1.
Sinopsis
Film “Taree
Zaamen Par” yang menceritakan mengenai Ishaan yang tidak bisa membaca dan
menulis. Dan ia selalu melihat dunia dengan imajinasinya. Guru yang mengajarnya
merasa geram karena Ishaan selalu mendapat nilai yang jelek. Bahkan Ishaan
dicap sebaga anak pemalas, nakal dan idiot.
Kemudian orang
tua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Ishaan pun tetap mendapat nilai
yang buruk dan itu membuatnya depresi. Dan ia juga merasa kesedihan karena
harus tinggal jauh dengan keluarganya. Pada akhirnya, ada seorang guru yang
bernama Ram Shanker Nikumbh, guru tersebut lama kelamaan mengerti apa yang
terjadi pada diri Ishaan, rupanya Ishaan mengalami Dyslekxia. Dan sang guru
akhirnya mengetahui bakat melukis Ishaan. Kemudian sang guru melatih Ishaan membaca,
menulis dan melukis dengan berbagai cara.
Ram Shanker Nikumbh mengadakan lomba
melukis yang diikuti semua siswa dan guru. Pada awalnya Ishaan menghilang,
namun kemudian mengikuti lomba. Ishaan melukis dengan imajinasinya. Setelah
juri menilai, ternyata Ishaan lah yang terbaik, dan Ishaan yang menjadi
pemenangnya. Setelah perlombaan selesai, Ishaan di jemput keluarganya.
Keluarganyapun tidak menyangka dan merasa bangga.
2.
Analisis
Film “Taare Zameen Par” sangatlah inspiratif. Film ini
menggambarkan mengenai realita pendidikan yang terjadi pada anak, baik dalam
sektor keluarga maupun sekolah (guru).
Setiap anak yang lahir dengan membawa keunikan tersendiri, setiap
anak tentunya memiliki impian yang berbeda. Nanum orang tua ada juga yang tidak
mau tahu dengan apa yang dirasakan dan dihadapi oleh anak-anaknya. Banyak orang
tua yang egois menuntut anak-anak mereka agar dapat mencapai dan menjadi apa
yang dikehendaki orang tuanya.
Dalam film ini, melihatkan kurangnya peran ayah dalam mebimbing
anaknya, digambarkan sosok ayah yang sibuk dengan pekerjaan dan memiliki
harapan yang tinggi untuk kedua anaknya. Namun ayahnya tidak meihat kelemahan
apa yang dialami anaknya. Sang ibu sebenarnya telah berusaha mendorong dan
memberi dukungan untuk Ishaan. Namun sang ibu cenderung diam ketika berhadapan
dengan suaminya. Disini peran orang tua
dan guru memang dibutuhkan.
Peran sekolah yang tidak mengetahui gangguan yang dialami Ishaan
juga memperparah keadaan. Seorang guru ketika anak didiknya selalu mendapat
nilai buruk harusnya mencari penyebab/masalah yang mebuat anak didik merasa
kesulitan, yang dalam film ini kesulitan dalam membaca dan menulis yang
menjadikan Ishaan terus mendapat nilai yang buruk. Karena peran guru juga
sangat dibutuhkan baik dalam metode mengajar maupun melihat permasalahan yang
dihadapi anak didiknya. Jika pengajar tidak mengetahui gangguan belajar yang
terjadi pada anak didiknya, akibatnya si anak akan menjadi korban. Anak didik
yang memiliki masalah tersebut akan berubah dari yang semangat menjadi pemurung
dan tidak bersemangat, bahkan frustasi dan menarik diri dari orang lain.
Dalam film ini, setelah Ishaan pindah ke sekolah berasrama, ada
seorang guru yang menggunakan metode mengajar yang unik dan berbeda. Pada
awalnya guru ini tidak mengetahui yang terjadi pada Ishaan, setelah mencari
tahu, ternyata Ishaan mengalami Dyslekxia, kemudian sang guru terus berusaha
untuk membantu mengatasi permasalahan yang dialami Ishaan. Karena pada dasarnya
guru memang harus mencari titik permasalahan yang dialami anak didik yang
menglami permasalahan. Kemudian guru membantu dan membimbing anak didik untuk
keluar dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Seorang guru juga dituntut untuk
kreatif dalam membantu memecahkan masalah, supaya hasilnya dapat optimal.
Film ini juga menggambarkan tentang proses dan upaya dari orang tua
untuk mencoba mengerti dan memahami keadaan yang dialami si anak. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak sepenuhnya apa yang terjadi dalam keluarga itu salah,
karena sumua berangkat dari ketidaktahuan mereka. Jadi, interaksi yang baik
antara keluarga dan guru tentang
perkembangan ataupun masalah yang dialami anak, akan menjadi suatu cara yang
baik untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang terjadi pada anak.
Setiap
kekurangan atau masalah yang terjadi pada anak, pasti terdapat kelebihan dalam
dirinya. Selain membantu dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah yang
dihadapi anak didik, guru juga harus membantu dan membimbing anak didik sesuai
dengan bakat yang terlihat pada diri sang anak. Karena setiap anak adalah
spesial dengan berbagai keunikan yang berbeda-beda. Maka peran orang tua dan
guru juga dibutuhkan untuk menggali potensi
dan keunikan pada diri anak. Maka anak akan tumbuh dan berkembang
menjadi pribadi yang sehat dan cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar