1.
Pengertian Hibah
Hibah adalah
akad pemberian harta
milik seseorang kepada
orang lain diwaktu ia hidup tanpa adanya imbalan
sebagai tanda kasih sayang. Memberikan sesuatu kepada orang lain, asal barang
atau harta itu halal termasuk perbuatan terpuji dan mendapat pahala dari Allah
Swt. Untuk itu hibah hukumnya mubah.
2. Rukun dan Syarat Hibah
a. Pemberi Hibah (Wahib)
b. Penerima Hibah (Mauhub Lahu)
c. Barang yang dihibahkan
(Mauhub)
d. Akad (Ijab dan Qabul)
Mencabut Hibah, Jumhur ulama
berpendapat bahwa mencabut hibah itu hukumnya haram, kecuali hibah orang tua
terhadap anaknya. Shadaqah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada
orang lain tanpa adanya imbalan dengan harapan mendapat ridla Allah Swt.
Sementara hadiah adalah
akad pemberian harta
milik seseorang kepada
orang lain tanpa adanya imbalan sebagai penghormatan atas suatu prestasi.
Shadaqah itu dak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk tindakan seperti senyum kepada orang
lain termasuk shadaqah.
Rukun Shadaqah dan Hadiah
a. Pemberi shadaqah atau hadiah.
b. Penerima shadaqah atau hadiah.
c. Ijab
dan Qabul arnya
pemberi menyatakan memberikan, penerima menyatakan suka.
d. Barang atau Benda (yang
dishadaqahkan/dihadiahkan).
Wakaf
yaitu memberikan suatu
benda atau harta
yang dapat diambil
manfaatnya untuk digunakan bagi kepenngan masyarakat menuju keridhaan
Allah Swt..
Rukun
Wakaf
a. Orang yang memberikan wakaf (Wakif).
b. Orang yang menerima wakaf (Maukuf lahu).
c. Barang yang yang diwakaan (Maukuf).
d. Ikrar penyerahan (akad).
Syarat-syarat
Wakaf
a. Orang
yang memberikan wakaf
berhak atas perbuatan
itu dan atas
dasar kehendaknya sendiri.
b. Orang yang menerima wakaf jelas, baik
berupa organisasi atau perorangan.
c. Barang yang diwakaan berwujud nyata pada
saat diserahkan.
Jelas ikrarnya
dan penyerahannya, lebih
baik tertulis dalam
akte notaris
sehingga jelas dan dak akan menimbulkan
masalah dari pihak keluarga yang
memberikan wakaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar