Minggu, 08 Juni 2014

toleransi yang terdapat di dalam QS. Al-Kafirun dan QS. A-Bayyinah



A.      Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari kata bahasa latin “ tolerare” yang berarti sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan suatu sikap mengedepankan kelonggaran untuk menghargai, membiarkan, membolehkan suatu pendirian baik dalam hal pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Secara ringkas, toleransi artinya memberi kelonggaran kepada orang lain dalam bersikap atau berpendirian sesuai keyakinannya.
Toleransi ada 2 macam, yaitu:
1.         Toleransi terhadap sesama muslim
Toleransi terhadap sesama muslim merupakan suatu kewajiban, karena merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali aqidah yang sama. Apabila ada perselisihan maka kita diperintah untuk segera mendamaikan.
2.         Toleransi terhadap non muslim
Toleransi terhadap non muslm  juga diperintahkan, karena islam mengajarkan perdamaian baik terhadap muslim dan non muslim. Konsep kerja sama dan toleransi hanya dalam kepentingan duniawi saja, tidak menyangkut kepentingan agama, seperti aqidah.



B.     Asbabun Nuzul QS. Al-Kafirun dan QS. Al-Bayyinah
1.      Asbabun Nuzul QS. Al-Kafirun
Nama “al-kafirun” diambil dari kata “al-kafirun” yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini yang artinya orang-orang kafir. Nama-nama lain dari surat al-kafirun ini adalah al-Muqasyqisyah (penyembuh). Dinamakan ini al-Muqasyqisyah karena isi atau kadungan surat al-kafirun dapat menyembuhkan dan menghilangkan penyakit kemusyrikan.
Ketika itu kaum musyirikin mengajak kompromi kepada Nabi Muhammad saw agar Nabi saw mau bertoleran dengan mereka. Tokoh-tokoh kaum Quraisy pada saat itu antara lain al-‘As bin Wa’il as-Sahim, al-Aswat bin Abdul Muttalib, Umayyah bin Khalaf, dan Walid bin Mugirah. Caranya bergantian dalam menyembah Tuhan. Kaum Quraisy akan menyembah Tuhan yang disembah Nabi Muhammad saw selama satu tahun, kemudian dilain waktu Nabi Muhammad saw dan pengikutnya juga meyembah apa yang mereka sembah yaitu berhala selama satu tahun pula.
Mendengar usul kaum kafir itu Rasulullah saw. dengan tegas menjawab, “Aku berlindung kepada Allah swt. agar tidak tergolong orang-orang yang bersikap dan berperilaku syirik atau menyekutukan Allah.” Untuk mempertegas penolakan Rasulullah saw. tersebut, kemudian Allah SWT menurunkan surat Al-Kafirun. Setelah Rasulullah saw. Menerima surat Al-Kafirun ini, beliau lalu mendatangi tokoh-tokoh kaum kafir (musyrikin) di Mekah, yang waktu itu sedang berkumpul di Masjidil Haram. Di hadapan mereka Rasulullah saw. membacakan surat Al-Kafirun ayat 1 sampai 6 dengan mantap dan lantang, sehingga mereka menyadari bahwa usul mereka untuk berkompromi dalam keimanan dan ibadah agama, ditolak oleh Rasulullah saw dan  umat Islam.     
   
2.      Asbabun Nuzul QS. Al-Bayyinah
Sebelum datangnya Nabi orang-orang Makkah berada dalam keadaan kufur, terbenam dalam kejahilan dan hawa nafsu. Tetapi setelah Nabi SAW datang, segolongan dari mereka beriman. Dengan demikian, keadaan mereka tidak seperti dahulu. Golongan yang tidak beriman malah meragukan kebenaran yang dibawa Nabi SAW, bahkan ada yang tidak mempercayai kebenaran Nabi SAW sama sekali.
Perbantahan dan perselisihan hebat terkadang terjadi antara orang-orang musyrik dengan orang-orang nasrani dan yahudi karena kepercayaan dari keyakinan masing-masing golongan. Orang Yahudi berkata kepada orang musyrik, “Sesungguhnya  Allah akan mengutus nabi dari kalangan bangsa arab penduduk Mekah.” Mereka menerangkan sifat-sifat Nabi serta mengancam orang-orang seraya mengatakan bahwa bila Nabi itu lahir, mereka akan membantunya dengan menyokong semua tindakannya dan bekerja sama untuk menghancurkan orang-orang musyrik.
Dalam keadaan demikianlah Nabi Muhamad Nabi Muhamad diutus. Lalu orang-orang musyrik memusuhi dan menentang Nabi habis-habisan. Mereka juga mengajak orang-orang arab lainnya untuk memusuhi beliau dan menyakiti pengikut-pengikutnya yang hatinya telah disinari dengan keimanan dan melapangkan dadanya untuk mengenal kebenaran. Kemudian Allah menghibur Nabi-Nya dengan menurunkan surat ini dengan mengatakan “engkau tak perlu susah atau gundah karena sikap dan tantangan orang-orang musyrik terhadap dirimu. Hal itu juga dilakukan oleh mereka terhadap para nabi terdahulu sehingga mereka terpecah belah”.

C.    Isi kandungan Q.S. Al-Bayyinah dan QS. Al-Kafiruun
1.      Isi Kandungan QS.Al- Kafiruun
Artinya :
1.      Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2.      Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3.       Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4.      Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5.      Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6.      Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Secara umum, surat Al-Kafirun memiliki dua kandungan utama. Pertama, ikrar kemurnian tauhid, khususnya tauhid uluhiyah (tauhid ibadah). Kedua, ikrar penolakan terhadap semua bentuk dan praktek peribadatan kepada selain Allah. Melihat pentingnya kedua kandungan surat ini sehingga perlu adanya penjelasan di bawah ini, sebagai berikut :
a.       Allah menolak adanya penyatuan ajaran agama dalam rangka mencapai kompromi dan toleransi sekaligus memberi penegasan terhadap mereka bahwa kaum muslim sama sekali tidak akan pernah menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir. orang-orang kafir pada hakikatnya tidak akan pernah benar-benar menyembah-Nya. Dimana hal ini bisa pula kita pahami sebagai larangan atas orang-orang kafir untuk ikut-ikutan melakukan praktek- praktek peribadatan kepada Allah sementara mereka masih berada dalam kekafirannya. Mereka baru boleh melakukan berbagai praktek peribadatan tersebut jika mereka sudah masuk ke dalam agama Islam. dengan adanya pengulangan hal ini, jelas bahwa Allah sangat memperhatikan seluruh aspek, seperti cara beribadah, macam dan bentuk peribadatannya, dll.
b.      Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut tanpa bersikap saling mengganggu.
c.       Anjuran toleransi dalam Islam adalah toleransi sebatas menghargai dan menghormat pemeluk agama lain, tidak sampai pada sinkretisme.
d.       Tidak boleh saling memaksa untuk mengikuti suatu agama. Rasulullah SAW. menjelaskan bahwa agamamu dan balasannya untuk kamu (kaum kafir) dan agamaku dan balasannya adalah untukku (kaum mukmin).
e.       Sikap pengakuan terhadap kemajemukan dalam hal beragama namun bukan pengakuan pembenaran terhadap agama lain. Dibenarkannya kaum mukminin bergaul, berhubungan, berinteraksi dan bekerjasama dengan kaum kafirin dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, bisnis dan perdagangan, politik, pemerintahan dan kenegaraan, dan lain-lain. Kecuali bidang agama yang mencakup masalah aqidah dan ibadah.

2.      Isi Kandungan QS. Al-Bayyinah
Artinya :
1.      Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata
2.       (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3.      di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus
4.      Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata
5.      Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus
6.      Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
7.      Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
8.      Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Pokok-pokok yang terkandung dalam surat Al-Bayyinah dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Maksud “(yaitu) seorang Rosul dari Allah (Muhammad saw).” Yaitu seorang yang diutus oleh Allah untuk mengajak umat manusia menuju kebenaran dan mengajarkan semua hikmah yang diterimanya dalam Al-Qur’an, serta mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang benderang.
b.      Maksud firman Allah yang artinya, “… di dalamnya ada kitab-kitab yang lurus” kitab-kitab lurus yang dimaksud dalam ayat itu adalah aturan atau perintah Allah SWT berupa perintah yang adil dan berita-berita yang lurus. Berita yang lurus (jujur) ini akan menjadi pembeda antara orang-orang yang benar mencari jalan yang lurus dan orang-orang yang mengambil kesesatan. Dengan demikian akan menjadi jelas seseorang akan celaka dan binasa setelah Allah mendatangkan bukti yang nyata tapi mereka tetap ingkar. Mestinya dengan kedatangan keterangan dan pembuktian itu mereka (orang yang ingkar) taat kepada jalan yang lurus, dan percaya bahwa Nabi adalah utusan Allah.
c.       Balasan bagi orang-orang yang mengingkari kebenaran ajaran-ajaran Allah yang dikabarkan oleh Nabi Muhamad SAW. Mereka akan dihempas ke neraka jahannam yang menuai kerugian besar.
d.      Kebahagiaan akan diperoleh mereka yang beriman dan beramal sholeh, yaitu keimanan yang membuahkan amal sholeh dengan menunjukkan keberanian berkorban harta benda untuk berbuat kebajikan sesama manusia. Mereka beribadah kepada Allah dengan ikhlas, sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Kebahagiaan dunia mereka dapatkan dengan keridhaan Allah, sedangkan kebahagiaan akhirat mereka peroleh dengan jannah yang kekal, tidak pernah rusak dan lekang.

D.    Keterkaitan antara surat Al-Kafirun dan Al-Bayyinah
Surat Al-Kafirun dan Al-Bayyinah memiliki suatu keterkaitan yaitu terletak pada fungsi pembelajaran mengenai pentingnya sikap istiqomah dalam beragama dan pengakuan terhadap keragaman agama sebagai sebuah keniscayaan hidup bermasyarakat. Keduanya saling mengisi dan melengkapi.
Agar sempurna keimanan kita, maka sebagai seorang mukmin harus mengedepankan sikap Istiqomah ketika berhadapan dengan kemungkinan adanya pengaruh yang dapat menggoyahkan keyakinan beragama. Penanaman sikap itu tidak boleh kendor karena banyak upaya musuh-musuh Islam yang  mengerogoti akidah umat Islam.
Mengingat bahwa kehidupan di dunia ini banyak bersentuhan dengan orang lain yang mungkin berbeda keyakinan. Kita harus memberi contoh pentingnya sikap saling menghargai perbedaan , tidak boleh saling memaksakan keyakinannya,  menyilakan masing-masing untuk beribadah sesuai keyakinannya dan menghormati dengan tidak meninggalkan keselamatan akidah sebagaimana yang telah dituntunkan oleh Allah lewat surat Al-Kafirun dan Al-Bayyinah. Islam lebih lanjut memerintahkan untuk membangun kehidupan bermasyarakat dengan saling toleransi, saling menghormati, dan hidup rukun tanpa memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain. Namun, Islam juga menekankan untuk beribadah dengan ikhlas semata-mata hanya kepada Allah, dan menjauhi segala bentuk kemusyrikan. Kita tidak boleh mengabaikan toleransi, tetapi prinsip istiqomah terhadap akidah tetap harus dijaga.

E.     Cara menerapkan kandungan dalam QS.Al-Kafirun dan QS.Al-Bayyinah dalam kehidupan sehari-hari

Penerapan kandungan surat Al-Kafirun dan surat Al-Bayyinah dalam kehidupan sehari-hari secara benar akan menciptakan kondisi masyarakat yang aman dan tentram. Adapun sikap teloransi (tasamuh) berdasarkan kandungan surat Al-Kafirun dan surat Al-Bayyinah antara lain :
1.      Keimanan kita harus tetap dijaga agar tetap kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh keyakinan lain. Pengaruh tersebut dapat dilepaskan melalui keyakinan bahwa Islam adalah agama yang paling benar.
2.      Dalam hal akidah, tidak boleh tercampur dengan paham-paham lain dan harus dipertahankan sampai mati.
3.      Teguh pendirian untuk tidak mengalahkan keyakianan dengan kepentingan keduniaan.
4.      Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam rangka penerapan sikap tasamuh atau toleransi dalam kehidupan di sekolah, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara misalnya sebagai berikut:
a.       Dalam Kehidupan Sekolah
Dalam kehidupan di sekolah dibutuhkan adanya toleransi baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan murid. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai. Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:
1)      Mematuhi tata tertib sekolah.
2)       Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.
3)      Berkata yang sopan atau menyinggung perasaan orang lain.
b.      Dalam Kehidupan di Masyarakat
Toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
1)      Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
2)      Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
3)      Menghormati keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan kita.
4)      Tidak boleh memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti keyakinan kita, karena Islam melarang yang demikian ini.
5)      Dalam berinteraksi dengan orang yang berbeda kayakinan, kita member kebebasan kepada mereka, tetapi harus tegas dan membatasi diri untuk tidak mencampuradukan akidah dan peribadatan.
6)      Sabar terhada sikap orang-orang yang mengingkari agama Islam, tetapi tegas terhadap orang-orang yang menghina Islam.
c.       Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama, penganut kepercayaan dan suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa. Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
1)      Merasa senasib sepenanggungan.
2)      Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
3)      Mengakui dan menghargai hak asasi manusia

F.     Hikmah Toleransi dalam kehidupan sehari-hari
Hikmah yang dapat diambil dari sikap toleransi dalam beragama adalah sebagai berikut:
1.    Tercipta kehidupan masyarakat yang aman dan tentram.
2.    Tercipta kerukunan dan kedamaian di lingkungan masyarakat.
3.    Adanya keseimbangan hak-hak di masyarakat yang dapat memenuhi kepuasan batin masing-masing pihak.
4.    Menumbuhkan kebersamaan dalam masyarakat menuju ke arah lebih baik.

15 komentar:

  1. thank you broh atas infonya, ngomong-ngomong blog nya bagus ada musik" gitu jadi betah lama-lama di blog situ hehehee

    BalasHapus
  2. makasih kk< blognya unik ({}) kreatif (y)

    BalasHapus
  3. makasih banget sangat bermanfaat atas informasi nya
    betah, jadi tenang k.hati ada musik nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama² kak. Terimakasih telah berkunjung di blog saya.

      Hapus
  4. Masya Allah .... bagus ukh Blognya , seneng juga ada lagunya gitu

    BalasHapus
  5. Lengkap banget buat uambn nih

    BalasHapus

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...