Toleransi Dan Etika Pergaulan
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Surat Al Kaafiruun terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Maa'uun. Dinamai Al Kaafiruun (orang-orang kafir), diambil dari perkataan Al Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
POKOK-POKOK ISINYA:
Pernyataan Tuhan yang disembah Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikut-pengikutny a bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad s.a.w. tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
SEBAB TURUNNYA SURAH INI (ASBABUN NUZUL)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki. Usaha ini disampaikan dengan berkata: "Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun." Nabi saw menjawab: "Aku akan menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini (S.109:1-6) turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula Surat Az Zumar ayat 64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah berhala. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi saw.: "Sekiranya engkau tidak keberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan mengikuti agamamu selama setahun pula." Maka turunlah Surat Al Kafirun (S.109:1-6).(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq yang bersumber dari Wahb dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari Juraij.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah, al-'Ashi bin Wa-il, al-Aswad bin Muthalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dengan Rasulullah saw dan berkata: "Hai Muhammad! Mari kita bersama menyembah apa yang kami sembah dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah dan kita bersekutu dalam segala hal dan engkaulah pemimpin kami." Maka Allah menurunkan ayat ini (S.109:1-6) (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Mina.)
4 POIN KANDUNGAN SURAH AL KAFIRUUN
1. Penegasan bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad SAW. dan umat Islam berbeda dengan Tuhan yang disembah orang – orang kafir.
2. Cara peribadahan Nabi Muhammad SAW. dan umat Islam berdasarkan keikhlasan, ketulusan hati dan bersih dari perilaku syirik terhadapa Allah SWT sedangkan peribadahan orang kafir penuh kesyirikan terhadap Allah SWT.
3. Penolakan NAbi Muhammad dan umat Islam terhadap kaum kafir untuk mencampuradukkan keimanan dan peribadahan yang diajarkan agama Islam dengan agama kaum kafir.
4. Anjuran untuk saling bertoleransi dan menghormati dalam memeluk suatu keyakinan atau akidah.
PERILAKU YANG MENCERMINKAN KANDUNGAN AYAT SURAH AL KAFIRUN
1. Menolak ajakan kaum musyrikin dengan tegas dan bijaksana untuk tukar-menukar pengalaman dalam keimanan dan peribadatan.
2. Setiap Muslim bertekad dan berusaha secara sungguh-sunguh agar selama hidup di alam dunia ini senantiasa meyakini kebenaran agama Islam yang dianutnya dan mengamalkan seluruh ajarannya dengan bertakwa kepada Allah
3. Antara umat Islam dengan umat lain (non-Islam) tidak ada kompromi (toleransi) dalam hal keimanan (akidah).
4. Tidak mau menerima bujuk rayu dari orang lain yang bermaksud mengajak kita keluar dari agama Islam.
5. Menganggap orang lain sebagai saudara, meskipun berbeda agama dan keyakinan, sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian.
6. Selalu bersikap hormat dan menghargai orang lain yang berbeda keyakinan dan agamanya, sehingga tercipta kebersamaan dalam perbedaan.
7. Selalu menghindari sikap permusuhan dan kebencian kepada orang lain yang berbeda agama. Sebab islam adalah agama damai yang menganjurkan umatnya bersikap perilaku kasih sayang.
CONTOH TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN SEKOLAH
1. Mematuhi tata tertib sekolah
2. Menghargai perbedaan pendapat sesama pelajar.
3. Saling menghormati sesama pelajar.
4. Berkata yang sopan atau menyinggung perasaan orang lain.
5. Tidak saling mengejek dan mencela
DALAM KEHIDUPAN DI MASYARAKAT
1. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
2. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
3. Menghormati keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan kita.
4. Tidak boleh memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti keyakinan kita, karena Islam melarang yang demikian ini.
5. Tidak saling mengejek dan mencela penganut agama lain
6. Dalam berinteraksi dengan orang yang berbeda kayakinan, kita member kebebasan kepada mereka, tetapi harus tegas dan membatasi diri untuk tidak mencampuradukan akidah dan peribadatan.
7. Sabar terhada sikap orang-orang yang mengingkari agama Islam, tetapi tegas terhadap orang-orang yang menghina Islam.
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
1. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
2. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia
MANFAAT ADANYA TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN
1. Tercipta kehidupan masyarakat yang aman dan tentram.
2. Tercipta kerukunan dan kedamaian di lingkungan masyarakat.
3. Menumbuhkan rasa saling menghargai antara agama.
4. Menumbuhkan kebersamaan dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar