Miqdad bin Amr termasuk
rombongan yang pertama masuk Islam. Ia adalah orang yang ketujuh yang
menyatakan keislamannya. Dengan kejujurannya, ia rela mendapatkan sisksaan dari
kafir Quraisy. Miqdad bin Amr adalah seorang filosof dan ahli pikir. Suatu
ketika, dia diangkat Rasulullah menjadi seorang Amir di daerahnya. Ia
melaksanakan amanah itu. Dirinya pun diliputi oleh kemegahan dan puji-pujian.
Hal ini dianggapnya sebagai pengalaman pahit. Ia tidak ingin tenggelam dalam
kemegahan dan pujian. Maka, sejak itu dia menolak menerima jabatan amir.
Kecintaan Miqdad
terhadap Rasulullah saw. sangat besar. Kecintaannya itu menyebabkan hati dan
ingatannya dipenuhi rasa tanggung jawab terhadap beliau. Misalnya, setiap ada
sesuatu yang membahayakan Rasulullah saw, secepat kilat ia telah berada di
depan pintu rumah Rasulullah saw. Ia menghunus pedangnya untuk membela beliau.
Demikian Miqdad
menjalani hidupnya, ia senantiasa memberikan pembelaan terhadap Islam dan
Rasulullah saw. dengan keteguhan hati yang menakjubkan dalam membela Islam. Ia
mendapat kehormatan dari Rasulullah saw., “Sungguh Allah Swt. telah menyuruhku
untuk mencintaimu dan menyampaikan pesan-Nya padaku bahwa Dia (Allah)
mencintaimu.”
(Diambil
dari 365 Kisah Teladan Islam satu kisah selama setahun, Ariany Syurfah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar