Minggu, 07 Desember 2014

Materi Mukjizat dan Kejadin Luar Biasa



Mukjizat dan Kejadin Luar Biasa

A.    Pengertian Mukjizat
Menurut bahasa berarti sesuatu yang melemahkan atau mengalahkan. Menurut istilah, mukjizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi pada diri Nabi dan Rasul Allah. Dalam rangka membuktikan bahwa dirinya adalah Nabi dan Rasul Allah, yang tidak dapat ditiru oleh siapapun.
Nabi dan Rasul menampakkan mukjizatnya hanya pada saat-saat dibutuhkan, misalnya untuk membela diri atau menjawab tantangan orang-orang kafir. Di dalam Al-Qur’an hanya disebutkan kata-kata ayat atau burhan, yang berarti bukti atau keterangan yang jelas.
Firman Allah SWT:
“Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, Maka Senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya”. (QS.asy-Syu’ara: 4).
Setiap muslim wajib mempercayai adanya mukjizat yang dimiliki Nabi dan Rasul. Mengingkari adanya mukjizat para Nabi dan Rasul berarti mengingkari ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri.

B.     Macam-macam Mukjizat yang Dimiliki Para Rasul
Apabila dilihat dari sifatnya, mukjizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.      Mukjizat Hisiyah
Mukjizat hisiyah ialah mukjizat yang dapat dilihat, didengar, dirasakan dan dipegang. Mukjizat hisiyah ditujukan kepada orang biasa yang kurang mampu menggunakan akal pikirannya secara baik. contoh mukjizat hisiyah ialah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Adam as. Pada waktu itu kedua putra beliau, Qabil dan Habil, melaksanakan kurban. Kurban Habil diterima Allah, sedangkan kurnan Qabil yang berupa buah-buahan busuk tidak diterima Allah. Dengan diterimanya kurban Habil, rasa benci Qabil makin bertambah sehingga Habil dibunuh.
2.      Mukjizat Maknawiyah
Mukjizat maknawiyah ialah mukjizat yang tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan, dicium dan dipegang. Mukjizat maknawiyah hanya dapat dimengerti dan dikenal oleh orang yang berpikiran sehat, berbudi luhur, dan berperasaan halus yang sanggup menerima petunjuk Al-Qur’an dengan senang hati.

C.    Mukjizat Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Muhammad
1.      Mukjizat Nabi Ibrahim
Dakwah Nabi Ibrahim mendapat tantangan yang berat dari Raja Namrud dan juga ayahnya sendiri. Nabi Ibrahim tidak gentar menghadapi ancaman dari Raja Namrud. Raja Namrud memerintahan rakyatnya untuk membakar Nabi Ibrahim. Perintah tersebut segera dilaksanakan. Dikumpulkannya kayu bakar dan dimasukkan ke dalam lubang yang besar. Kemudian Nabi Ibrahim diikat dan ditaruh pada sebuah manjanik atau pelating besar. Ketika api sudah berkobar, Nabi Ibrahim berdo’a sebagai berikut:
“Ya Allah! Engkau Esa di langit dan aku sendirian di bumi. Tiada seorangpun yang taat kepada-Mu selain aku. Bagiku cukuplah Allah sebaik-baik tempat berserah diri.”
Selanjutnya, Rasulullah menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim akan dilemparkan ke dalam api, datanglah Malaikat Jibril. Saat itu terjadi tanya jawab singkat antara Malaikat Jibril dengan Nabi Ibrahim.
Jibril              : adakah sesuatu yang engkau inginkan?
Ibrahim         : Jika kepadamu, tidak ada sesuatu yang kuinginkan.
Jibril              : Mohonlah kepada Tuhanmu!
Ibrahim         : Bagiku cukuplah pengetahuan Allah tentang keadaan ini.
Beberapa saat kemudian, Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah kobaran api, Raja Namrud dan rakyatnya yang kafir itu bergembira. Pada waktu itu Allah SWT berfirman sebagai berikut:
  
“Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (QS. al-Anbiya’ : 69)
Atas izin Allah, api yang berkobar itu tidak dapat membakar diri Nabi Ibrahim bahkan beliau tidak merasakan panas. Raja Namrud dan para pembesar yang menyaksikan secara langsung pembakaran Nabi Ibrahim tercengang. Ketika api padam, terlihat Nabi Ibrahim sedang shalat. Akhirnya, saat itu juga Raja Namrud memerintahkan agar pembakaran dihentikan dan Nabi Ibrahim pun dibebaskan.
Setelah Nabi Ibrahim dibebaskan, beliau berkata, “Dalam pengalamanku, tidak ada hari-hari yang penuh nikmat melebihi apa yang aku rasakan selama di dalam api itu”.

2.      Mukjizat Nabi Musa
Untuk menghadapi Raja Fir’aun yang zalim, Nabi Musa mendapat dua macam mukjizat, ialah tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan cahaya terang yang keluar dari kedua tangan beliau. Kedua mukjizat diterima Nabi Musa ketika berada di lembah Tuwa (Bukit Tursina).
Dakwah Nabi Musa mendapat tantangan berat Raja Fir’aun. Raja Fir’aun menentang Nabi Musa untuk beradu sihir. Tantangan itu disanggupi oleh Nabi Musa. Pada hari yang ditentukan, berkumpullah para ahli sihir Raja Fir’aun. Mereka melemparkan tongkat-tongkat dan tali mereka sehingga berubah menjadi ular yang merayap. Pada saat itu Nabi Musa merasa takut. Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa agar memukulkan tongkatnya ke tanah. Setelah dipukulkan ke tanah, tiba-tiba tongkat berubah menjadi ular yang lebih besar dan menelan semua ular sihir buatan tukang sihir Raja Fir’aun. Setelah kejadian itu, banyak diantara ahli sihir yang beriman kepada Nabi Musa.
Mukjizat Nabi Musa ditampakkan kedua kalinya pada waktu beliau dan pengikutnya dikejar Raja Fir’aun. Dengan izin Allah tongkat Nabi Musa dapat membelah air Laut Merah menjadi dua bagian sehingga Nabi Musa bersama kaumnya dapat melewatinya. Raja Fir’aun bersama tentaranya ikut melewati jalan di laut tersebut. Ketika Nabi Musa telah sampai ditepi, Raja Fir’aun masih ditengah laut, Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke laut dan air laut pun menjadi satu lagi. Dengan demikian, Raja Fir’aun bersama tentaranya mati tenggelam di Laut Merah.

3.      Mukjizat Nabi Muhammad
a.       Mukjizat Rasulullah berupa sadba
Rasulullah menjelaskan peristiwa-perstiwa yang akan terjadi sesudah beliau wafat adalah sebagai berikut:
1)      Akan hancurnya kerajaan Romawi
Rasulullah bersabda sebagai berikut:
“Ketika Kisra (Kerajaan Persia) telah hancur, tidak ada lagi Kisra sesudahnya dan apabila Kaisar (Kerajaan Romawi) telah hancur tidak ada lagi Kaisar sesudahnya. Demi Zat yang diriku dalam kekuasaan-Nya, sungguh perbendaharaan kedua kerajaan itu akan didermakan di dalam agama Allah SWT” (H.R. al-Bukhari : 2888).
Sabda Rasulullah tersebut menjadi kenyataan. Pada waktu pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab, kedua kerajaan itu dapat ditundukkan oleh tentara Islam. Semua harta ganimah atau harta rampasan perang digunakan untuk kepentingan agama Islam.
2)      Lamanya jabatan Khalifah sesudah Beliau wafat
Rasulullah bersabda sebagai berikut:
“Khalifah sesudahku pada umatku di masa tiga puluh tahun. Sesudah itu menjadi kerajaan” (H.R. at-Tirmizi : 2152 dari Safinah).
Sabda Rasulullah menjadi kenyataan bahwa pemerintahan Khalifah Abu Bakar sampai Khalifah Ali bin Abi Thalib berlangsung selama tiga puluh tahun. Setelah itu, berdirilah Dinasti Umayyah, kemudian disusul Dinasti Abbasiyah.
3)      Akan dibukanya Negara Mesir
“Sungguh, kamu akan (menaklukkan) negara Mesir, Mesir itu suatu tanah dinamakan Qirath. Maka apabila kamu telah menaklukkan negara itu, hendaklah kamu berbuat kebaikan kepada penduduknya. Sungguh, pada mereka itu ada kehormatan dan hubungan kekeluargaan” (H.R. Muslim : 4615)
Sabda Nabi Muhammad tersebut menjadi kenyataan. Pada waktu pemerintahan Umar bin Khattab, negara Mesir dapat ditaklukkan kaum muslimin dan berada di bawah kekuasaan Islam.
b.      Mukjizat Rasulullah yang berupa perbuatan
1)      Rasulullah membelah bulan
“Sungguh, penduduk Mekah telah meminta kepada Rasulullah agar beliau memperlihatkan suatu tanda bukti bagi mereka. Kemudian, beliau memperlihatkan kepada mereka bahwa bulan terbelah dua sehingga Gua Hira itu dapat mereka lihat di antara dua buah bulan itu” (H.R. al-Bukhari : 3579)
2)      Tentang terbenamnya kaki kuda Suraqah saat mengejar Nabi Muhammad
Ketika Rasulullah bersama Abu Bakar, Amir bin Fuhairah dan Abdullah bin Uraiqit keluar dari Gua Tsur menuju ke Madinah, beliau dikejar Suraqah bin Malik. Setiap kali Suraqah telah dekat, beliau berdoa sebagai berikut: “Ya Allah, selamatkanlah aku dengan cara yang Engkau kehendaki”
Saat itu juga Suraqah terjatuh bersama kudanya. Setelah terjatuh ketiga kalinya, Suraqah minta maaf dan berjanji tidak akan menceritakan peristiwa tersebut kepada orang lain. Nabi Muhammad mengabulkan permintaan maaf Suraqah dan ia pun pulang. Ketika Suraqah ditanya orang tentang usahanya untuk menangkap dan membunuh Nabi Muhammad, ia menjawab, “Muhammad tidak ada di sana”.
3)      Nabi Muhammad memerah air susu kambing Ummu Ma’bad
Dalam perjalanan ke Madinah, beliau singgah di rumah atau perkemahan milik Ummu Ma’bad. Saat itu Nabi Muhammad memerah susu kambing milik Ummu Ma’bad. Kambing yang kurus dan sakit itu ternyata dapat mengeluarkan air susu beberapa gelas untuk diminum Abu Bakar, Amir, Abdullah dan beliau sendiri. Sesudah itu, beliau memerah lagi satu gelas untuk persediaan Ummu Ma’bad. Di antara mukjizat Nabi Muhammad, mukjizat yang paling besar adalah Al-Qur’an. Sebagai mukjizat terbesar, Al-Qur’an tetap terjaga keasliannya sejak dahulu sampai sekarang, bahkan sampai akhir zaman.

D.    Karamah, Maunah, dan Irhas
Kejadian yang luar biasa selain mukjizat adalah:
1.      Karamah
Menurut bahasa karamah berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah kepada para Wali-Nya. Wali adalah orang yang beriman, bertakwa dan beramal saleh kepada Allah.
Ulama sufi meyakini bahwa para wali mempunyai keistimewaan, misalnya kemampuan melihat hal-hal ghaib yang tidak dimiliki oleh manusia umumnya. Allah dapat memberi karamah kepada orang beriman, takwa, dan beramal shaleh menurut yang dikehendakinya.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar kata-kata keramat. Seseorang yang mengeramatkan roh Walisongo terkadang meminta pertolongan kepada roh mereka dengan mendatangi kuburannya. Cara seperti ini dilarang keras menurut Islam karena termasuk syirik.
a.       Kejadian yang dialami Nabi Sulaiman
Ketika Nabi Sulaiman sedang berhadapan dengan para tentaranya atas manusia, hewan, dan jin, ada seorang yang berilmu berkata kepada Nabi Sulaiman. Perkataan orang berilmu tersebut diabadikan Allah. Dalam firman-Nya:
“berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab [1097]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkarinya (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. an-Naml : 40)
b.      Kejadian yang dialami Maryam binti Imran
Nabi Zakaria menemukan setiap kali hadir di mihrab Maryam binti Imran. Peristiwa yang disaksikan Nabi Zakaria merupakan Karamah yang dianugerahkan Allah kepada Maryam binti Imran. Allah menakdirkan bahwa pengasuh Maryam adalah pamannya sendiri, yakni Nabi Zakaria.
2.      Maunah
Maunah berarti pertolongan. Maunah diberikan oleh Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya, baik kepada Nabi, Wali, maupun manusia biasa. Allah telah memberikan pertolongan berkali-kali kepada Nabi Muhammad. Semua usaha pembunuhan yang dilakukan orang kafir selalu gagal.
Abu Lahab pernah dibujuk oleh anak buahnya untuk membunuh Rasulullah. Karena desakan anak buahnya, Abu Lahab bersedia melakukannya. Suatu malam turunlah Abu Lahab dari tempat ia mengintip, padahal Rasulullah sedang shalat. Istrinya Ummu Jamil memanjat dinding dan memerhatikan perbuatan suaminya. Mereka mendekati tempat Rasulullah. Mendapati beliau sedang sujud. Setelah dekat, Abu Lahab bersorak keras supaya Rasulullah ketakutan.
Akan tetapi, Rasulullah masih tetap shalat dan suara itu seakan-akan tidak didengarnya. Setelah Abu Lahab dan istrinya melangkahkan kaki ke depan dan hendak menikam beliau, kaki mereka tidak dapat diangkat sehingga terpakulah mereka ditempat itu sampai datang waktu subuh. Rasulullah pun selesai mengerjakan shalat malam. Abu Lahab berkata. “Ya Muhammad, lepaskanlah kami!” Rasulullah menjawab, “selama kalian masih akan terpaku ditempat kalian berdiri itu,” Abu Lahab menjawab, “Mulai sekarang maksud itu telah kami lepaskan”. Jawab Rasulullah,”Kalau begitu, baiklah!” tak berapa lama mereka terlepas.
3.      Irhas
Irhas ialah kejadian luar biasa yang ada pada diri calon Nabi atau Rasul ketika masih kecil. Contoh irhas ialah peristiwa ajaib yang terjadi pada diri Nabi Isa ketika masih bayi. Peristiwa ajaib itu adalah beliau dapat berbicara kepada orang-orang yang melecehkan ibunya.

E.     Perbedaan antara Karamah, Maunah, dan Irhas
1.      Karamah dianugerahkan kepada Wali.
2.      Maunah diberikan kepada siapapun dan bersifat umum untuk semua manusia.
3.      Irhas dianugerahkan kepada calon Nabi atau Rasul Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PORTOFOLIO RANGKUMAN TUGAS PEMBATIK LEVEL 4 TAHUN 2023

Tidak terasa perjalanan yang luar biasa hingga sampai pada titik ini. Langkah demi langkah, menyelesaikan tugas demi tugas yang tentunya ber...