A.
Makna Iman kepada Hari Akhir
Hari akhir adalah kehidupan yang
kekal sesudah kehidupan dunia yang fana ini berakhir. Yang termasuk peristiwa
yang mengiringi hari akhir adalah kehancuran alam semesta dan seluruh isinya,
berakhirnya seluruh kehidupan, kebangkitan seluruh umat manusia dari alam
kubur, dikumpulkannya seluruh umat manusia di Padang Mahsyar, perhitungan
seluruh amal perbuatan manusia di dunia, penimbangan amal perbuatan tersebut
untuk mengetahui perbandingan amal baik dan buruk, serta sampai kepada
pembalasan dengan surga dan neraka (jaza’).
B.
Bukti-bukti adanya Hari Akhir
Adapun dalam Al-Qur’an yang
mengambarkan Hari Akhir kelak. Datangnya Hari Akhir ditandai denga tiupan
sangkakala sebagaimana firman-Nya, yaitu:
Artinya: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka
terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan
diri.” (Q.S. an-Naml: 87)
Kemudian bumi
bergoyang-goyang dan mengeluarkan seluruh isinya. Hal ini digambarkan Allah
dalam ayat berikut:
Artinya: “Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan
menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.” (Q.S.
al- Muzzammil: 14)
Gunung-gunung
kemudian pecah, berterbangan dan menjadi pasir. Allah berfirman sebagai
berikut:
Artinya: “Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya sekali bentur.” (Q.S. al-Haqqah: 14)
Kemudian matahari digulung,
bintang-bintang berjatuuhan dan laut meluap, sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya: “(1)Apabila langit terbelah, (2)dan apabila
bintang-bintang jatuh berserakan, (3)dan apabila lautan menjadikan meluap.”
(Q.S. al-Infitar: 1-3)
Pada hari itu,
manusia bingung, wanita yang sedang hamil mendadak melahirkan, dan wanita yang
sedang menyusui lupa anaknya. Mereka bingung seperti orang mabuk. Allah SWT
menggambarkan hal itu dalam firman-Nya berikut:
Artinya: “(3)Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi
begini)?, (4)pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (5)karena Sesungguhnya Tuhanmu
telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”(Q.S. al-Zalzalah:
3-5)
C.
Peristiwa yang Berkaitan dengan Hari Akhir
Setelah hari kiamat berlalu manusia akan menjalani peristiwa
kehidupan selanjutnya. Berikut adalah peristiwa setelah hari kiamat:
1.
Yaumul’Ba’as (Hari Kebangkitan dari Kubur)
Kehidupan
hari akhir dimulai dengan yaumul-ba’as, yaitu bangkitnya seluruh manusia
dari kuburnya. Semua manusia, sejak manusia yang pertama hingga manusia yang
terakhir dibangkitkan dari kubur. Kebangkitan itu ditandai dengan tiupan
terompet Malaikat Isrofil yang kedua kalinya.
2.
Yaumul-Hasyr (Hari Berkumpulnya Manusia)
Setelah
fase yaumul-ba’as, manusia digiring ke suatu tempat lapang yang bernama
mahsyar. Di sinilah seluruh Bani Adam dikumpulkan. Mulai manusia yang pertama
sampai manusia yang terakhir. Tidak ada satupun yang ketinggalan di antara
mereka sebagaimana firman Allah berikut:
Artinya:
... “dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan
seorangpun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi: 47)
3.
Yaumul-Hisab (Hari Perhitungan) dan Yaumul-mizan (Hari Penimbangan)
Setelah
manusia berkumpul di Padang Mahsyar, mereka akan dihisab, dihitung, dan
ditimbang amal perbuatannya. Hisab adalah perhitungan semua amalan manusia yang
dilakukan selama hidupnya di dunia.
Sebagian
bebsar manusia telah melupakan segala sesuatu yang mereka lakukan di dunia.
Akan tetapi, Allah tidak pernah lupa. Dia akan memerhatikan manusia yang baik
dan yang buruk sampai sekcil-kecilnya. Manusia akan dapat melihat semua
amalannya sendiri pada hari itu. Firman Allah SWT:
Artinya:
“(7)Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)nya. (9)Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S.
al-Zalzalah: 7-8)
Maka
pada hari itu, manusia tidak dapat mengelak atas perbuatannya selama hidup di
dunia. Ia akan mendapat balasan yang setimpal atas segala perbuatannya.
4.
Yaumul-Jaza’ atau Yaumul-Fasl
Setelah
semua amal perbuatan manusia dihitung dan ditimbang dengan teliti, tibalah saat
yang terakhir, yaitu putusan Allah SWT untuk memberi balasan. Inilah yang
disebut yaumul-Jaza’ (hari pembalasan) atau disebut pula yaumul-fasl
(hari keputusan). Allah pasti akan memberikan balasan secara adil
seadil-adilnya. Orang yang berbuat jahat niscaya akan mendapat balasan yang
tidak menyenangkan dan orang berbuat kebaikan niscaya akan mendapat balasan
yang menyenangkan. Allah berfirman:
Artinya:
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi Balasan dengan apa yang diusahakannya.
tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Amat cepat
hisabnya.” (Q.S al-Mu’min: 17)
5.
Kehidupan Surga dan Neraka
Setelah
mendapat keputusan di mana tempat mereka selanjutnya, manusia segera dibawa ke
surga atau neraka.
1)
Surga
Surga
adalah tempat yang dipenuhi oleh berbagai macam kenikmatan. Tempat tersebut
disediakan Allah untuk para hamba yang berbakti dan taat kepada-Nya.
Keistimewaan dan kenikmatan yang ada di dalam surga digambarkan oleh Allah SWT
dalam Al-Qur’an sebagai taman yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Gambaran
semacam itu hanya sebuah perumpamaan, bukan keadaan yang sesungguhnya, seperti
taman atau sungai yang ada di dunia. Kenikmatan yang diberikan Allah SWT di
surga belum pernah dilihat, didengar, disentuh, atau terlintas dalam hati
manusia.
2)
Neraka
Neraka adalah tempat siksaan dan menjadi balasan
bagi orang-orang yang berbuat dosa dan kesalahan. Neraka merupakan tempat yang
disediakan Allah untuk menyiksa iblis, setan, jin, dan manusia yang membangkang
terhadap ketentuan-nya sebagai pembalasan ayng setimpal.
D.
Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
1.
Pendorong
untuk beramal saleh
2.
Harapan
memperoleh keadilan hakiki akan menjadi kenyataan
3.
Pandangan
hidup menjadi optimis
4.
Bertindak
dengan penuh tanggung jawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar