Selasa, 17 Maret 2015

Pengaruh Wafatnya Rasul Terhadap Kaum Muslimin



Begitu melihat Rasulullah wafat kaum muslimin menjadi bingung apa yang harus diperbuat; fikiran mereka tidak sanggup menghadapi kenyataan itu. Para shahabat tidak membayangkan bahwa Rasulullah benar-benar sudah wafat, sehingga Umar bin Khattab mengatakan akan membunuh siapa yang mengatakan Rasulullah telah wafat.
Setelah Abu Bakar mengetahui bahwa Rasulullah benar-benar telah wafat, kemudian, berpidato di hadapan kaum muslimin memberitahukan kemangkataan Rasulullah dan membacakan Surat Az Zumar ayat 30 dan Surat Ali Imran 144
Artinya : “Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (QS. Az Zumar : 30).
Artinya : “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh Telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(QS. Ali Imran : 144).
Mendengar pidato dan ayat yang dibacakan Abu Bakar maka Umar bin Khattab dan kaum muslimin yang lain pun insaf dan sadar bahwa Rasulullah yang sangat mereka cintai dan muliakan memang telah wafat.
Sebelum jenazah Rasulullah dimakamkan telebih dahulu diselenggarakan pemilihan khalifah yang akan menggantikan kedudukan Rasulullah sebagai pemimpin umat islam.
Setelah didahului oleh perselisihan antara kaum Anshar dan Muhajirin, akhirnya terpilihlah  Abu Bakar sebagai khalifah. Semua orang menyetujui pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah.
Sepeninggalan Rasulullah seluruh kaum muslimin merasa sedih yang amat sangat dan setiap kali dibacakan nama ”Muhammad Rasulullah” pada azan bercucuranlah air mata kaum muslimin mendengarkannya. Maereka mengingat kembali Rasulullah.
Sebagai kaum muslimin telah murtat dari islam dan tidak mau membayar zakat. Mereka menganggap bahwa zakat hanyalah upeti yang harus diberikan kepada Rasulullah, maka setelah Rasulullah wafat zakat tidak perlu diberikan lagi.
Di samping itu sebagai kaum muslimin lain telah membuat dan mengangkat nabi palsu. Di antara mereka yang mengangkat dirinya sebagai nabi adalah :
1.         Thulaihan bin Khuwailid
2.         Sa’jah Tamimiyah
3.         Musailamah Al-Kazzab
Kejadian-kejadian ini akhirnya dapat ditumpas oleh Abu Bakar dalam tempo seluruh masa pemerintahannya yaitu 2 tahun 3 bulan dengan manyiapkan 11 pasukan tentara kaum muslimin untuk memberantas para perusuh itu.
Dengan keberhasilannya Abu Bakar menumpas para perusuh tersebut suasana dalam negeri tentram kambali dan kaum muslimin dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari sebagaimana bisaanya.

Minggu, 15 Maret 2015

Nabi Muhammad SAW Dalam Asuhan Ibu, Kakeknya dan Pamannya



Setelah Halima Sa’diyah mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibundanya Siti Aminah, maka mulailah saat itu Nabi Muhammad SAW berada di tengah-tengah keluarga. Ibunda Siti Aminah langsung mendidik Nabi Muhammad SAW dengan penuh kasih sayang. Tatkala Nabi Muhammad SAW berusia enam tahun, beliau diajak ibundanya Siti Aminah dan ditemani pembantu setianya Ummu Aiman ke Yatsrib (Madinah) untuk berziarah ke kubur ayahanda Abdullah serta mengunjungi paman-pamannya dari Bani Najjar dan menetap beberapa hari di sana. Dan dalam perjalanan pulangnya, ibunda Siti Aminah wafat, yaitu di tempat yang bernama Abwa’. Dan di tempat itu pula beliau dikebumikan. Kini Nabi Muhammad SAW telah menjadi yatim piatu Muhammad berpisah dengan ibundanya dalam usia enam tahun, bersama Ummu Aiman Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah, setibanya di Makkah Ummu Aiman menceriterakan periatiwa meninggalnya Siti Aminah pada keluarga Abdul Mutholib, kemudian Nabi Muhammad SAW diserahkan pada kakenya Abdul Mutholib, dan sebagai pembantu yang setia Ummu Aiman tetap ikut mengasuh Nabi Muhammad SAW.     Dan  di tangan kakeknya, Abdul Mutthalib, ia mendapatkan gantinya. Lalu Abdul Mutthalib menjaga, mengasuh, dan memberikan kasih sayang kepadanya. Setelah genap usia delapan tahun, kakeknya pun meninggal dunia. Setelah itu, pamannya, Abu Thalib yang mengasuhnya sekalipun ia mempunyai banyak tanggungan (keluarga) dan harta sedikit. Pamannya demikian pula isterinya memperlakukannya seperti salah satu dari anak-anak mereka. Anak yatim ini sangat bergantung kepada pamannya. Dalam kondisi inilah Nabi Muhammad SAW mulai membentuk sifat dasarnya (karakternya). Beliau tumbuh atas dasar kejujuran dan amanah, sehingga keduanya menjadi gelar baginya. Maka jika orang-orang mengatakan: “Telah datang al-Amin” (orang yang dapat dipercaya), maka bisa diketahui bahwa yang dimaksud adalah Muhammad.
     Sewaktu masih kanak-kanak Nabi Muhammad SAW rajin bekerja dan lebih suka menggembala kambing, karena dengan pekerjaan itu beliau dapat bergaul langsung dengan anak-anak yang tergolong miskin , hikmah beliau mengembala kambing adalah dapat memberi bimbingan dan latihan jiwa kepada beliau untuk bersabar, tabah, kasih sayang dan menjaga serta menolong makluk yang lemah. Pada waktu Nabi Muhammad SAW berusia 12 tahun pamannya Abu Tholib mengajak beliau ke negeri Syam untuk berdagang, ketika sampai di kota Bushra ada pendeta Nasrani bernama Buhaira mendatangi rombongan tersebut lalu memperhatikan Nabi Muhammad SAW, setelah mendapatkan tanda-tanda kenabian pada wajah Nabi Muhammad SAW, pendeta tersebut menasehati Abu Tholib agar segera kembali ke Makkah, demi keselamatan Nabi Muhammad SAW dari gangguan dan pembunuhan orang Yahudi, dan agar dia menjaganya dengan baik, karena kelak akan manjadi Rasul. Mendengar cerita itu Abu Tholib kemudian bergegas kembali ke Makkah.
  Setelah melewati masa remaja dan beranjak dewasa, Muhammad mulai berdikari dan mencari biaya hidupnya sendiri. Maka mulailah beliau bepergian untuk bekerja dan berusaha. Beliau bekerja sebagai pengembala kambing bagi beberapa orang Quraisy dan menerima upahnya.Kepribadian Muhammad sebelum menjadi Rosul Di waktu Muhammad masih muda di Nakhlan antara Makkah-Madinah terjadi Perang Fujjar antara Bani Kinanah dan kaum Quraisy. Muhammad ikut berperang bersama Abu Tholib. Setelah peperangan ini, terjadi kegoncangan dalam menjaga tata hukum di kota Makkah karena Abdul Muthalib telah wafat, sehingga terjadilah kesewenang-wenangan di Makkah. Oleh karena itu dibuatlah persumpahan yang dinamai “Hilful Fudlul” untuk melindungi tiap orang, baik penduduk kota maupun orang asing, serta dibentuklah organisasi untuk itu. Muhammad terpilih sebagai salah seorang pemimpin organisasi tersebut. Dari peristiwa inilah Muhammad terpilih sebagai salah seorang pemimpin organisasi tersebut. Dari peristiwa inilah Muhammad kelihatan betapa besar kasih sayangnya kepada sesama manusia, dan terkenal sebagai pemuda yang halus budinya dan mulia sifatnya.
Di waktu muda itulah Muhammad digelari Al Amin karena jasanya menyelesaikan pertengkaran antar suku dalam hal meletakkan hajar aswad di tempatnya dalam Ka’bah.Muhammad juga seorang yang gagah berani, tangkas, satria, senantiasa maju tak kenal gentar. Sabar menghadapi cobaan, kuat memegang cita-cita, teguh hatinya.Kehidupannya hanya dihiasi ketaatan kepada Allah tidak mementingkan dunia, pakaiannya hanya seperlunya saja, hidup amat sederhana.Dalam rumahnya Muhammad tidak pernah menghardik bujangnya, sayang kepada segenap kerabatnya dan lemah lembut kepada mereka. Dirumahnya Muhammad tidak pernah membicarakan aib orang, dimulikannya orang yang pantas dimuliakan menurut perangai dan agamanya. Terhadap orang yang yang membencinya Muhammad sangat pemaaf.Demikian antara lain sifat dan tabiat Muhammad yang menghiasi kepribadiannya yang kuat dan besar.
Muhammad juga seorang yang gagah berani, tangkas, satria, senantiasa maju tak kenal gentar. Sabar menghadapi cobaan, kuat memegang cita-cita, teguh hatinya. Kehidupannya hanya dihiasi ketaatan kepada Allah tidak mementingkan dunia, pakaiannya hanya seperlunya saja, hidup amat sederhana. Dalam rumahnya Muhammad tidak pernah menghardik bujangnya, sayang kepada segenap kerabatnya dan lemah lembut kepada mereka. Dirumahnya Muhammad tidak pernah membicarakan aib orang, dimulikannya orang yang pantas dimuliakan menurut perangai dan agamanya. Terhadap orang yang membencinya Muhammad sangat pemaaf. Demikian antara lain sifat dan tabiat Muhammad yang menghiasi kepribadiannya yang kuat dan besar.
     Kemudian Muhammad segera bergabung dengan rombongan dagang ke negeri Syam. Rombongan tersebut dibiayai oleh Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita terpandang yang sangat kaya, dengan dana besar. Dalam rombongan ini, Khadijah mewakilkan hartanya kepada Maisarah, pembantunya sekaligus orang yang mengatur segala urusannya. Dengan keberkahan dan keamanahan Rasulullah, perdagangan Khadijah mendapatkan laba yang belum pernah dialami sebelumnya. Lalu ia bertanya kepada Maisarah perihal penyebab laba yang cukup besar ini. Maisarah menceritakan bahwa Muhammad bin Abdullah yang menangani urusan barang dan penjualan, dan dia pula yang menghadapi orang-orang dengan sangat mengagumkan. Sehingga laba yang besar bisa diperoleh tanpa ada unsur penganiayaan. Khadijah mendengarkan penuturan Maisarah, dan dari situlah dia mulai mengenal beberapa hal mengenai Muhammad bin Abdullah dan merasa kagum kepadanya.
     Khadijah adalah seorang perempuan yang berakhlak mulia dan berhati dermawan, sebelumnya pernah menikah, tapi kemudian suaminya meninggal dunia. Lalu ia ingin mencoba kehidupan baru dalam tanggungan suami yang bernama Muhammad bin Abdullah. Maka iapun mengutus salah seorang kerabatnya bernama Nafisah Binti Munirah untuk mengetahui tanggapan Muhammad bin Abdullah dalam urusan tersebut, sedangkan beliau pada waktu itu telah berusia 25 tahun. Nafisah binti Munirah menyampaikan kepada beliau agar mau menikah dengan Khadijah, awalnya Nabi Muhammad SAW ragu mengingat keadaan dirinya yang tidak memiliki harta. Namun Nafisah binti Munirah meyakinkan Nabi Muhammad SAW bahwa semata-mata Siti Khatijah memilihnya karena akhlak dan budinya yang mulia. Beliaupun  menyetujuinya. Akhirnya, keduanya menikah waktu itu usia Nabi Muhammad SAW 25 tahun sedang Siti Khatijah 40 tahun dan masing-masing merasa bahagia. Setelah itu, Muhammad mengambil alih dalam hal mengatur kekayaan Khadijah, dan beliau membuktikan kepiawaian dan kemampuannya. Secara berturut-turut, Khadijah hamil dan melahirkan hingga memiliki beberapa orang putera puteri, yang laki-laki bernama Qosim meninggal diusia 2 tahun kemudian lahirlah puteri-puteri beliau bernama Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah, sedangkan putera keenam diberi nama Abdullah yang juga meninggal ketika masih dalam buaian ibundanya
Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ayah yang sangat kasih sayang pada putera puterinya, demikian juga mereka sangat hormat dan kasih pasa kedua orangtuanya. Zainab dinikahkan dengan Abil ’Ash bin Rabi’ bin Abi Syam, Ruqaiyah dinikahkan dengan Uthbah, Ummu Khultsum dengan Utaibah, namun perkawinan keduanya tidak berlangsung lama karena kedua suami mereka dipaksa bercerai oleh ayah mereka Abu Lahab. Kemudian Ruqaiyah dinikahkan pada Ustman bin Affan dan setelah Ruqaiyah meninggal kemudia Ustman bin Affan manikah dengan Ummu Khultsum sedang Fatimah dinikahkan dengan Ali bin Abi Tholib.

Kebudayaan, Agama dan kepercayaan manusia menjelang ke-Rasulan Muhammad



Kebudayaan Islam atau al-tsaqafah al-Islamiyah hadir setelah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah Allah SWT untuk mengemban amanat sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kehadirannya telah merubah bangsa Arab yang semula terbelakang, tidak beradap, bodoh, tidak dikenal dan terabaikan oleh bangsa lain, menjadi bangsa yang maju, beradap dan menjadi pusat dari peradaban dunia. Mengambil pendapat H. A. R. Gibb, ”Islam is indeed much more than a system of teology, it is a complete civilization  (Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah suatu peradaban yang sempurna).

A.       Kebudayaan, Agama dan kepercayaan manusia menjelang ke-Rasulan Muhammad

1.      Peta daerah agama besar di dunia.
Menjelang kelahiran Islam, di dunia terdapat satu agama besar, sedang beberapa agama lain tinggal sedikit pengikutnya dan yang agak banyak adalah pengikut kepercayaan.Agama besar pada saat itu hanyalah Nasrani, pengikutnya terbesar di seluruh Eropa dan di daerah-daerah jajahan di Asia.
Akibat pertentangan antara Paus dengan Petriak di Konstatinopel, agama Nasrani pecah menjadi Katholik Yunani dengan pengikutnya di Eropa serta sebagian Rusia, dan Katholik Ortodoks dengan pengikutnya di Byzantium serta negeri-negeri jajahan Romawi Timur di Asia dan Afrika. Pada abad XVI muncul pila aliran baru dalam agama Kristen yaitu Protestan yang dopelopori Martin Luther. Aliran ini mempunyai pengaruh di Eropa Tengah dan Inggris.
Kebudayaan bangsa barat sebelum berkenalan dengan kebudayaan Islam, banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Menurut kepercayaan mereka, para dewa bersemayam di sebuah bukit yang bernama Olimpus. Di bukit itulah dewa Zius sebagai dewa tertinggi bersemayam. Sedangkan dewa-dewa lain yang diyakini adalah Hera (isteri dewa Zius), dewa Ares (dewa perang), Hermes (dewa niaga), Paseidon (dewa laut), Apollo (dewa kesenian), Pallas Athena (dewa pengetahuan), Aphrodite (dewi kecantikan) dan lain sebagainya. Pemujaan mereka terhadap beberapa dewa tersebut, mendorong mereka untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upacara ritual keagamaan tersebut. Seperti, untuk dewa-dewa tertentu, mereka membuatkan bangunan-bangunan kuil suci. Dan disinilah munculnya ilmu seni bangunan, seni patung, sastra dan sebagianya.
Agama lain adalah Yahudi yang pengikutnya makin berkurang karena dikejar-kejar bangsa Gothia atau berpindah mengikuti agama Nasrani. Di Madinah ada 3 suku Yahudi yaitu Khainuqa, Bani Nadhir dan Kuraidzah.
Di Persia ada pula agama Zoroaster yang muncul pada abad 7 sebelum Masehi. Pengikutnya terbesar di seluruh Persia dan daerah-daerah sekitarnya. Dalam perkembangan selanjutnya agama ini berpengaruh pula sampai ke India.
Di Arab sendiri bangsa Arab telah meninggalkan ajaran Nabi Ibrahim. Mereka menyembah berhala. Kemusyrikan dan penyembahan benda-benda alam menjadi kepercayaan yang mendarah daging di kalangan bangsa  Arab dan bangsa Mesir Kuno, bahkan juga bangsa Persia sebelum munculnya agama Zoroaster.
Kebudayaan Mesir merupakan salah satu kebudayaan sungai  Di lembah sungai Nil terdapat peninggalan peradaban Mesir kuno, seperti Memphis, Thebes, Luxor, Gizah dan sebagainya. Di Istana Luxor terdapat sebuah bangunan raksasa seperti makam para raja yang berbentuk Piramida dan patung singa yang berkepala manusia yang disebut Spinx.          Bangsa Mesir kuno juga telah memiliki peradaban tinggi dalam bentuk tulisan, yang biasanya ditulis dalam bentuk atau lambang gambar yang disebut Hieroglip. Pada mulanya tulisan ini dipahatkan di atas batu atau kayu., tetapi kemudian ditulis di atas papirus, yaitu semacam bahan kertas yang berasal dari tanaman papirus. Dengan dikenalnya tulisan dan bahan untuk menulis, semua kegiatan dicatat seperti ajaran agama, buah fikiran manusia, administrasi pemerintahan, transaksi jual beli dan sebagainya. Bangsa Mesir juga telah mengenal perhitungan waktu berdasarkan peredaran bulan. Mereka telah membagi tahun menjadi 12 bulan dan 365 hari, disamping mengenal juga ilmu kedokteran.
Bangsa India telah memiliki kebudayaan yang cukup tinggi, yang berpusat di kota Mahenjo Daro dan Harappa. Para penduduknya mempunyai cita rasa seni yang cukup tingggi. Hal itu dapat dilihat dalam karya seni mereka yang dituangkan dalam bentuk jimat dan hiasan yang menggambarkan aneka binatang dan patung-patung yang terbuat dari tanah liat, keramik, dan lain sebagainya. Terlebih setetelah kelahiran agama Hindu dan Budha, para seniman dan kaum agama banyak mendirikan bangunan candi untuk keperluan upacara keagamaan mereka.
Di Cina peradaban bangsa  Cina yang telah maju pada saat itu adalah bentuk pertadaban yang berupa seni arsitektur, seni sastra, seni pahat, seni drama, seni menghitung dengan simpoa, yang menjadikan bangsa Cina terkenal diantara bangsa-bangsa lainnya yang sudah ada pada zaman itu.
2.      Agama dan kepercayaan manusia sebelum ke Rosulan Muhammad
a.       Agama Yahudi
Agama Yahudi sebenarnya agama Tauhid yang disampaikan oleh Nabi Musa untuk memperbaiki kepercayaan Bani Israil yang telah menyeleweng dari ajaran Nabi Ibrahim.
Oleh Kaisar Firaun Nabi Musa dan pengikutnya diusir dari Mesir dan mereka lari ke Palestina. Pada waktu Palestina dikuasai orang Kristen pengikut Yahudi banyak dibunuh, sehingga sebagian kecil sajayang dapat menyelamatkan diri.
b.      Agama Kristen/Nasrani
Agama Nasrani atau Kristen dibawa oleh Isa al Masih atau Yesus Kristus. Pokok ajaran Yesus Kristus adalah Trinitas yaitu adanya Tuhan Bapak, Tuhan anak dan Ruh Kudus yang ketiganya bersatu dalam satu Tuhan.
Agama Kristen yang lahir 6 abad sebelum Islam pengaruhnya telah meluas ke seluruh Eropa dan negeri-negeri jajahan Roma di Asia Afrika.
Di Negara-negara kekuasaan Roma Timur pengikut Kristen terbagi atas 3 madzhab yaitu :
1)        Yacibah pengikutnya di Mesir, Habasyah dll.
2)        Nasathirah, pengikutnya di Musil, Irak dan Persia
3)        Mulkhaniyah, pengikutnya di frika Utara, Sisilia, Syiria dan Spanyol.
Ketiga madzab ini saling bertentangan pendapat-pendapatnya sehingga sering terjadi pertumpahan darah dan penindasan untuk mambela madzabnya.
c.       Agama Zoroaster
Agama ini muncul di Persia pada abad ke 7 sebelum Masehi, yang dikembangkan oleh seorang pemimpin bernama Zoroaster atau Zarathustra. Buku sucinya adalah Avesta atau Zend Avesta (Bhs. Pahlavi: Avesta = hokum; zend = penjelasan). Asal mula agama ini adalah suatu agama alam Persia yang diperbaharui.
Pokok ajarannya, bahwa alam ini berjalan sesuai dengan undang-undang  tertentu dan alam selalu ada pertentangan antara berbagai kekuatan seperti antara cahaya dengan gelap dan sebagainya.Agama ini berpengaruh ke seluruh Persia bahkan sampai ke India dans ekitar Persia seperti Irak, dan Rusia. Agama Zoroaster kemudian pecah menjadi aliran Al Manuwiyah dan Mazdak.
Pengaruh Zoroaster di Persia terus berlangsung berabad-abad sampai datang agama Islam mengembalikan kepercayaan/agama penduduk Persia kepada ajaran Tauhid.
d.      Kepercayaan Mesir Kuno.
Kepercayaan Mesir Kuno boleh disebut polytheisme, dengan Dewa RA (Dewa Matahari) sebagaidewa utama. Ada pula dewa lain yitu dewa Oseris (Dewa Peradilan) dan Isis sitri Oseris. Mereka juga menyembah benda-benda alam seperti sungai Nil, bulan, bintang, dan ruh mnausia. Agar supaya ruh manusia tetap hidup maka dijagalah mayat orang yang meninggal supaya jangan rusak sehingga dibuatlah mumi (mayat yang diawetkan).
Mumi-mumi tersebut disimpan di goa-goa atau dibuatkan pyramid. Mumi-mumi tersebut disembah untuk minta berkah dan kesejahteraan hidup.
e.       Penyembahan berhala.
Bangsa Arab telah jauh menyimpang dari ajaran nenek moyangnya yaitu Ibrahim, meninggalkan ajaran tauhid.Mereka menyembah bulan., matahari, jin, bintang-bintang, hantu, dan yang plaing menonjol adalah menyembah berhala.
Patung-patung atau berhala-berhala yang dibuat dari logam, kayu atua batu, ditempatkan di Ka’bah. Beratus-ratus patung yang terdapat di Ka’bah disembah dan dimintai pertolongnannya.Kepercayaan bangsa Arab semacam ini kelak berakhir setelah agama Islam lahir.Di India berkembang pula agama Hindu dan Budha, yang hingga saat ini masih banyak terdapat penganutnya.

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...