Menjenguk orang sakit adalah perbuatan yang sangat mulia,
Menjenguk orang sakit bagian dari adab Islam yang
mulia dan sangat dianjurkan. Islam adalah
rahmat. Rahmat Islam ini mencakup semua sisi kehidupan, di antaranya rahmat Islam terhadap orang-orang lemah dan sakit. Karena
orang sakit sedang merasakan penderitaan dan
menahan rasa sakit yang menyerangnya. Oleh sebab itu, ia lebih membutuhkan perhatian dan bantuan dari sesamanya, serta
hiburan dan motivasi untuk menguatkan
batinnnya nya. Karena itulah Islam memberikan perhatian
besar terhadap akhlak mulia ini Pada diri orang sakit terdapat keutamaan dan
kemuliaan bagi orang yang menjenguknya berdasarkan kabar berita dari Nabi
Muhammad saw. yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam. Allah
Swt. telah menjanjikan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar bagi
orang yang menjenguk orang sakit.
Selanjutnya
Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari materi
tambahan dari sumber belajar lainnya
1.
Adab Menengok Orang Sakit
Menengok orang sakit hukumnya sunnah, dengan maksud menghibur
kesedihan yang bersangkutan, karena kegembiraan orang sakit dapat meringankan
sakitnya. Berikut ini etika bagi kita yang akan menengok orang sakit baik yang
dirawat di rumah sakit maupun yang di rumah:
-
Memberi
salam sambil mengulurkan tangan dengan ramah dan lemah lembut dengan maksud
menengok dan ikut serta mendoakan yang sakit, karena salam pada hakikatnya
adalah doa.
-
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kecil kepada penderita, misalnya: bagaimana keadaan
sakitnya ? sudah banyak kemajuan ? apa yang dikeluhkan (apa sakitnya) ? sudah
berapa lama menderita atau dirawat ?.
-
Memberi
bimbingan keagamaan atau nasehat kepada si penderita antara lain:
a.
Sakit
ini adalah cobaan atau ujian dari Allah Swt. sehingga harus kita terima dengan
rida, ikhlas serta dihadapi dengan sabar dan tabah Insya Allah akan sembuh.
b.
Selain
berobat kepada dokter jangan lupa berdoa kepada Allah Swt., terutama setiap minum
obat, jangan lupa membaca doa dan basmalah.
c.
Shalat
lima waktu jangan ditinggalkan kerjakan menurut kemampuan yang ada
d.
Perbanyak
dzikir dan beristighfar kepada Allah Swt.
e.
Janganlah
jengkel, jangan kesal, jangan buruk sangka kepada Allah, usahakan untuk
senantiasa taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Dan sangat baik jika bisa
banyak membaca ayat-ayat al-Qur’an atau menyebut-nyebut asmaul husna.
2.
Hikmah Sakit
Tidak ada yang menginginkan musibah sakit sebab jika sakit
segala aktitas hidup manusia akan terganggu, namun apabila Allah menghendaki manusia untuk sakit, maka
tak seorangpun yang dapat menolaknya. Adapun hikmah dari sakit antara lain:
-
Memupuk
jiwa sabar dan tawakkal
-
Menguatkan
atau memperkokoh iman seseorang
-
Merasakan
dan menyadari betapa nikmatnya anugerah sehat
-
Memperoleh
pahala yang berlipat ganda
-
Allah
akan mengurangi atau mengampuni dosa si sakit
3.
Menghadapi Orang Yang Akan Meninggal
Apabila kita berada di samping orang sakit yang akan meninggal,
hendaklah melakukan hal-hal berikut:
-
Menyebutkan
kebaikan Allah, mendoakan dan memintakan
ampun.
-
Hadapkan
orang tersebut ke arah kiblat
-
Membimbing
kalimat Tauhid L Ilha Ilallah, yang diucapkan dengan lembut dan jelas
dan tidak terlalu sering atau terlalu cepat agar tidak membingungkan. Kalimat
tauhid ini dibisikkan kepadanya dengan harapan akhir hayatnya dapat mengucapkan
kalimat tauhid.
4.
Hal-Hal Yang Dilakukan Setelah Orang Meninggal
Memejamkan matanya bila masih terbuka.
-
Mengikat
dagu ke kepala dengan kain agar tidak ternganga.
-
Meletakkan
sesuatu di atas perutnya agar peruntnya tidak mengembung.
-
Meninggikan
tempat jenazah dan mengarahkan ke kiblat.
-
Menanggalkan
pakaiannya yang berjahit dan menutup seluruh badannya.
-
Seluruh
badannya hendaknya ditutup dengan kain agar tidak terbuka auratnya.
-
Meletakkan
kedua tangannya di antara pusat dan dada.
-
Diperbolehkan
mencium mayat bagi keluarga atau sahabatnya yang berduka cita.
-
Memberitahu
keluarga, kerabat, dan teman-teman tentang kematiannya.
-
Hendaknya
tidak mencela orang yang sudah mati.
-
Membayar
wasiat dan hutang-hutangnya jika dia berhutang.
-
Menetapkan
ahli waris yang akan menanggung hutang-hutangnya (jika si almarhum tidak
meninggalkan harta yang cukup).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar