yaitu perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan pada tingkatan nasional. (Agus Wibowo. 2013: 47). Contohnya perencanaan pendidikan nasional.
b.      Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro pendidikan adalah perencanaan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan mikro disebut juga pemetaan pendidikan. Pemetaan ini menggambarkan berbagai data/informasi/faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan pendidikan, baik data kualitatif, kuantitatif, kebutuhan guru, gedung dll. (Husaiani Usman. 2011:71)
c.       Perncanaan Sektoral
Yaitu kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan yang menekankan pada sektor tertentu, namun berhubungan dengan sektor lain, misalnya kaitannya dengan sektor ekonomi dengan nonekonomi. Contohnya perencanaan pendidikan lokal/kota/kabupaten/provinsi. (Husaiani Usman. 2011:72)
d.      Perencanaan Kawasan
Perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Contoh: perencanaan pendidikan kawasan Indonesia Timur.
e.       Perencanaan Proyek
Yaitu perencanaanoprasional yang menyangkut oprasionalisasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sektor dan tujuan pembangunan. Contoh: Perencanaan Proyek Unit Sekolah Baru SMK.
E.  Macam Pendekatan Perencanaan Pendidikan
1.    Pendekatan Kebutuhan Sosial
Yaitu pendekatan yang didasarkan atas keperluan masyarakat pada saat ini. Pendekatan ini menitikberatkan pada tujuan pendidikan yang mengandung misi pemerataan untuk mendapatkan pendidikan Wajib Balajar Sekolah Dasar.
2.    Pendekatan Ketenagakerjaan
Yaitu pendekatan yang mengutamakan keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.
3.    Pendekatan Keefektifan Biaya
Pendekatan ini menitikberatkan pemanfaatan biaya secermat mungkin untuk mendapatkan hasil pendidikan yang optimal, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Contoh: pembukaan sekolah-sekolah Magister Manajemen, Magister bisnis Administrasi, dan kursus-kursus.
4.    Pendekatan Terpadu
G. Model Perncanaan Pendidikan
1.    Model Komprehensif
Model ini digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, berfungsi juga sebagai pedoman dalam menguraikan rencana-rencana yang lebih khusus ke arah tujuan yang lebih luas.
2.    Model Pembiayaan dan Keefektifan Biaya
Model ini digunakan untuk menganalisis proyek dengan kriteria efisiensi dan efektivitas. Dengan model ini dapat diketahui proyek mana yang paling layak atau lebih terbaik dibandingkan dengan proyek lainnya. Model ini mirip dengan pendekatan untung rugi.
3.    Model PPBS
Planning, Programming, Budgeting System (PPBS) atau Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran banyak digunakan di pendidikan tinggi negeri. PPBS bertujuan untuk mengembangkan program-program untuk dicapai dengan menggunakan anggaran seefisien dan seefektif mungkin, dan mampu menggambarkan kegiatan program jangka panjang.
4.    Model Target Setting
Model ini digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksi tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya diperlukan model untuk analisis demografis dan proyeksi penduduk, model untuk memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah, dan model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.
I.     Proses Perencanaan
Proses perencanaan menurut Banghart & Trull melalui tahapan sebagai berikut:
1.      Pendahuluan
2.      Mengidentifikasi permasalahan pendidikan
3.      Analisis area masalah perencanaan
4.      Penyusunan konsep dan rencana
5.      Mengevaluasi rencana
6.      Penerapan rencana
7.      Rencana umpan balik.
J.    Karakteristik Perencanaan Pendidikan
1.      Mengutamakan nilai-nilai manusiawi.
2.      Memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik secara optimal.
3.      Memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi semua peserta didik.
4.      Harus komperhensif dan sistematis.
5.      Harus berorientasi pada pembangunan.
6.      Memperhatikan keterkaitan dengan berbagai komponen pendidikan.
7.      Menggunakan sumber daya yang secermat mungkin.
8.      Berorientasi pada masa yang akan datang.
9.      Harus responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat secara dinamis.


DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini. 2011. MANAJEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wibowo, Agus. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsep dan Praktik Implementasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...